Sebagai orang tua, tentu kita akan berusaha untuk menstimulasi perkembangan anak sedari kecil. Salah satu stimulasi yang saya lakukan adalah membacakan flash card kepada anak saya, demi merangsang kemampuan bicara anak saya.
Apa itu Flash Card?
Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Amerika Serikat.
Saya sering melihat flash card di toko buku sejak saya belum menikah. Pada awalnya, saya pikir itu semacam buku anak. Saya juga meragukan, apa bayi bisa mengerti jika dibacakan flash card.
Perjalanan Hamil dan Melahirkan
Kemudian, saya menikah, hamil dan lahirlah anak pertama pada tahun 2016 silam. Seperti kebanyakan orang, anak pertama selalu menciptakan banyak cerita, termasuk anak saya.
Proses mengandung anak pertama berlangsung biasa saja. Saya mungkin termasuk ibu yang kurang telaten. Saya jarang menstimulasi anak saya selama kehamilan. Ketika mungkin ibu hamil lainnya berlomba-lomba memberikan nutrisi terbaik selama kehamilan, saya cenderung biasa saja. Bahkan bisa dibilang, malah manja ketika ngidam. Saya makan apa yang saya suka seperti makanan manis dan instan, dan menolak makanan sehat dengan alasan karena tidak suka.
Kebalikan dengan masa hamil, proses melahirkan anak pertama bisa dibilang banyak drama. Dimulai pecah ketuban, masuk UGD, induksi, dan tidak jadi caesar karena bayi sudah kadung keluar. Drama belum berakhir, karena bayi saya keracunan ketuban.
Ini masa yang berat bagi saya. Saya menyadari bahwa selama ini saya kurang belajar dalam merawat new born dan merasa sangat kelelahan. Alhamdulillah, semua berhasil dilewati meski tertatih-tatih.
Artikel terkait: Asah kreativitas anak dengan 5 ide mainan edukatif di rumah
Perkembangan Anak Saya
Perkembangan anak pertama saya juga biasa saja. Semua normal. Namun, ada sepupunya yang lahirnya berjarak beberapa hari saja dengan anak saya. Sehingga, anak saya selalu dibandingkan dengan sepupunya itu.
Selama perkembangan anak sesuai dengan milestone, saya sebenarnya tidak terlalu memikirkannya. Memang perkembangan sepupunya jauh melebihi anak saya dan bahkan melebihi milestone anak seusianya.
Sepupunya sudah mulai berbicara di usia kurang dari 1 tahun, sedangkan anak saya hampir jarang sekali mengeluarkan suara.
Yang pada awalnya biasa saja, saya akhirnya ter-trigger,”Apa ada yang salah dengan metode pengasuhan saya sehingga mempengaruhi perkembangan anak saya?”
Kemudian, saya cari metode untuk meningkatkan perkembangan anak saya, khususnya kemampuan bicaranya.
Mungkin terlambat, tetapi mungkin ini adalah momentum dalam hidup saya.
Saat berjalan ke pameran buku murah di kota kami, saya menemukan flash card. Saya pernah baca bahwa flash card memiliki dampak yang baik untuk perkembangan anak. Oleh karena itu, saya mencoba membeli 1 flash card tentang hewan dan buah untuk anak saya.
Artikel terkait: 12 Permainan untuk Mengasah Otak Anak, Coba di Rumah, Yuk!
Mulai Membacakan Flash Card pada Anak
Pertama kali, saya membacakan pada saat anak berusia kurang dari 1 tahun. Saya membacakan flash card di sela-sela waktu bermain dengan anak. Saya tidak berharap lebih pada keefektifan flash card ini. Terkadang saya pun lupa untuk membacakannya.
Respon anak saya saat pertama kali dibacakan flash card adalah diam-duduk-tegak, padahal saya tidak memintanya seperti itu. Terkadang pun dia berusaha untuk merebut flash card-nya karena penasaran. Tetapi respon secara umum, anak saya tertarik ketika dibacakan flash card.
Setelah beberapa bulan membacakan flash card dan tidak terlihat perkembangan yang signifikan, saya pun berhenti membacakannya. Saya capek dan menyerah.
Tentu, bagi yang pernah mempraktekkan, membacakan flash card dan anak hanya diam saja, tidak berusaha menirukan atau respon positif lainnya, merupakan sesuatu yang melelahkan, bukan? Akhirnya flash card itu teronggok dan terlupakan di kotak mainan.
Suatu hari, saat saya sedang masak, anak saya main sendiri. Tiba-tiba, anak saya berkata sesuatu, di mana saat itu anak saya sangat jarang sekali berkata-kata.
Saya cek apa yang sedang anak saya lakukan, ternyata dia sedang menunjuk gambar yang ada di flash card! Hampir 50% dia dapat menyebutkan gambar yang ada di flash card dengan kemampuan bicara seadanya.
Ternyata selama ini dia merekam apa yang saya ucapkan selama membacakan flash card. Saya sangat terkejut sekaligus bersyukur. Sejak saat itu, saya rajin membacakan flash card dan buku-buku anak lainnya. Sejak kejadian itu pula, kemampuan bicara anak saya berkembang sangat pesat.
Hal yang saya sadari adalah: Pertama, jangan menyerah menstimulasi anak, dengan syarat anak dalam keadaan gembira. Dengan kata lain, tidak memaksa anak. Jika anak sedang tidak mood, maka tunda pemberian stimulasi.
Kedua, semua milestone ada momentumnya. Anak saya mungkin momentum kemampuan bicaranya pada saat ia menyebutkan gambar flash card, justru saat sudah lama tidak dibacakan flash card.
Artikel terkait: Penting! Ini 3 Fondasi Belajar Anak yang Wajib Parents Terapkan Sejak Dini
Metode Membacakan Flash Card
Syarat utama penggunaan flash card adalah mengenalkannya saat anak dalam kondisi gembira dan kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. Cukup 1 kali sehari. Jika anak terlihat bosan atau rewel, maka hentikan pembacaan flash card. Kemudian, agar maksimal, kombinasikan metode ini dengan metode lain.
Selain membacakan flash card, orang tua juga mengkombinasikan dengan mengenalkan wujud asli bendanya. Misal ada flash card bergambar apel. Maka, ketika di rumah ada apel, jangan lupa kenalkan wujud asli apel, dari bentuk, tekstur kulit, rasa buah, warna dan aromanya, agar identifikasi apel pada anak semakin sempurna.
Manfaat Media Flash Card
Ada beberapa manfaat yang saya rasakan dengan bermain menggunakan metode flash card, yaitu:
1. Merangsang daya ingat
2. Melatih konsentrasi
3. Memperbanyak kosakata
4. Melatih kemampuan bicara dan mendengar
5. Melatih koordinasi otak dan mata
6. Mempererat hubungan orangtua dan anak
Saat ini, perkembangan bahasa anak pertama saya sangat baik. Saya percaya keefektifan metode ini, sehingga saya praktekan juga kepada anak kedua saya.
Ditulis oleh Nur Amelia Sari, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC lainnya:
3 Prinsip Metode Gentle Birth Agar Proses Persalinan Lancar, Nyaman, dan Minim Trauma
Cara dan Manfaat Melakukan Pijat I Love U saat Bayi Menangis
Add Yours, Challenge Instagram yang Berpotensi Dimanfaatkan untuk Curi Data Pribadi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.