Bayi prematur memiliki perawatan tersendiri bila dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Salah satunya perawatan saat proses mandi. Memandikan bayi prematur tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena mereka memiliki risiko hipotermia.
Hal ini bisa menyebabkan kesakitan hingga kematian. Untuk itu, ketahui beberapa panduan memandikan bayi prematur menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut ini.
Risiko tinggi hipotermia pada bayi prematur
Bayi prematur atau neonatus kurang bulan (NKB) adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipotermia dibandingkan bayi cukup bulan.
Hipotermia pada bayi dapat terjadi melalui proses-proses sebagai berikut:
- Konveksi (hembusan aliran angin dingin ke tubuh bayi)
- Radiasi (temperatur udara sekitar yang dingin)
- Konduksi (alas tempat tidur yang dingin)
- Evaporasi (tubuh bayi yang lembab karena diliputi air seperti habis mandi)
Hal ini disebabkan karena lemak coklat ditubuhnya belum ada atau sangat sedikit. Lemak coklat ini terbentuk pada akhir kehamilan trimester ketiga dan berfungsi dalam menghasilkan energi pada saat bayi kedinginan.
Faktor lain yang dapat menyebabkan hipotermia pada bayi prematur ialah jaringan di bawah kulit yang masih tipis dan imatur (belum matang). Itulah mengapa kulit bayi prematur terlihat tipis, transparan, dan tidak dapat melindungi tubuhnya dari dingin secara optimal.
Tidak hanya itu, bayi prematur belum mempunyai kemampuan untuk menghangatkan tubuhnya sendiri saat kedinginan dan dan cadangan gula yang tidak memadai di tubuhnya.
Untuk itu, bayi prematur yang baru lahir biasanya tidak dimandikan segera. Mereka baru dimandikan beberapa hari kemudian setelah dilahirkan ketika kondisinya telah stabil.
Selama tali pusat belum lepas, sebaiknya bayi prematur hanya dilap dengan handuk basah dan tidak dicelupkan ke dalam bak mandi. Saat bayi masih berada di rumah sakit biasanya akan dimandikan oleh petugas kesehatan dan setelah dipulangkan baru dimandikan oleh orang tuanya.
Panduan memandikan bayi lahir kurang bulan
Berikut ini beberapa panduan memandikan bayi prematur:
Persiapan memandikan bayi prematur
1. Siapkan perlengkapan mandi di dekat bak mandi.
Sebaiknya ajak ayah atau anggota keluarga lain untuk menolong.
2. Jaga suhu ruangan tidak terlalu dingin maupun terlalu hangat
Disarankan suhu ruangan 24-270 C. Saat memandikan bayi, tutup jendela dan bila memungkinkan jaga suasana tidak terlalu ramai atau berisik.
Bunda bisa mengajak bayi dengan suara yang lemah lembut mengenai langkah-langkah yang akan dilalui seperti membuka baju, menyelupkan badan dan lain-lain.
3. Siapkan air hangat
Periksa dengan siku ibu sebaiknya air tidak terasa panas ataupun dingin. Beberapa ahli menyarankan temperatur air mandi menyerupai suhu tubuh bayi yaitu berkisar antara 37,2 – 37,70 C. Bunda bisa menggunakan termometer untuk memastikan suhu air.
4. Pantau teras gerak gerik bayi
Buka baju bayi secara perlahan dengan memantau keadaan bayi, bila bayi merasa tidak nyaman mereka akan menguap, mengangkat tangan disertai membuka jari-jarinya, dan menangis.
Bila Bunda melihat gerak-gerik itu, sebaiknya kita menghentikan tindakan tersebut dan menunggu hingga bayi kembali ke posisi semula.
Setelah semua baju terlepas hangatkan bayi dengan menyelimutinya atau membedong secara longgar.
Cara memandikan bayi
5. Letakan tubuh bayi secara perlahan ke dalam bak mandi.
Pegang kepala-bahu dan ke dua kaki bersamaan dengan selimut atau bedongnya. Jaga kepala bayi tetap berada di atas air dengan memegang dasar kepala dan bahu. Sementara itu biarkan badan serta kaki terendam di air.
Gunakan tempat duduk khusus untuk bak mandi ataupun alas anti licin. Perhatikan apakah bayi menunjukkan tanda tidak nyaman seperti di atas.
6. Buka dan angkat selimut atau bedong bayi dari dalam air.
Lalu bersihkan wajah bayi tanpa sabun. Bersihkan masing-masing mata dengan kapas yang berbeda dan telah dicelup di air bersih dengan gerakan arah dalam keluar.
7. Sabuni bayi dari bagian atas tubuh ke arah bawah.
Perhatikan daerah lipatan seperti leher, siku, lutut, dan lain-lain.
8. Bilas bayi dengan air bersih.
Angkat bayi dan segera keringkan menggunakan handuk yang telah dihangatkan. Kembali perhatikan daerah lipatan dan jangan lupa untuk mengeringkan telinga dengan menggunakan handuk yang sama atau handuk kering lainnya.
9. Jaga bayi agar tetap hangat
Bila tubuh bayi terasa dingin, segera hangatkan dengan meletakannya di dada atau lakukan perlekatan antara kulit ke kulit dengan Perawatan Metode Kanguru (PMK).
Bunda juga bisa menyelimuti bayi dan menggunakan topi padanya.
Perawatan Metode Kanguru (PMK). Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
10. Tidak perlu gunakan produk bayi
Berikan bayi pakaian dan sebaiknya tidak menggunakan lotion, minyak, ataupun bedak.
11. Mandikan bayi prematur setiap 2-4 hari sekali.
Bunda dapat melakukannya lebih sering bila bayi kerap gumoh, muntah atau terkena kotorannya sendiri.
Namun ingat, kulit bayi prematur mudah kering bila dimandikan terlalu sering. Meski begitu basuh wajah bayi dan lipatan lehernya setiap hari.
Waktu yang dianjurkan untuk memandikan bayi lahir kurang bulan
Sebaiknya mandikan bayi prematur 30 menit sebelum sesi minum susu berikutnya. Ini dilakukan untuk mencegah kembung atau gangguan perut.
Setelah memandikan bayi, berikan bayi minum susu dan biarkan dia tidur dengan lelap.
Baca juga
Bunda, begini cara menyusui bayi prematur yang tepat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.