Pertimbangkan sikap disiplin ketika memilih sekolah anak Anda.
Di masa lalu, atau di masa kita masih duduk di bangku sekolah, upaya pemahaman atau kepatuhan anak untuk mempunyai sikap disiplin sering kali dilakukan melalui cara-cara ekstrim.
Cara ekstrim tersebut misalnya hukuman fisik (lari keliling lapangan, push-up,dll.), hukuman repetisi (menulis “Saya tidak akan…” sebanyak 100 kali) dan bahkan kontak fisik oleh guru pada murid yang melanggar peraturan (dipukul penggaris kayu, dll).
Saat ini hukuman semacam ini dipandang tak manusiawi. Bukannya membuat si anak/ murid sadar untuk memahami mengapa ia harus mempunyai sikap disiplin, hukuman dengan cara-cara konvensional di atas malah memicu anak untuk menjadi pemberontak. Rasa dendam yang disimpan di dalam hatinya dan bisa dilampiaskan sewaktu-waktu kepada siapapun.
Menurut pskilog anak dan keluarga Anna Surti Ariani pada Kompas, penerapan pola asuh moderat merupakan cara yang terbaik untuk membentuk sikap disiplin pada anak. Dalam pola asuh ini, orangtua dan anak membuat aturan sesuai kesepakatan bersama untuk dijalankan secara bersama-sama pula.
Namun, apakah sekolah dapat menerapkan metode untuk menumbuhkan sikap disiplin semacam ini pada anak?
Seorang kepala sekolah sekolah swasta terkenal di Jakarta sekaligus penggiat penggunaan media sosial dan teknologi di sekolah, Agus Sampurno, dalam blog pribadinya mengatakan, sikap disiplin pada anak dapat ditumbuhkan dengan metode jalan tengah.
Jalan tengah itu disebut konsekuensi. Sebuah konsekuensi berarti menempatkan siswa sebagai subyek. Seorang siswa yang dijadikan subyek berarti diberikan tanggung jawab seluas-luas nya dengan konsekuensi sebagai batasan.
Berikut adalah beberapa hal yang menurut kami perlu Anda pertimbangkan untuk mengetahui seberapa besar komitmen suatu sekolah terhadap menumbuhkan sikap disiplin pada muridnya.
Reputasi sekolah
Sikap disiplin identik dengan prestasi. Deretan prestasi yang berhasil diraih sebuah sekolah, bahkan tingkat TK sekalipun, adalah representasi sikap disiplin yang dimiliki para murid sekolah yang bersangkutan. Tidak mungkin seseorang dapat mencapai suatu keberhasilan di bidang apapun tanpa adanya sikap disiplin.
Anda dapat mengetahui sejauh mana komitmen sekolah incaran Anda terhadap sikap disiplin para murid melalui opini para orang tua yang pernah menyekolahkan anaknya si sekolah itu.
Pendapat masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah terhadap peraturan atau sikap disiplin para murid juga bisa Anda jadikan bahan pertimbangan. Pernahkah mereka mendengar para guru membentak muridnya? Atau pernahkah mereka mendapati murid sekolah itu membolos dengan bersembunyi di rumah salah seorang warga?
Sekolah berdisiplin tidak selalu favorit
Semakin tinggi ‘derajat’ suatu sekolah dalam masyarakat, semakin ketat pula peraturan yang dibuatnya. Inilah kecenderungan yang terjadi di beberapa dekade lalu, bahkan hingga sekarang.
Namun, bukan berarti Anda harus menyekolahkan anak di sekolah-sekolah elit untuk memacu anak memiliki sikap disiplin. Beberapa sekolah yang tampaknya ‘biasa-biasa’ saja telah menerapkan peraturan tertentu agar siswa menyadari pentingnya sikap disiplin.
Anda dapat mengetahui hal itu dengan mengecek jadwal masuk dan pulang suatu sekolah, konsisten atau tidak setiap harinya. Hukuman apa yang diterima murid kalau terlambat?
Apakah para murid (termasuk murid yang berusia muda seperti kelas 1 atau 2) melakukan tugas piket membersihkan kelas tanpa disuruh guru? Apakah yang dilakukan sekolah pada murid (dan juga para pedagang makanan) yang jajan di luar sekolah pada jam pelajaran?
Kesepahaman antara orang tua dan guru/sekolah
Pernah terjadi di sekolah anak saya, seorang guru menghukum murid yang dianggap bandel dengan squat jump (melompat kemudian jongkok) beberapa kali. Esok harinya, murid tersebut jatuh sakit. Tentu saja hal ini membuat orangtua si murid marah besar dan melabrak guru yang bersangkutan.
Hal semacam ini tentu tidak kita inginkan. Namun, komunikasi yang baik antara para orang tua dan guru bisa menyelesaikan semuanya. Ini juga perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan sekolah dengan penerapan sikap disiplin yang sesuai untuk karakter anak Anda.
Apakah jauh-jauh hari sebelum anak resmi diterima menjadi murid sekolah tertentu pernah diadakan pertemuan antara pihak sekolah dan para orang tua yang khusus membicarakan komitmen sekolah terhadap penerapan sikap disiplin pada murid mereka?
Hal ini penting agar orang tua memahami visi sekolah terhadap sikap disiplin para murid, dan mencegah terjadinya labrak-melabrak jika suatu hari murid menerima hukuman yang dirasa orang tua cukup berat serta tak sepantasnya diterima oleh anaknya.
Nah, selamat berburu sekolah!
Referensi :
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.