ASI merupakan satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0-6 bulan. Namun sayangnya, beberapa ibu mengalami kondisi tertentu sehingga tidak bisa memberikan ASI secara maksimal ada buah hatinya. Karena takut asupan buah hatinya kurang, beberapa ibu mencampur susu formula dan ASI perah. Dengan tujuan agar nutrisi yang didapat si bayi lebih banyak.
Lantas, apakah mencampur susu formula dengan ASI perah aman dilakukan? Berikut penjelasan selengkapnya.
Mencampur susu formula dan ASI perah
Hingga sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa mencampur susu formula dan ASI perah dapat meningkatkan nutrisinya.
Sejumlah dokter anak dan konsultan laktasi justru tidak menganjurkan praktik pencampuran ini. Sebab, hal ini dinilai dapat menyia-nyiakan nutrisi terbaik yang ada di dalam ASI perah.
Seperti yang kita ketahui, proses membuat susu formula membutuhkan air panas minimal suhu 70 derajat celcius. Bila kurang atau melebihi dari itu, komponen gizi di dalam susu dapat rusak. Termasuk komponen gizi di dalam ASI perah bila dicampur dengan susu formula.
Pencampuran ini juga dikhawatirkan dapat membuat produksi ASI sang ibu menjadi tidak maksimal. Padahal si ibu mungkin masih mampu untuk memberikan ASI dalam porsi yang lebih besar pada Si Kecil.
Selain itu, pencampuran ini juga bisa membuat ASI perah terbuang sia-sia. Sebab sisa campuran susu formula dan ASI perah tidak dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan harus dibuang dua jam setelah dibuat.
Hal ini karena bakteri yang mungkin saja tumbuh dari ludah bayi yang tercampur dengan susu formula. Berbeda dengan ASI perah yang disimpan di dalam botol tersendiri dan bisa disimpan di kulkas hingga beberapa jam setelah diminum sebagian.
ASI tetap bisa diminum kembali oleh bayi, karena ASI memiliki banyak antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Misalnya, ketika Anda mencampur 60 mL susu formula dengan 60 mL ASI perah dan bayi hanya minum 60 mL dari total campuran tersebut. Maka Anda harus membuang sisanya, termasuk ASI perah yang terkandung di dalamnya.
Inilah alasan para dokter anak dan konsultan laktasi menganjurkan pemberian susu formula dan ASI perah dalam botol terpisah. Mereka menganjurkan pemberian ASI terlebih dulu sebanyak mungkin, baru tambahkan susu formula bila diperlukan. Dengan begitu, ASI perah tidak akan terbuang begitu saja.
Bila Anda tetap ingin mencampur susu formula dan ASI perah. Sebaiknya siapkan campuran ASI perah dalam jumlah total yang lebih kecil. Misalnya, hanya 60 mL untuk sekali minum.
Dengan begitu, kemungkinan ASI perah yang terbuang pun menjadi lebih sedikit.
Hal yang perlu diperhatikan bila ingin mencampur sufor dengan ASIP
Perlu diingat bahwa praktik pencampuran susu formula dan ASI perah yang benar-benar tidak diperbolehkan, yaitu melarutkan bubuk susu formula dan ASI perah agar bayi mendapat kalori yang tinggi dalam satu kali minum.
Praktik ini dapat mengubah komposisi ASI dan mikronutrien di dalam susu formula menjadi lebih pekat. Ini dapat membebani kerja ginjal Si Kecil yang masih belum sempurna.
Mencampur ASI perah hanya boleh dilakukan dengan susu formula yang telah dilarutkan terlebih dulu.
Jangan lupa untuk selalu mengikuti petunjuk pembuatan susu formula yang tertera pada kemasan, dan jangan pernah melarutkan bubuk susu formula dengan cairan selain air panas.
Bila Anda ingin melakukan praktik ini, tak ada salahnya bila Anda berkonsultasi pada dokter anak dan konsultasi laktasi terlebih dahulu.
Baca juga
Bagaimana cara aman berikan susu formula pada bayi? Ikuti panduan berikut ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.