X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Mengapa Melahirkan Itu Sakit? Ini Penjelasan Para Ilmuwan

Bacaan 4 menit
Mengapa Melahirkan Itu Sakit? Ini Penjelasan Para Ilmuwan

Untuk bisa memiliki anak, wanita harus bertaruh nyawa merasakan bahwa melahirkan itu sakit. Apa penyebab wanita harus merasakan kondisi ini?

WHO (World Health Organization) mencatat bahwa setidaknya ada 830 perempuan meninggal setiap harinya karena komplikasi melahirkan serta kehamilan. Melahirkan itu sakit dan masih ditambah lagi risiko kematian yang besar.

Angka kematian akibat melahirkan sebenarnya sudah berkurang sebanyak 44% sejak tahun 1990. Bahkan di Indonesia, Kartini sebagai suara emansipasi perempuan pun harus meninggal karena komplikasi saat melahirkan.

Melahirkan itu sakit

Berdasarkan teori evolusi

“Di dunia ini, sangat jarang spesies mamalia harus bertaruh nyawa untuk melahirkan. Manusia adalah salah satu mamalia yang rentan mengalaminya,” ujar Jonathan Wells, peneliti dari University College London jurusan nutrisi anak seperti dikutip oleh BBC.

Berdasarkan teori evolusi, sejak tujuh miliar tahun lalu manusia terus berevolusi hingga memiliki tulang belakang tegak dan berjalan dengan dua kaki. Untuk dapat berjalan dengan dua kaki, tentu ada penyesuaian dengan bentuk tubuh, termasuk panggul yang menjadi jalan lahir bayi.

Sama seperti primata lain, manusia purba memiliki bentuk panggul yang lurus. Ketika mereka mulai berjalan tegak, secara otomatis pinggang mulai menyempit dan bentuk jalan lahir pun berubah.

Sejak awal pra sejarah bayi manusia pun harus berputar sehingga bisa keluar melalui jalan lahir. Itulah sebabnya mengapa melahirkan itu menyakitkan dan sulit dilakukan.

Penelitian menunjukkan perubahan variasi bentuk panggul membuat bayi kedua yang lahir justru akan lebih sulit lewat daripada bayi yang sebelumnya. Hal itu akibat dari perubahan bentuk pasca melahirkan pertama yang semakin kompleks.

Artikel terkait: Alternatif penahan rasa sakit saat melahirkan.

Dua juta tahun yang lalu, manusia purba mulai kehilangan postur yang seperti kera: tubuh relatif pendek, lengan yang lebih panjang, dan otak yang kecil. Sebaliknya, lama kelamaan mereka mulai memiliki tubuh yang lebih mirip manusia zaman sekarang yaitu tubuh yang lebih tinggi, lengan yang lebih pendek, dan otak yang lebih besar.

Perubahan ini menimbulkan konflik dalam tubuh manusia khususnya wanita. Di saat panggul manusia menyempit karena jalannya mulai tegak, ia justru harus hamil dan melahirkan bayi dengan otak besar yang tentunya membuat ukuran kepalanya juga membesar.

Melahirkan itu sakit

Inilah salah satu alasan mengapa melahirkan itu sakit dan berpotensi menyebabkan kematian. Meskipun demikian, penelitian akan hal ini masih terus dikembangkan.

Kajian antropologi

Pada tahun 1960, seorang antropolog bernama Sherwood Washburn memberi sebuah nama: dilema obstetrik untuk menjelaskan alasan mengapa melahirkan itu sakit. Sekarang, hal tersebut sering disebut ‘dilema kebidanan’.

Ilmuwan menduga hal itu menjelaskan masalah persalinan manusia dengan sempurna. Namun seorang ilmuan bernama Wells, tidak menyukai penjelasan standar ini.

Karena itulah dalam lima tahun terakhir, Wells dan beberapa ilmuwan lainnya mulai meneliti sejarah mengenai adanya dilema kebidanan dalam. Mereka mengira gagasan Washburn terlalu sederhana untuk spesies mamalia serumit manusia, ditambah lagi ada bermacam-macam faktor lain juga berkontribusi terhadap masalah persalinan.

Masalah yang timbul dari teori Washburn menurut Wells adalah ketika ia menuliskan bahwa dilema kebidanan dapat diselesaikan dengan melahirkan bayi pada tahap yang relatif dini dalam perkembangan mereka. Kembali ke masa dua juta tahun yang lalu ketika otak manusia mulai tumbuh lebih besar, solusi Washburn ini justru kontroversial.

Washburn menganggap bahwa bayi manusia yang dipaksa keluar ke dunia lebih awal dari seharusnya memiliki  ukuran tubuh masih relatif kecil dan otak yang belum berkembang.

Penjelasan Washburn memang tampak logis. Namun, siapa pun yang pernah memegang bayi yang baru lahir akan mengerti bagaiman rapuhnya tubuh bayi, apalagi yang prematur dengan perkembangan otak yang belum sempurna.

Melahirkan itu sakit

Dalam beberapa dekade, jumlah wanita yang melahirkan bayi yang terlalu besar untuk panggul telah meningkat 10% atau 20%. Dalam artian lain, semakin lama bayi yang dikandung manusia ukurannya semakin besar.

Namun berkat adanya operasi cesar, masalah bayi yang terlalu besar dengan pinggul ibu yang kecil dapat teratasi. Para bayi besar pun memiliki kesempatan hidup yang lebih banyak juga.

Semoga teknologi yang semakin canggih dapat segera memberi solusi tentang kematian karena komplikasi hamil dan melahirkan ya. Harapannya sih tidak ada lagi ibu yang bilang “melahirkan itu sakit” karena solusinya sudah ditemukan dan dapat diterapkan ke semua ibu.

Setuju, Bun?

 

Baca juga:

10 Cara Alami untuk Melahirkan Tanpa Rasa Sakit

 

Cerita mitra kami
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Melahirkan
  • /
  • Mengapa Melahirkan Itu Sakit? Ini Penjelasan Para Ilmuwan
Bagikan:
  • Ciri-Ciri Jahitan Kering Setelah Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya

    Ciri-Ciri Jahitan Kering Setelah Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya

  • 4 Tahap Robekan Jalan Lahir Setelah Persalinan, Lengkap dengan Gambarnya

    4 Tahap Robekan Jalan Lahir Setelah Persalinan, Lengkap dengan Gambarnya

  • 19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

    19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

  • Ciri-Ciri Jahitan Kering Setelah Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya

    Ciri-Ciri Jahitan Kering Setelah Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya

  • 4 Tahap Robekan Jalan Lahir Setelah Persalinan, Lengkap dengan Gambarnya

    4 Tahap Robekan Jalan Lahir Setelah Persalinan, Lengkap dengan Gambarnya

  • 19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

    19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti