Sekarang ini, kita sering mendengar adanya bom bunuh diri ataupun isu terorisme di berbagai tempat. Bahkan, kasus terorisme terakhir di Indonesia terjadi pada bulan lalu di Jakarta, dengan bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Karena tempat dan waktu peristiwa terorisme memang tidak dapat diduga sebelumnya, sebagai orangtua, kita juga perlu untuk siaga setiap saat. Karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti.
Orangtua tentunya berharap bahwa anak-anaknya tak akan pernah jadi korban atas peristiwa mengerikan ini.
Namun, jika Anda dan anak sedang berada di tengah peristiwa terorisme, ini yang harus diajarkan pada anak seperti disarikan dari Mamamia.
1. Lari
Sebisa mungkin, ajarkan anak untuk segera menjauh dari lokasi kejadian. Sembunyi kadang bukan solusi karena bisa jadi masih ada bom tersembunyi yang belum meledak atau bahaya mengintai lainnya di lokasi.
Katakan pada anak untuk segera meninggalkan barang-barang bawaannya yang akan menghalangi pergerakan. Karena bisa jadi nyawanya bergantung dengan seberapa cepat ia berlari.
2. Sembunyi
Jika ia gagal untuk berlari, maka ajari ia cara untuk bersembunyi. Jika memungkinkan, berlindunglah di dinding tebal yang sekiranya akan menghalangi tembusan peluru nyasar yang berhambur kemana-mana.
Jangan lupa untuk mengajarkan anak agar selalu mematikan ponsel atau mengubahnya ke mode getar setiap kali terjadi peristiwa terorisme. Ia juga harus diajarkan prinsip benda-benda di sekitarnya. Misal, bersembunyi di dalam kulkas yang listriknya tidak menyala dapat menghindarkan dirinya dari ledakan di sekitarnya.
3. Telepon
Nomor gawat darurat Kepolisian Republik Indonesia adalah 112. Anak Anda bisa menelepon layanan darutat itu saat terjebak di dalam sebuah kasus terorisme.
Saat ada korban jatuh pada peristiwa terorisme, jika anak Anda belum pernah dibekali sama sekali dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), maka tak ada pilihan yang dapat dia lakukan selain menunggu petugas medis. Karena kadang, dalam kondisi kesehatan tertentu, niat menolong bisa jadi berakibat fatal karena ketidaktahuan dalam hal medis.
Jika anak Anda terjebak di tengah peristiwa ini, maka ada baiknya memeriksa kondisi psikologisnya ke psikolog maupun psikiater. Karena ia punya potensi mengalami trauma berat atas kejadian tersebut.
Kita memang tak pernah tahu yang akan terjadi dan selalu berdoa agar tak pernah jadi korbannya. Namun, menyiapkan diri anak di dalam segala kondisi adalah jalan terbaik mendidiknya jadi pribadi yang kuat.
Baca juga:
Anak-anak yang menjadi Korban Terorisme dan Trauma yang Akan Menghantui Mereka
Akhir akhir ini banyak terjadi isu bom bunuh diri atau kerusuhan di beberapa tempat. Anak anak yang selalu beraktivitas di luar membuat orang tua tidak selalu mengawasinya. Bisa jadi si kecil sedang terjebak dalam situasi kerusuhan tersebut. Oleh karena itu, orang tua perlu memberi edukasi mengenai langkah langkah yang harus dilakukan, jika si kecil sedang terjebak dalam situasi terorisme. Inilah berikut hal hal yang harus Anda anjarkan kepada buah hati Anda.
Hal Hal yang Dilakukan pada Saat Kerusuhan
1. Lari
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah lari. Anda harus mengajarkan si kecil berlari untuk menyelematkan diri dari situasi situasi yang tidak menguntungkan. Beri tahulah untuk melepas segala barang bawaan yang dapat menghambat laju larinya. Kecepatan larinya menentukan keselamatannya dari situasi mendesak saat itu.
Anda dapat mengajaknya berlatih berlatih setiap sore atau hari libur. Hal ini dapat melatih atau meningkatkan kecepatan larinya, sehingga dapat diandalkan untuk usaha penyelamatan dirinya. Dengan begitu Anda tidak terlalu khawatir saat meninggalkannya seorang diri atau ketika ia harus berada jauh dari orang tua
2. Sembunyi
Langkah kedua yang dapat diambil untuk menyelamatkan diri dari situasi tidak menguntungkan adalah sembunyi. Hal ini dilakukan jika lari sudah tidak dapat diandalkan karena sudah terlalu kelelahan. Pastikan tempat persembunyian yang dpilih sangat aman dan mampu melindungi dari hujaman peluru.
Ponsel yang dimiliki buah hati Anda juga harus dipastikan dalam keadaan mati atau mode getar agar upaya sembunyi ini berhasil. Selain itu, dapat pula sembunyi di sekitar peralatan listrik dan harus dipastikan aliran listriknya telah mati agar terhindar dari ledakan.
3. Telepon
Jika keadaan sudah sangat genting dan segala upaya penyelamatan diri telah dilakukan, ajari anak Anda untuk menelepon ke nomor gawat darurat. Nomor gawat darurat Kepolisian RI adalah 112. Dengan begitu akan segera datang bantuan untuk menolong anak Anda dari situasi yang tidak menguntungkan seperti, terorisme.
Itulah 3 cara yang harus Anda ajarkan kepada sang buah hati agar ia mampu menyelematkan dirinya dari berbagai situasi tidak menguntungkan. 3 cara tersebut dinilai sangat ampuh untuk menyelamatkan diri daripada menjadi korban pelaku tindak terror yang akhir akhir banyak terjadi. Para pelaku tersebut juga tidak memandang korban, siapa saja ia habisi. Semoga bermanfaat!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.