Parents mungkin sudah tak asing dengan dr. Dimple Nagrani, Sp.A dan suaminya, Amrit Gubrani, yang merupakan praktisi meditasi. Keduanya kerap kali membagikan tips dan informasi seputar pengasuhan anak lewat akun Instagram @happykids_id.
Dalam satu unggahannya, dokter cantik satu ini sempat membagikan tips membacakan buku untuk anak. Mau tahu manfaat dan caranya? Simak artikel berikut!
Manfaat Membacakan Buku untuk Anak
Sumber: Pexels
Parents, membacakan cerita untuk si kecil ternyata bisa menstimulasi kemampuan bicaranya, lho.
Menariknya, membacakan buku tak hanya bisa menstimulasi kemampuan verbalnya saja tapi juga sekaligus meningkatkan daya tangkap, kreativitas, logika berpikir, serta menambah wawasan bagi si kecil.
Selain itu, membaca buku bisa menjadi momen untuk membangun hubungan emosional yang lebih kuat antara anak dan orangtua.
Namun ada hal yang tak kalah penting dari itu semua, yaitu cara orangtua membacakan buku pada anak!
Saat membacakan cerita untuk buah hati, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan agar si kecil bisa merasakan manfaatnya dengan lebih maksimal. Berikut tipsnya!
Tips Membacakan Buku untuk Anak
1. Jangan Memangku Anak
Saat membacakan buku untuk anak, posisi terbaik adalah dengan saling berhadapan. Itu sebabnya Anda tidak disarankan memangku mereka saat sedang membacakan cerita.
Dengan saling berhadapan, Anda dan si kecil bisa sering bertukar kontak mata sekaligus supaya anak bisa melihat gerakan bibir Anda.
2. Jangan Sekadar Membaca Teks
Sumber: Pexels
Nah, tips selanjutnya adalah jangan sekadar membaca teks di buku. Terlebih kalau anak Anda masih berusia di bawah 3 tahun. Bukannya tertarik, mereka bisa jadi bosan kalau Parents hanya baca teksnya saja.
Untuk itu, orangtua sangat dianjurkan untuk berimprovisasi. Cara yang paling sederhana adalah dengan melakukan parafrase sehingga kalimat pendek bisa jadi lebih panjang dan punya kisah. Dengan begitu, akan lebih banyak kosakata yang bisa dipelajari si kecil nih, Parents!
Namun, agar improvisasi Anda tidak sampai mengubah jalan cerita, sebelum membacakan buku untuk anak, luangkan waktu sebelumnya mempelajari buku tersebut.
Artikel Terkait: 7 Buku Cerita Anak 1-3 Tahun Rekomendasi di 2022, Yuk Stimulasi Kecerdasannya
3. Boleh Mendramitisasi Cerita Saat Membacakan Buku untuk si Kecil
Drama tak selalu menyenangkan namun lain halnya saat membacakan buku untuk si kecil lho, Parents!
Saat membacakan cerita untuk anak, Anda justru diperbolehkan untuk melakukan dramatisasi agar mereka lebih semangat mendengarkan. Bisa lewat intonasi, ekspresi, maupun gerakan.
Contohnya, saat tokoh dalam buku tersebut sedang berteriak, Anda bisa menaikkan intonasi untuk menarik perhatian si kecil. Begitu pula saat sedang berbisik, maka Anda juga bisa menirukan gaya saat orang sedang berbisik-bisik.
Pasalnya, menggunakan nada bicara yang benar bisa membantu anak Anda menangkap makna dari cerita tersebut. Selain itu, libatkan juga ekspresi alias mimik muka.
Anda bisa menunjukkan senyum lebar saat si tokoh sedang bahagia atau wajah cemberut saat si tokoh sedang kesal. Mengikuti alur ceritanya saja, Parents!
Nah, cara dramatisasi lainnya adalah lewat gerakan. Sambil menunjuk gambar di dalam buku, Anda bisa menirukan gaya si tokoh. Misalnya “Wah burung ini baguuuus sekali ya, Kak! Coba lihat dia mau terbang ke angkasa!” sambil menirukan gaya burung terbang.
Jadi, Anda memang diperbolehkan untuk “heboh” saat sedang membacakan buku ya, Parents!
Waktu yang Tepat untuk Membacakan Buku
Sumber: Pexels
Sudah coba tips di atas tapi anak masih kabur-kaburan saat Anda membacakan buku? Mungkin waktunya saja yang belum tepat, Parents!
Membacakan buku untuk anak memang jadi tantangan tersendiri, tapi kalau Anda tahu triknya sebenarnya tak sulit kok, Parents.
Psikolog Devi Raissa M.Psi mengatakan bahwa membaca buku butuh waktu yang tenang. Untuk itu, orangtua harus bisa mengenali waktu pasif dan aktif si anak.
Mengajak anak membaca buku di jam aktif dinilai tidak efektif. Karena pada saat itu mereka butuh bergerak, berlari, dan bermain kesana-kemari.
Jadi, ketimbang memaksakan keadaan, Anda bisa coba mengajak anak membaca buku menjelang tidur malam. Saat itu, baik anak maupun orangtua sedang dalam kondisi rileks.
Selamat mencoba!
Baca Juga:
Mendongeng atau Membacakan Buku Cerita untuk Anak, Mana Lebih Bermanfaat?
7 Buku Cerita Anak SD Pilihan di 2022, Mendidik Karakter dan Pengetahuannya
Mengagumkan! Anak Umur 4 tahun ini Telah Membaca 1000 Buku
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.