Menabung dollar bisa sangat menguntungkan jika Anda mengerti caranya. Agar Jika Anda tertarik dan agar terhindar dari risiko kerugian yang besar, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan terlebih dahulu.
Amankah Menabung Dollar di Bank?
Tren Menabung Dollar
Foto: Unsplash
Nilai dollar dari tahun ke tahun lebih stabil dibandingkan mata uang asing lainnya. Itulah yang menyebabkan banyak orang tertarik untuk membuka tabungan dollar. Namun jika Anda tidak memerhatikan beberapa hal, bukannya keuntungan, Anda justru akan mengalami banyak kerugian saat menabung dollar.
Apa Bunda tertarik untuk menabung dollar juga?
Walah, menabung dengan rupiah saja sering kali tidak konsisten, apalagi dollar? Tapi bagi Anda yang memiliki penghasilan lebih dan sering bepergian ke luar negeri, tak ada salahnya mencoba menabung dollar, Bunda.
Tabungan dollar merupakan salah satu instrumen investasi valuta asing (valas) yang bisa memberi Anda banyak manfaat. Selain sebagai sarana menyimpan dollar, bisa menggunakannya sebagai transaksi saat bepergian ke luar negeri.
Belum lagi jika nilai dollar Amerika naik –faktanya nilai dollar Amerika selalu naik dari tahun ke tahun- maka Anda juga akan mendapat keuntungan dari selisih nilai kenaikan tersebut.
Contohnya, di akhir tahun 2019 nilai tukar rupiah terhadap dollar berkisar Rp13.800. Angka ini naik menjadi Rp14.400 di awal Oktober 2020.
Beberapa pengamat pasar memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar bisa menembus Rp 14.700 pada 2021. Jadi, sudah bisa dibayangkan, kan, berapa keuntungan yang Anda dapatkan jika tabungan Anda minimal USD1000.
Selain manfaat di atas, masih ada banyak manfaat lain dari menabung dollar. Namun sebelum memutuskan untuk membuka rekening tabungan dollar, ada baiknya Anda memerhatikan beberapa hal di bawah ini:
Artikel terkait: 50 Dollar Berapa Rupiah, Ya? Penasaran Investasi Dollar? Begini Caranya!
1. Perdalam Wawasan Mengenai Investasi Valas
Foto: Unsplash
Intinya, apa pun instrumen investasi yang dipilih, Anda wajib memelajarinya hingga sekecil mungkin agar mampu memperhitungkan langkah-langkah yang harus diambil jika berhadapan dengan peluang emas atau masalah.
Belajar dengan berspekulasi itu berbeda, Bunda, apalagi investasi dollar termasuk salah satu instrumen yang risikonya tinggi. Agar terhindar dari kerugian, carilah informasi sebanyak mungkin dari sumber terpercaya.
2. Lakukan Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi menyimpan aset dalam bentuk instrumen investasi lain. Misalnya logam mulia dan deposito. Hal ini bertujuan, jika Anda mengalami kerugian di investasi dollar, Anda masih mendapatkan keuntungan di instrumen investasi lain.
Melansir Kompas, disarankan Anda menginvestasikan maksimal 30 persen dari seluruh aset yang Anda miliki dalam bentuk tabungan dollar.
Tabungan dollar memang menjanjikan keuntungan yang signifikan, risikonya juga besar. Jadi agar lebih aman, lakukan diversifikasi.
3. Pahami Kurs dan Biaya Transaksi saat Menabung Dollar
Foto: Unsplash
Jika Anda sudah mengerti apa itu investasi valas, Anda pasti juga paham mengenai perbedaan antara nilai beli dan nilai jual sebelum dan sesudah transaksi.
Contoh, pada perdagangan pasar Senin (15/11/2020) tertera harga beli USD Rp14.792 dan harga jual Rp14.941. Itu artinya, jika Anda melakukan transaksi beli USD di hari itu, Anda harus membayar Rp 14.941 per USD1. Itu belum termasuk biaya administrasi yang ditetapkan money changer atau bank yang menjual.
Artikel terkait: 100 Dolar Berapa Rupiah? Intip 4 Keuntungan Menabung Mata Uang Asing
4. Lakukan Transaksi di Waktu yang Tepat
Foto: Unsplash
Lakukanlah transaksi jual di saat nilai valas sedang tinggi. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Sebaliknya, jika kurs rupiah sedang melemah, sebaiknya Anda tidak membeli valas, karena itu sama saja Anda akan membayar lebih dari waktu sebelumnya.
5. Lakukan Secara Rutin
Foto: Unsplash
Jika tujuannya investasi, lakukan transaksi agar Anda bisa mendapatkan nilai rata-rata atau Dollar cost averaging (DCA) –strategi investasi rutin di setiap periode pada jumlah sama tanpa memedulikan harga pasar saat itu.
Dengan menerapkan DCA, risiko yang diakibatkan investasi secara seketika (lump sum) pun berkurang. Laman Suara menjelaskan, DCA juga membantu Anda segera pulih saat pasar mengalami koreksi dan meminimalisir efek naik-turunnya pasar terhadap portofolio karena akumulasi harga rata-rata yang diperoleh.
6. Pilih Tempat yang Tepat
Foto: Unsplash
Selain money changer, transaksi jual-beli valas juga bisa dilakukan di bank, dan transaksi tersebut juga sudah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui aplikasi online perbankan.
Dengan memiliki tabungan valas di bank, Anda tak perlu lagi berurusan dengan penurunan nilai akibat fisik dollar (lembaran uang) yang asing lusuh dan rusak.
Artkel terkait: 4 Cara Mengatur Keuangan Agar Kebutuhan dan Investasi Terpenuhi
Keuntungan Menabung Dollar
- Cenderung stabil. Dollar AS cenderung stabil karena mata uang ini digunakan sebagai transaksi oleh banyak orang di berbagai negara. Meski nilai rupiah jatuh, itu tidak akan memengaruhi nilai dollar, terutama jika Anda menjualnya.
- Bersifat Likuid
- Dollar mudah dijual kapan saja dan dengan nilai yang kompetitif, tentunya. Anda bisa menjualnya bahkan di saat darurat sekalipun.
- Banyak Manfaat. Selain mendapatkan keuntungan dari Bunga tabungan, Anda bisa menggunakannya saat melakukan transaksi lintas negara, karena dollar Amerika diakui di banyak negara. Merchant atau tempat penukaran USD di berbagai negara juga banyak sehingga memudahkan Anda bertransaksi online. Anda bisa langsung menggunakan rekening valas sebagai pembayaran.
- Bisa dialihkan ke deposito. Alihkan ke deposito valas untuk memanfaatkan kenaikan dollar. Selain itu, rate deposito valas biasanya lebih tinggi
- Bunga bank tinggi. Dibandingkan tabungan lainnya, bunga tabungan dollar lebih tinggi. Memang, sih, persentasenya tidak besar, tapi kalau dihitung lumayan menggiurkan dari tabungan biasa.
Demikianlah langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan untuk memanfaatkan tabungan dollar sebagai investasi.
Selain dollar Amerika, ada banyak jenis mata uang yang bisa Anda pilih dan beli. Di antaranya, dollar Singapura (SGD), dollar Australia (AUD), dollar New Zealand (NZD), euro (EUR), poundsterling (GBP), yen Jepang (JPY), dollar Hong Kong (HKD), dollar Kanada (CAD), atau juga franc Swiss (CHF).
Semoga artikel ini bisa membantu Anda sebelum memutuskan akan berinvestasi dollar di rekening tabungan.
Baca juga:
Aman dan Minim Modal, Ini 5 Investasi yang Cocok untuk Parents yang Baru Belajar
4 Jenis Investasi Tahun 2021, Cocok untuk Capai Tujuan Keuangan Keluarga
4 Jenis Rekening Deposito untuk Berinvestasi dengan Minim Risiko
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.