Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. Sayangnya, 9 dari 10 orang dengan penyakit ginjal tidak menyadari penyakitnya. Inilah yang menjadi perhatian berbagai pihak dalam peringatan World Kidney Day atau Hari Ginjal Sedunia 2022, harapannya agar masyarakat bisa mencegah penyakit ginjal sejak dini.
Artikel terkait: Penyakit ginjal anak ditandai sering kencing, catat 15 gejala lainnya
Ini yang Tidak Disadari tentang Penyakit Ginjal
Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day diperingati setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Maret. Peringatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang bahaya penyakit ginjal.
Lantas, seperti apa gambaran penyakit ginjal saat ini?
Prevalensi dan mortalitas (angka kematian) dari penyakit ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, 1 dari 10 orang di seluruh dunia menderita penyakit ginjal kronik.
Secara global, penyakit ginjal kronik tercatat sebagai penyebab 4,6 persen kematian pada tahun 2017 dan merupakan peringkat ke-12 sebagai penyebab kematian. Bahkan diperkirakan, penyakit ginjal akan menjadi penyebab kematian tertinggi ke-5 di seluruh dunia pada tahun 2040.
Di Indonesia sendiri, penyakit ginjal kronik menempati posisi ke-10 penyebab kematian tertinggi. Prevalensinya juga diprediksi akan meningkat setiap tahunnya.
Ternyata, banyak penderita penyakit ginjal tidak menyadari penyakit yang diderita. Angkanya bahkan mencapai 90 persen. Mengapa bisa demikian?
Hal ini terjadi karena umumnya penyakit ginjal tidak bergejala di awal. Sebagai akibatnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai gangguan ginjal.
“Umumnya, pada awal perjalanan penyakit ginjal kronik memang tidak ada gejala. Berbagai keluhan baru dirasakan ketika penyakit sudah lanjut,” terang dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dalam pertemuan virtual dengan media (9/3/2022).
Selain itu, masyarakat awam banyak yang belum memahami bagaimana memelihara kesehatan ginjal. Ditambah lagi ketidaktahuan terkait langkah apa yang perlu dilakukan bila kemudian fungsi ginjal menurun.
Apa Gejala dan Dampaknya?
Penderita penyakit ginjal kronik umumnya akan merasakan sejumlah gejala, seperti:
- Mudah lelah
- Mobilitas terbatas
- Nyeri
- Stres dan mudah cemas
- Kram
- Kaki gelisah
- Gangguan pencernaan
- Sulit tidur
- Gangguan kognitif
Adanya berbagai keluhan tersebut pastinya membatasi kualitas hidup penderita penyakit ginjal. Tidak hanya memengaruhi aktivitas sehari-hari, tetapi juga gaya hidup hingga keuangan.
“Penyakit ginjal berdampak nyata pada kehidupan pasien. Misalnya harus rutin cuci darah, konsumsi obat, ditambah lagi makanan dan minuman yang sangat terbatas,” ujar Tony Richard Samosir, Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), di kesempatan yang sama.
“Dari segi keuangan juga terpengaruh. Biaya untuk transportasi saat berobat, menebus obat-obatan, laboratorium, sampai perawatan di IGD,” tambahnya.
Belum lagi, proses pengobatan sering kali terhambat lantaran pasien merasa enggan.
“Mayoritas pasien PGK malas mengonsumsi obat-obatan dan enggan berkunjung ke dokter lagi karena bosan,” tambah Tony.
Oleh karena itu, ia menyebut jika keluarga sangat berperan penting dalam mendukung pengobatan pasien.
“Peran dan upaya mandiri pasien dan keluarga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal yang berkualitas,” ungkapnya.
Artikel terkait: Hati-hati! Kurang Minum Sebabkan Batu Ginjal, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
Mencegah Penyakit Ginjal Kronik
Pada dasarnya, penyakit ginjal kronik merupakan kondisi yang bisa dicegah. Pasalnya, faktor risiko penyakit ini sangat berkaitan erat dengan gaya hidup, seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan obesitas.
Tahukah Parents, ada dua kondisi yang jadi penyebab tertinggi gagal ginjal di Indonesia. Yaitu, hipertensi sebesar 35 persen dan diabetes 29 persen.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Tujuannya adalah untuk menganalisis lebih awal faktor risiko penyakit ginjal kronik, yaitu diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Parents dan keluarga pun bisa melakukan pencegahan sejak dini dengan tips CERDIK. Apa itu?
- Cek kesehatan secara rutin, terutama jika sudah memiliki riwayat hipertensi dan diabetes
- Enyahkan asap rokok, menurut sejumlah peneitian rokok jadi faktor risiko gagal ginjal kronik
- Rajin aktivitas fisik, kurang aktivitas fisik dan terlalu banyak duduk bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal
- Diet sehat kalori seimbang, batasi makanan olahan tinggi garam, konsumsi buah dan sayur, dan cukup minum
- Istirahat cukup, tidur 7-8 jam sehari agar ginjal tetap sehat
- Kelola stres, karena mental yang sehat juga memengaruhi kondisi fisik
Semoga peringatan World Kidney Day atau Hari Ginjal Sedunia 2022 semakin meningkatan kesadaran kita semua untuk mencegah penyakit ginjal dan menjaga kesehatan ginjal sejak dini, ya!
Baca juga:
5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui
7 Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Parents Masih Sering Melakukannya?
Kanker Ginjal – Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.