Buah hati Anda lahir dalam kondisi telanjang bulat, polos dan tanpa pengetahuan apapun tentang yang benar dan salah. Lalu, bagaimana cara memulai untuk menerapkan disiplin pada anak? Dan kapan waktu yang tepat mengajarkannya?
Tak perlu berteriak untuk dapat menerapkan disiplin pada anak.
Cara memulai dan menerapkan perilaku disiplin pada anak sejak dini
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, norma-norma sosial memang tak berlaku untuk balita hingga mereka cukup usia. Akan tetapi, bagaimana jika pembiaran yang kita lakukan berakibat membahayakan diri mereka?
Misalnya, batita satu tahun Anda terus berusaha menyentuh colokan listrik meski Anda sudah mengatakan ia tak boleh melakukannya. Menerapkan disiplin pada anak sejak usia dini dapat membantu Anda dalam upaya menanamkan pengertian tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.
Langkah menerapkan disiplin
Di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menerapkan perilaku disiplin kepada si kecil sejak dini:
Anda dapat mengatakan ‘tidak’ pada anak ketika mereka, misalnya, mulai merangkak mendekati pagar balkon rumah Anda. Katakan ‘tidak’ dengan nada yang tepat agar si kecil tahu bahwa mereka benar-benar dilarang melakukannya. Lalu alihkan perhatiannya pada mainan atau hal lain yang lebih menarik sampai ia lupa pada niatnya melakukan sesuatu yang Anda anggap berbahaya.
Konsistensi adalah hal penting dalam upaya mengajarkan disiplin pada anak. Tetap katakan tidak meski si kecil ingin bermain dengan smartphone Anda dan menangis tersedu-sedu ketika Anda menjauhkan barang yang ia kehendaki dari jangkauannya.
Jangan gentar menerapkan disiplin pada anak, meski ia mengeluarkan ‘senjata andalannya’.
-
Bantuan kerabat dan keluarga
Anda dapat meminta bantuan dari seluruh anggota keluarga maupun teman-teman yang berkunjung ke rumah dalam upaya mengajarkan disiplin pada si kecil.
Misalnya, minta kakek atau nenek yang sedang berkunjung ke rumah Anda ikut melarang ketika bayi Anda mulai merangkak mendekati colokan listrik. Ini dapat menanamkan pemahaman pada si mungil bahwa ternyata semua orang tidak suka ia melakukan itu.
Jika batita Anda sudah cukup besar untuk memahami kata-kata Anda, Anda dapat menjelaskan dengan kata-kata sederhana alasan mengapa ia tidak boleh melakukan sesuatu. Atau bisa juga memberi contoh apa akibat yang bisa terjadi jika ia memaksa melakukannya.
Apapun metode menerapkan disiplin pada anak Anda, selalu ingat untuk melakukan dan atau mengatakannya dengan lemah lembut. Hindari sikap emosi atau bahkan membentak anak, Bu.
Ingat, si mungil Anda masih sangat muda dan tak tahu mengapa ia tak boleh melakukan banyak hal yang menurutnya menyenangkan. Sudah menjadi tugas Anda agar ia mengerti dan mengingat apa yang Anda katakan hingga ia dewasa nanti.
Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat mencoba, Parents!
***
Baca juga:
Tips Meredam Rasa Marah Pada Anak
Perlukah Kita Membentak Anak?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.