Banyak orang dengan sengaja menahan buang air besar karena berbagai alasan, padahal hal ini bisa membahayakan kesehatan mereka. Berikut ulasan mengenai bahaya menahan BAB menurut dokter!
Dilansir dari Health24, sekitar 75% kandungan tinja adalah air, sisanya terdiri dari bakteri mati yang membantu mencerna makanan, bakteri hidup, protein, makanan yang tidak tercerna, bahan limbah dari makanan, lemak, garam, dan zat yang dilepaskan dari usus dan hati.
Jumlah air di kotoran Anda bervariasi. Selain itu, semakin lama kotoran berada di usus, semakin sedikit air yang terkandung di dalamnya.
Lalu, apa bahaya punya dari menahan buang air besar?
Alasan menahan BAB tidak dianjurkan
Ada berbagai alasan kesehatan yang bisa terjadi biak seseorang seringkali menahan buang air besar.
Menurut Dr. Robynne Chutkan, ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Georgetown, kotoran yang ideal akan berwarna agak kecokelatan. Di sisi lain menahan buang air besar ini bisa membahayakan kesehatan.
Ahli gastroenterologi, Dr. Sarina Pasricha mengatakan bahwa kebiasan menahan BAB akan memicu sembelit. “Jika orang terus mengabaikan keinginan untuk buang air besar, maka mereka berisiko untuk sembelit. Bahkan saraf di rektum dapat menjadi rusak, dan otak Anda akan berhenti merespons dorongan BAB itu,” ungkapnya.
Dia mengatakan risiko umum akibat menahan BAB adalah hiposensitivitas dubur. “Otot-otot anal menegang bukannya rileks ketika Anda mencoba untuk buang air besar. Dalam kasus yang parah ini dapat menyebabkan masalah dengan buang air kecil dan menyebabkan sakit saat berhubungan seks (bagi wanita),” lanjut Dr. Pasricha.
Artikel Terkait : Normalkah BAB lebih sering saat haid? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini
Akibat menahan buang air besar
Saat menahan buang air besar untuk beberapa jam, ada risiko kesehatan yang bisa dialami oleh seseorang. Berdasarkan durasinya, beberapa risiko tersebut antara lain :
Menahan beberapa jam
Saat beberapa jam saja menahan buang air besar, masalah kesehatan awal bisa dialami. Pada awalnya Anda mungkin merasakan beberapa tekanan perut.
“Beberapa orang menggambarkannya sebagai kram perut,” ungkap Dr Niket Sonpal, asisten profesor klinis di Tuoro College of Osteopathic Medicine di New York.
Enam jam kemudian
Bila menahannya jauh lebih lama, sekitar 6 jam, gejala yang dirasakan bisa lebih parah. Pada titik ini, tubuh Anda mulai menyerap lebih banyak air dari kotoran.
Akibatnya, kotoran yang sudah tertumpuk bisa menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan. Seseorang pun akan lebih mungkin mengalami konstipasi atau sulit buang air besar.
Kalau pun bisa, buang air besar akan terasa lebih menyakitkan karena kotoran yang sudah tertumpuk dan menjadi keras.
Artikel Terkait : 4 Resep jus buah untuk memperlancar BAB anak, mudah cara membuatnya!
12 jam kemudian
Bila jauh lebih lama, gejala pun bisa jauh bertambah parah dan menyakitkan. “Semakin lama feses tertahan, maka akan semakin sulit dikeluarkan,” kata Dr Sonpal.
Saat ini perut Anda mungkin terlihat buncit. Sembelit pun bisa lebih mudah dirasakan karena kotoran yang lebih menumpuk.
Jadi, saat tubuh memberikan sinyal untuk BAB, segelah pergi ke toilet untuk buang air besar. Rutin buang air besar dapat mencegah masalah kesehatan lainnya. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Saat terjadi konstipasi
Bila sembelit atau konstipasi sudah terlanjur terjadi, sebaiknya Anda melakukan beberapa hal agar pencernaan kembali lancar. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat.
Asupan serat yang cukup dalam makanan ini bisa membuat tinja lebih lunak sehingga lebih mudah melewati organ pencernaan. Secara bertahap, cobalah untuk meningkatkan asupan serat, sebanyak 20-35 gram setiap harinya.
Beberapa asupan serat yang direkomendasikan antara lain :
- Berbagai jenis buah-buatan segar, maupun buah-buatan kering seperti kismis, aprikot, dan sebagainya
- Asupan biji-bijian dan gandum
- Memilih nasi merah dibandingkan nasi putih
- Berbagai jenis sayuran seperti wortel dan asparagus
- Asupan kacang-kacangan
Selain mengonsumsi berbagai sumber serat di atas, sebaiknya Anda juga membatasi sebagai jenis makanan yang tinggi lemak. Beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak seperti produk olahan susu, makanan olahan, dan daging yang bisa memperburuk konstipasi.
Selain itu, asupan air putih yang cukup menjadi kunci penting untuk mengatasi konstipasi ini. Di sisi lain, berolahraga secara teratur pun bisa membantu pergerakan dan kesehatan usus menjadi lebih baik.
Baca juga:
Begini Kondisi BAB Bayi Usia 0-6 Bulan, Parents Wajib Tahu!
Banyak orang yang dengan sengaja menahan untuk buang air besar karena beragam alasan. Padahal menahan untuk BAB ini sangat membahayakan kesehatan Anda sendiri. Dilansir dari Health24 75% kandungan tinja adalah air dan sisanya terdiri dari bakteri mati yang membantu mencerna makanan. Lalu, apa saja yang menjadi alasan untuk menahan BAB dan akibat yang akan ditimbulkan ? Mari simak penjelasan selengkapnya berikut.
Alasan Seseorang Menahan Buang Air Besar
Menurut seorang ahli gastroenterology di Rumah sakit Georgetown, menjelaskan bahwa kotoran yang ideal akan memiliki warna agak kecoklatan. Namun di sisi lain menahan untuk membuang air besar juga akan membahayakan kesehatan seseorang. Kebiasaan menahan buang air besar akan memicu terjadinya sembelit.
Lebih buruknya menahan untuk membuang BAB akan membuat saraf di rectum menjadi rusak, dan otak akan berhenti untuk merespon dorongan BAB tersebut. Resiko umum akibat menahan buang air besar adalah hiposensitivitas dubur atau otot otot anak akan menegang dan tidak rileks saat mencoba untu membuang air besar. Hal ini juga akan menyebabkan masalah buang air kecil dan menyebabkan sakit saat berhubungan seks.
Akibat Menahan Buang Air Besar
Saat menahan BAB untuk beberapa jam maka ada beberapa resiko kesehatan yang bisa dialami oleh seseorang. Awalnya mungkin Anda akan merasakan adanya tekanan perut dan memiliki rasa seperti kram perut. Menahan selama beberapa jam akan membuat Anda memiliki rasa sakit yang berlebihan seperti saat terjadi kram pada perut.
Namun apabila Anda menahannya lebih lama, maka mungkin saja akan terjadi beberapa penyakit lain yang akan memperburuk keadaan. Saat menahan selama enam jam maka Anda tubuh akan mulai menyerap lebih banyak air dari kotoran. Akibatnya kotoran yang sudah tertumpuk bisa menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan. Seseorang pun mungkin akan mengalami konstipasi atau sulit buang air besar.
Meskipun bisa melakukan BAB namun Anda akan sangat kesakitan karena kotoran yang sudah tertumpuk menjadi keras. Semakin lama Anda menahan untuk membuang air besar, Anda akan memiliki gejala fases yang sulit untuk dikeluarkan. Saat Anda menahan buang air besar lebih lama, maka perut akan terlihat lebih buncit. Anda akan merasakan sembelit karena kotoran yang telah menumpuk.
Apabila sembelit atau konstipasi sudah terjadi, sebaiknya Anda melakukan beberapa hal agar pencernaan kembali lancar. Salah satunya adalah mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat. Asupan serat yang cukup dalam makanan akan membuat tinja jauh lebih lunak sehingga akan lebih mudah untuk melewati organ pencernaan.
Pentingnya untuk membuang air besar sesegera mungkin akan membuat Anda terhindar dari penyakit yang membahayakan. Saat Anda merasa perlu untuk membuang air besar maka usahakan untuk tidak menahannya. Namun apabila Anda sudah terlanjur mengalami sembelit, maka cobalah untuk mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi dan bagus untuk membantu pencernaan.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.