Kabar duka datang dari seorang anggota Army, sebutan bagi fans BTS. Pasalnya, salah satu anggota yang bernama Melisa fans BTS meninggal dunia disiksa ayah kandungnya. Namun, hal ini masih menjadi dugaan dan masih membutuhkan klarifikasi.
Gadis berusia 15 tahun itu diduga bunuh diri menggunakan pistol milik ayahnya. Namun, beberapa anggota sesama Army menduga gadis tersebut meninggal karena siksaan sang ayah.
Benarkah demikian? Simak laporannya berikut ini.
Fakta Melisa Fans BTS Meninggal Dunia Disiksa Ayah, Sang Ayah Benci K-Pop
Sumber: Twitter
Berita kematian Melisa, fans BTS asal Turki membuat gempar media sosial terutama sesama Army. Bagaimana tidak, remaja berusia 15 tahun itu ditemukan tak bernyawa usai menarik pelatuk pistol ke arah kepalanya sendiri. Namun, diduga kuat ada campur tangan sang ayah dalam kematian gadis belia itu.
Warganet menduga Melisa tewas bunuh diri pada hari Sabtu (5/9/2020) waktu setempat. Ia nekat menghabisi nyawanya sendiri menggunakan pistol milik ayahnya yang bernama Ozay. Namun, keinginannya untuk mengakhiri hidup ternyata berawal dari siksaan sang ayah yang ia dapatkan selama bertahun-tahun.
Sebelum meninggal dunia, Melisa beberapa kali sempat curhat melalui media sosial bahwa ayahnya menaruh kebencian yang mendalam pada K-Pop. Ia tak suka melihat putrinya mengidolakan BTS dan oleh sebab itu menyuruh Melisa mengakhiri hidupnya.
Sang ayah beranggapan, mengidolakan BTS adalah hal terburuk yang bisa dilakukan oleh seseorang. Ia sempat mengancam akan merobek poster BTS dari dinding kamar Melisa. Tak hanya itu, ia bahkan sempat menyodorkan tali dan meminta putrinya untuk bunuh diri.
Fakta Melisa Fans BTS Meninggal Dunia Disiksa Ayah, Sempat Curhat via Twitter
Sumber: Twitter
Sebelum mengakhiri hidupnya, Melisa sempat menuliskan keluh kesahnya via Twitter melalui akun pribadinya @onabunagecityok. Ia beberapa kali menyebut nama Yoongi atau Suga BTS dalam cuitannya itu.
“Apa yang akan aku lakukan jika aku mati malam ini dan ayahku datang karena dia membenciku? Apakah Tuhan yang tidak bisa melindungiku di dunia akan melindungiku dari ayahku ketika aku pergi ke Tuhan atau aku akan menderita juga di sana? Yoongi, aku takut, aku lebih takut pada ayahku dari pada mati, mengapa aku harus melewati semua ini?” tulisnya, persis setahun silam pada 5 September 2019.
Ia juga menulis cuitan lain yang bernada putus asa dan lagi-lagi menyebut nama Yoongi.
“Aku berharap memiliki keberanian untuk mengakhiri hidupku sendiri, karena aku mengalami hal-hal yang lebih menyakitkan. Situasi ini membuatku bosan. Mungkin aku kekanak-kanakan, tapi jika perasaan ini tidak hilang, aku bisa melakukan hal-hal yang tak bisa diubah suatu hari nanti, Yoongi,” tulisnya, 1 September 2020.
Cuitan terakhir Melisa pada tanggal 5 September 2020 bahkan lebih menyakitkan. Ia mengaku habis dihajar oleh ayahnya dan diancam akan dibunuh.
“Malam yang panjang, kopiku bersamaku, dan kamu. Ayo habiskan malam terakhir kita, Yoongi. Hari ini dia mengancam akan merobek posterku, dan aku merobek semua posterku hingga dia tidak memiliki kartu truf. Aku akan mengambil semua truf dari tangannya. Dia mengancam akan membunuhku hari ini,” tulisnya.
“Dia jadi sangat marah dan menghajarku tanpa ampun, aku yakin itu, dia tidak berhenti menamparku. Tangan ayahku agak keras, sakit sekali. Awalnya kupikir hidungku patah atau semacamnya, sangat menyakitkan, aku tidak bisa bernapas, bibirku bengkak,” sambungnya.
Sang Ayah Sempat Ditahan Namun Akhirnya Dibebaskan
Sumber: Pikiran Rakyat
Melisa ditemukan pertama kali oleh ibunya dengan kondisi berdarah-darah akibat luka tembak. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Negeri Ödemiş, Turki namun nyawanya tak tertolong. Jasadnya pun langsung dibawa ke kamar mayat di Institut Kedokteran Forensik Izmir untuk diotopsi.
Ayahnya, Ozay sempat ditahan oleh pihak berwajib karena diduga melakukan tindakan kekerasan. Ia sempat ditahan oleh pihak kepolisian atas perintah jaksa yang meyakini putrinya bunuh diri karena diminta oleh Ozay. Sebagai informasi, mengutip dari Pikiran Rakyat, ayah Melisa adalah pensiunan tentara Turki dengan pangkat bintara.
Namun, usai mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri setempat, Ozay dibebaskan lantaran tuduhannya tidak terbukti.
Di hadapan polisi, Ozay bahkan mengaku ia merasa sangat terpukul dengan kepergian putrinya. Terkait dugaan kekerasan, ia membela diri dengan mengatakan keduanya hanya terlibat diskusi dan menampik adanya kekerasan.
“Saya sangat menyesal, saya hancur. Saya memperlakukan putri saya dengan buruk. Tapi, tuduhannya tentang saya sama sekali tidak realistis,” katanya.
Sungguh kisah yang tragis ya Parents. Di usianya yang masih sangat belia, Melisa nekat mengakhiri hidupnya. Kita doakan semoga Melisa kini berada di tempat yang lebih baik.
Bagaimanapun juga, bunuh diri tidak menyelesaikan masalah. Apabila Anda atau orang-orang di sekitar menunjukkan tanda-tanda bunuh diri, jangan ragu segera cari pertolongan.
Baca juga:
Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.