Vaginal Seeding, tren ibu yang melahirkan Caesar
Pada awal tahun ini, seorang ibu bernama Carolyn US Weiss – yang melahirkan caesar mempunyai permintaan aneh dalam rencana kelahirannya.
Satu jam sebelum ia melahirkan, ia meminta sepotong kain kasa yang telah direndam dalam larutan saline untuk ditempatkan di vaginanya.
Sebelum operasi, kasa tersebut ditempatkan dalam wadah tertutup. Beberapa saat setelah melahirkan, suaminya mengambil kain kasa tersebut dan menggosokkan ke mulut bayi mereka, sekitar mata dan juga pada kulitnya.
Ternyata praktek inilah yang disebut dengan istilah “vaginal seeding“. Terdengar aneh?
Pertama, kami akan memberitahu Anda semua tentang proses “vaginal seeding” dan mengapa menjadi tren pada ibu-ibu yang melahirkan caesar di beberapa negara.
Mengapa Vagina Seeding sering dilakukan setelah ibu melahirkan caesar?
Menurut laporan The Guardian, ilmu di balik tren “vaginal seeding” telah menjelaskan kenapa hal ini semakin menjadi populer.
Laporan ini menjelaskan, tubuh manusia adalah rumah bagi mikroorganisme yang membentuk ekosistem kompleks yang dikenal sebagai microbiome.
Para ilmuwan baru mulai memahami peranan penting microbiome bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah bagi sistem kekebalan tubuh, pencegahan infeksi dan pengolahan makanan di dalam tubuh.
Populasi terbesar dari mikroba ditemukan dalam usus kecil dan usus besar, di kulit, mulut, paru-paru dan, Anda dapat menebaknya, vagina.
Saat bayi masih berada di dalam rahim, ia berada dalam kondisi ‘steril’ hingga ketuban pecah. Lalu saat bayi dilahirkan secara normal, mikroba yang ada di vagina ibunya melekat pada tubuh si bayi saat ia melewati vagina.
Para peneliti percaya bahwa mikroba-mikroba itu dapat memberikan perlindungan bayi dari penyakit berbahaya setelah lahir.
Lalu bagaimana dengan bayi yang lahir secara Caesar?
Ketika bayi lahir melalui proses melahirkan caesar, dia tidak mendapatkan ‘usapan’ bakteri seperti bayi yang lahir secara normal.
Si bayi kemungkinan terkena mikroba, tetapi kemungkinan besar mikroba tersebut bukanlah dari ibunya. Bisa saja mikroba itu berasal dari dokter, perawat dan orang lainnya.
Menurut hasil penelitian, bayi yang dilahirkan secara caesar lebih memungkinkan mengalami masalah seperti alergi, eksim dan asma dibandingkan mereka yang lahir melalui vagina. Mereka juga lebih mungkin dirawat di rumah sakit untuk penanganan gastroenteritis.
Penelitian tentang Vaginal Seeding
Dr Maria Gloria Dominguez-Bello adalah seorang ahli mikrobiologi dari New York University yang telah mempelajari microbiome selama beberapa tahun.
Selama bertahun-tahun, dia sudah berusaha untuk mencari tahu apakah dalam melahirkan caesar bayi bisa mendapatkan manfaat dari bakteri vagina melalui proses yang disebut “seeding”, di mana bayi diusap dengan cairan vagina ibunya.
Dominguez-Bello dilaporkan melakukan penelitian di Puerto Rico beberapa tahun lalu, di mana ia menggunakan teknik ini pada 21 bayi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekniknya – “mengeluarkan bayi dari rahim ibu; mengusap mulut, mata dan kulit; menempatkan di dada ibu “- memang memiliki dampak positif pada microbiome bayi yang baru lahir.
Peneliti berharap bahwa teknik ini akan segera diadopsi ke dalam proses melahirkan caesar.
Sayangnya, vaginal seeding belum terbukti secara ilmiah
Melansir dari laman WebMD, belum ada cukup penelitian ilmiah yang mampu membuktikan keampuhan prosedur ini. Belum ada juga peneliti yang menyarankan teknik ini untuk dilakukan secara massal.
Hal ini serupa dengan perkataan Dr. Patrick O’Brien, konsultan kebidanan dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG).
“Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pembenihan vagina benar bermanfaat. Oleh karena itu, kami tidak akan merekomendasikan hal ini sampai penelitian yang lebih pasti menunjukkan bahwa vaginal seeding tidak berbahaya dan memang bisa memperbaiki sistem pencernaan dan kekebalan tubuh anak.” tegas O’Brien,
Perlu diingat pula bahwa tidak semua bakteri dalam sampel cairan vagina ibu merupakan koloni bakteri baik. Bisa saja cairan vagina tersebut terdapat virus HIV, gonore, klamidia, atau bibit infeksi bakteri lainnya.
Bayi yang lahir caesar tentu tetap berisiko terinfeksi terhadap penyakit-penyakit tersebut. Jika Bunda sedang berpikir untuk melakukan vaginal seeding, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter untuk lebih lanjut mempertimbangkan risiko dan manfaatnya untuk kesehatan bayi.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat, terutama bagi para bunda yang akan melahirkan caesar!
referensi: sg.theAsianParent.com
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.