“Ah, ngapain sih repot banget dengerin apa kata orang biar memilih camilan sehat anak? Yang penting anakku happy!”
Parents, pernahkah berpikir demikian? Dengan pertimbangan hanya selingan, tak sedikit orangtua yang akhirnya membelikan camilan yang kurang sehat untuk buah hatinya. Terlebih kalau si kecil sudah merengek, orangtua cenderung mengalah dan membiarkan anak makan camilan tanpa memerhatikan kandungan gizi.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Third International Conference on Sustainable Innovation 2019 juga membuktikan kalau sebanyak 97,7% anak di Indonesia cenderung memilih camilan dibandingkan sayuran dan buah yang menyehatkan.
Mengonsumsi camilan memang tidak salah, asalnya tetap memerhatikan nutrisi. Sayangnya, camilan yang dimaksud dalam studi tersebut merupakan snack berlapis gula yang kandungan di dalamnya jauh dari Angka Kecukupan Gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak.
Sejauh Apa Pentingnya Camilan untuk Anak?
Faktanya, camilan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak. Hal ini terungkap saat penulis mengikuti Media Gathering Peluncuran Komitmen #CemilanBaikUntukmu bersama Paddle Pop yang dilangsungkan beberapa waktu lalu.
“Tentunya sangat penting. Mengingat lambung anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa, anak sebaiknya makan camilan yang mampu menunjang kebutuhan energi yang dibutuhkan serta memenuhi asupan gizi harian anak,” demikian penuturan dokter spesialis anak, dr Attila Dewanti Sp.A(K) yang hadir sebagai salah satu pembicara.
Namun, banyaknya camilan yang beredar di pasaran membuat orangtua sulit untuk membedakan manakah camilan yang baik dan tidak. Menyajikan alternatif camilan yang disukai anak menjadi tantangan terbesar orangtua masa kini.
Padahal, hal ini menjadi hal krusial lho untuk Parents lakukan. Terlebih saat ini si kecil banyak menghabiskan waktu dengan beraktivitas di dalam rumah karena pandemi. Adalah kesempatan emas bagi orangtua memilihkan camilan terbaik bagi anak.
Tips Memilih Camilan Sehat Anak
Merujuk pada pola makan anak ideal, anak mengonsumsi 3x makanan utama yaitu makan pagi, siang, dan malam. Di samping makanan pokok, camilan sebanyak 2x bisa diselipkan di antara waktu makan utama tersebut.
Nah, agar anak tetap sehat berikut hal yang harus diperhatikan!
1. Sesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi
Pertama, pilihlah camilan dengan kandungan yang tepat dengan Angka Kecukupan Gizi. Merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia camilan anak yang sehat adalah tidak mengandung lebih dari 50 gram gula, tidak lebih dari 10% total kebutuhan energi harian, dan tidak lebih dari 20% kebutuhan energi harian untuk lemak jenuhnya.
“Sederhananya, sebagai contoh anak usia 7-10 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 330 kalori dalam sehari,” sambung dr. Attila.
2. Mengandung Susu dan Buah
Kandungan yang ada dalam camilan juga menjadi aspek krusial yang harus diperhatikan. Camilan dengan kandungan susu dan buah di dalamnya adalah kriteria camilan anak terbaik.
“Susu memiliki beragam manfaat bagi anak, dalam segelas susu terdapat protein dan kalsium yang penting menunjang pertumbuhan tulang anak secara optimal. Di samping itu, buah juga mengandung vitamin dan mineral untuk membantu tumbuh kembang anak sesuai dengan yang dianjurkan Kementerian Kesehatan RI,” lanjut dr. Attila.
3. Perhatikan Label Kemasan
Hayo, seberapa sering Parents memerhatikan tabel gizi pada kemasan sebelum memasukkan camilan di keranjang belanjaan? Sering disepelekan, angka berukuran kecil ini juga merupakan penentu kesesuaian gizi berdasarkan kebutuhan dan usia anak.
“Sebisa mungkin berikan camilan pada anak yang kebutuhan kalorinya tidak melebihi anjuran. Pastikan juga camilan tersebut menggunakan bahan yang higienis,” ujar dr. Attila. Tak ketinggalan, dr. Attila turut mengingatkan dampak yang akan terjadi bila orangtua salah memilih camilan.
“Keliru memilih camilan memiliki beragam dampak jangka panjang, sebut saja obesitas dan terganggunya daya tahan tubuh anak. Diperkirakan, sebanyak 15-25% penyakit kronis pada anak disebabkan akibat pola makan yang kurang tepat dan kesalahan memilih camilan.
Misalnya camilan manis yang berlebihan menyebabkan anak cepat mengantuk dan cenderung enggan beraktivitas fisik, yang ada bisa membuat kegemukan dan diabetes. Sementara camilan yang berperisa atau terlalu gurih juga membuat anak jadi adiktif, padahal bisa mengakibatkan hipertensi dan kolesterol. Lebih buruk lagi, anak nanti jadi picky terhadap makanan”, pungkas dr. Attila.
Sadar akan pentingnya camilan sehat dan bergizi bagi anak-anak, Paddle Pop sebagai pionir camilan es krim anak memperkenalkan jargon barunya #CemilanBaikUntukmu sebagai wujud komitmen menerapkan standar es krim yang selain lezat juga mengedepankan kandungan baik tanpa mengesampingkan kelezatan rasa.
Seluruh es krim yang diproduksi Paddle Pop dibuat sesuai standar nutrisi tinggi dengan kebaikan susu dan buah. Kebaikan es krim dibuktikan dengan kandungan kalori tidak melebihi 110 kkal, 12 gram gula, dan 3 gram lemak jenuh sehingga tak perlu khawatir akan berdampak negatif terhadap kesehatan si kecil.
Dengan ulasan di atas, semoga kita semua bisa lebih cermat memilih camilan sehat anak di rumah, ya.
Baca juga:
15 Camilan Sehat untuk Anak, Bantu Kurangi Risiko Kecanduan Makanan Manis
10 Resep Camilan Sehat Padat Nutrisi untuk Si Kecil
id.theasianparent.com/resep-dessert-box
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.