Dari Pelihara Hewan, Ayang Cempaka Ajarkan Empati dan Tanggung Jawab kepada Anak

Memelihara hewan memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Ilustrator Ayang Cempaka berbagi pengalamannya memelihara kucing bersama dengan anak-anaknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memelihara hewan peliharaan seperti kucing atau anjing dapat menjadi pengalaman yang berharga untuk anak. Anak dapat belajar mengenai tanggung jawab, empati, serta meningkatkan kepercayaan dirinya. Apakah si kecil juga tertarik memiliki hewan peliharaan, Parents?

Dalam sebuah sesi Instagram Live yang diadakan theAsianparent Indonesia pada Kamis (4/3), Ayang Cempaka, ilustrator Indonesia yang tinggal di Dubai berbagi cerita mengenai pengalamannya memelihara hewan bersama keluarganya.

Penasaran bagaimana kisahnya? Simak ceritanya berikut ini!

Artikel terkait: Bantu Tumbuhkan Karakter Positif, 7 Hewan Ini Cocok Jadi Peliharaan Si Kecil

Kisah Ayang Cempaka Pelihara Empat Kucing

Selain sebagai ibu dari dua orang anak, Ayang Cempaka juga merupakan ‘ibu’ dari empat ekor kucing. Kucing-kucing Ayang bernama Maru, Mika, Mylo, dan Minou. Menariknya, Ayang ternyata dari dulu ingin sekali memelihara kucing, tetapi tak diperbolehkan oleh orangtuanya.

“Aku waktu masih kecil enggak boleh punya binatang. Mungkin karena zaman dulu itu banyak miskonsepsi, ya, pengetahuannya masih kurang. Sebenarnya kucing itu sendiri enggak kotor, tapi kita saja yang belum paham cara merawat dan memeliharanya. Zaman sekarang, kan, sudah banyak, ya, sumber informasi,” ucapnya mengawali cerita.

Lantaran dahulu tidak diperbolehkan punya hewan peliharaan oleh orangtua, setelah menikah dan pindah ke Dubai, Ayang langsung memutuskan untuk memiliki hewan peliharaan sendiri.

“Setelah menikah, setelah keluar dari rumah orangtua langsung aku punya kucing. Kucing pertama aku itu ambil dari luar apartemen, umur 1 tahun,” ungkap Ayang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kala itu sebagai orang yang baru memiliki hewan peliharaan, Ayang menjelaskan kesulitannya dalam memelihara hewan, yaitu masih belum mengetahui cara memeliharanya dengan benar.

“Aku masih belum tahu cara memelihara hewan dengan benar, karena waktu itu masih dalam konsep kita enggak ngerti, mikirnya cuma melihara doang apa susahnya. Tapi ternyata harus steril, vaksin, begitu aku di sini aku baru merasa diedukasi ternyata,” lanjutnya.

Kini Ayang memiliki empat ekor kucing. Tiga ekor kucing ia adopsi dari hasil rescue atau mengambil kucing yang terbuang, dan satu lagi ia beli dari breeder khusus kucing.

Artikel Terkait: 7 Tips Menyiapkan Hewan Peliharaan untuk Kehadiran Buah Hati

Manfaat Memelihara Hewan untuk Anak: Ajarkan Komitmen, Empati dan Tanggung Jawab

Ayah berharap dengan punya hewan peliharaan dapat memberikan manfaat juga untuk para buah hatinya. Seperti, anak-anaknya bisa belajar lebih banyak hal dari memelihara kucing.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Yang aku pengin anakku juga mengerti empati dan unconditional love. Memang dari awal aku yang pengin punya kucing, ya, aku yang tanggung jawab. Anak sama suami enggak terlalu, tapi lihat aku yang sangat pengin jadi sekarang misalnya kita foster atau rescue kucing atau anjing, anak-anak justru yang lebih mengerti tanggung jawab,” ungkap Ayang.

Ia juga bercerita mengenai anak pertamanya yang tadinya jijikan menjadi sangat perhatian dalam mengurus hewan yang tengah ia tampung sementara.

“Anakku yang besar, dia jijikan tapi ternyata bisa mungut poop anjing, terus dipel. Aku aja sampai kaget, kok, dia bisa, jadi dia memang menunjukkan kalau dia tanggung jawab karena memang ia pengin (memelihara),” Ayang bercerita.

Salah satu hal yang dikhawatirkan orangtua dalam mengizinkan anak punya hewan peliharaan adalah ketika hewannya mati. Begitu pula yang terjadi dengan kucing Ayang yang bernama Mona yang telah berpulang beberapa waktu yang lalu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Tahun 2019 kita punya kucing namanya Mona, dia kita rescue dan dia meninggal, Itu cepet banget prosesnya. Yang paling pertama nge-drop aku, aku nangis-nangis. Anak-anak lihat aku kayak gitu, jadi nangis juga. Tapi aku jelasin namanya makhluk hidup pasti akan ada saatnya (meninggal). Lalu daripada sakit, kan, dia sakit di paru-parunya ada air, itu, kan, sakit banget,” lanjut Ayang berkisah.

Tips Memilih Hewan Peliharaan

Dalam memilih hewan peliharaan, Ayang menyarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu lifestyle atau gaya hidup sang pemiliknya.

“Namanya juga hewan kan butuh kasih sayang, misalnya yang punya suka traveling, jarang di rumah, apakah oke untuk punya hewan peliharaan? Contohnya kalau punya anjing apa sanggup jalan-jalan setiap hari? Bisa enggak punya komitmen selama mereka hidup?” tandasnya.

Dalam akun media sosial Instagram pribadinya, Ayang juga kerap berbagi mengenai tips-tips merawat kucing atau hewan peliharaan. Ia berharap dapat membantu mengingatkan betapa pentingnya komitmen dalam memelihara binatang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Aku pernah bikin postingan di Instagram, sebelumnya kita mesti tahu komitmen punya anjing atau kucing itu luar biasa lama. Kucing masa hidupnya sekitar 22 tahun, kalau anjing 15 tahun. 15 tahun punya komitmen, ke vet, kasih makan, kalau kenapa-kenapa mesti siap secara emosional dan finansial,” Ayang berujar.

Artikel Terkait: 5 Tips Ibu Hamil Memelihara Hewan di Rumah, Wajib Catat Parents!

Jika anak ingin punya hewan peliharaan, orangtua dapat membantu membimbingnya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan terhadap binatang miliknya. Supervisi orangtua ketika anak merawat hewan juga sangat diperlukan.

“Kalau orang dewasa mungkin mengerti, kalau anak balik lagi ke orangtua. Harus ada planning-nya. Aku ke anak aku, aku kasih dia rasa tanggung jawab, bahwa binatang peliharaan adalah bagian dari keluarga. Menurut aku itu tanggung jawab orangtua untuk menekankan itu,” katanya.

Tak hanya itu, Ayang juga menyarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli hewan peliharaan. Anak harus tahu apa saja kebutuhan sang hewan, cara merawat dengan baik, serta apa yang tidak boleh dan tidak boleh dilakukan kepada peliharaannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Pesanku adalah do your research, cari tahu sebanyak-banyaknya. Lalu conscious, sadar tahu ukuran diri sendiri, tak boleh egois sebelum memutuskan punya hewan. Terakhir, kalau bisa sebaiknya adopt don’t shop, adopsi saja daripada beli,” pesan Ayang sembari mengakhiri ceritanya.

Dari pengalaman Ayang Cempaka mengurus dan merawat kucing bersama anak-anaknya, Parents bisa tahu bahwa merawat hewan itu rumit dan perlu komitmen dalam waktu yang lama. Tugas orangtua adalah membimbing anak agar bisa mendapatkan pelajaran yang berharga dalam memelihara hewan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Parents!

Baca Juga:

id.theasianparent.com/anak-digigit-kucing

id.theasianparent.com/bayi-dicakar-kucing-hewan-peliharaan

id.theasianparent.com/tidur-dengan-hewan-peliharaan