X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat

Bacaan 4 menit
Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat

Sebelum anak remaja bunuh diri dengan menggantung diri, gadis berprestasi ini menuliskan empat surat wasiat untuk keluarganya.

Kabar menyedihkan kembali hadir. Selasa lalu (29/5/2018) seorang anak remaja bunuh diri di kamar kost.

Peristiwa ini terjadi di kota Blitar. Dikutip dari detik.com, siswi berinisial EP, yang berusia 16 tahun, ini tergolong anak yang cerdas dan pendiam. Terbukti dari nilai ujian yang bagus, rata-rata sekitar 89.

Meskipun begitu, kabar beredar penyebab yang mendorong EP melakukan aksi bunuh diri dikarenakan dirinya khawatir tidak bisa masuk SMA favorit di Blitar, yaitu SMAN 1 Kota Blitar.

Seperti yang dikatakan Sandy salah seorang teman sekelas korban, "Cuma beberapa hari ini dia bilang stres. Soalnya nilainya turun semua. Dia juga takut nggak diterima di SMAN 1 Kota Blitar, soalnya dia kan anak kabupaten."

Meskipun nilai korban diketahui tinggi, namun ternyata untuk memasuki SMAN pilihannya juga dipengaruhi oleh sistem zonasi.

Diketahui, setelah lulus SD, EP memutuskan untuk melanjutkan SMP negeri di kota Blitar dan hidup mandiri dengan tinggal di kost. Sementara orangtua EP berdomisili di Kecamatan Sregat, Kabupaten Blitar.

Baca juga : Penelitian: Kematian Orangtua Bisa Memicu Anak Bunuh Diri

Sejak tinggal di kost, EP pun dekat dengan MY (65), seorang ibu yang mengasuhnya sejak ia tinggal di rumah kost. EP biasa menyapa MY, Maklek.

Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, korban sempat meminta dibelikan lauk. Siapa sangka, setelah pulang membelikan lauk,  Maklek malah menemukan korban telah tergantung di kayu rangka pintu kamarnya.

"Emaknya disuruh beli lauk di sekitar rumah ini. Kebetulan keluar dari rumah kost itu bersamaan saat saya keluar di teras," kata seorang tetangga kost, bernama Titeng Perdamaian.

Titeng mendengar Maklek berteriak sangat keras sambil menyebut-nyebut nama korban. Sejurus kemudian Titeng menghampiri, dan menemukan kalau EP sudah tidak bernyawa.

Sebelum bunuh diri, EP sudah menyiapkan surat wasiat

Yang menyedihkan, sebelum melakukan aksi bunuh diri, EP sudah menyiapkan surat wasiat. Bukan 1 tapi 4 surat wasiat. Surat pertama berisikan biodata korban. EP juga meminta maaf dan berterima kasih kepada keluarganya di surat itu.

Sedangkan surat kedua ditujukan untuk orangtuanya, ia berpesan pada ibunya supaya segera mengkremasi jasadnya.

Dalam suratnya, EP pun meminta keluarga tidak memasang bendera putih di depan rumah sebagai tanda ada yang meninggal dunia. Ia juga meminta ibunya, yang seorang dokter, tak membuka praktik hingga lebaran.

EP juga meminta maaf kepada keluarga pemilik kost karena menggunakan tempat tersebut untuk mengakhiri hidupnya.

Dalam surat ketiga, korban menulis ucapan terima kasih dan minta maaf kepada Maklek, pengasuhnya.

Surat terakhir EP meminta kepada Maklek untuk tidak memanggil orang di sekitar lokasi kejadian dan segera menghubungi nomor telepon RSUD Mardi Waluyo Blitar.

anak remaja bunuh diri

Sampai saat ini, pihak kepolisian sudah memastikan kalau penyebab EP meninggal memang karena gantung diri. Tak ada tanda-tanda penyebab lain berdasarkan hasil visum luar.

Namun, hal yang mendorong dirinya melakukan aksi bunuh diri masih perlu didalami lebih lanjut. Pihak kepolisian telah mengonfirmasi ke ibunda EP, katanya, memang ada faktor lain yang mendorong EP mengakhiri hidup.

"Keterangan dari ibu dan kakak kandung yang bersangkutan, memang mereka ada masalah keluarga. Namun bukan wewenang kami menjelaskannya. Jadi motifnya, yang bersangkutan ini depresi dengan berbagai tekanan mulai masalah keluarga, prestasi di sekolah menurun sampai ketakutan tidak diterima di sekolah favorit. Kompleks pokoknya," kata Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono kepada detikcom.

Racmad Widiharto selaku psikolog menilai bahwa peristiwa yang melatarbelaki anak remaja bunuh diri seperti halnya EP, disebabkan oleh berbagai faktor.

"Dalam psikologi ada tiga aspek, yakni IQ, EQ dan SQ. Kalau dilihat dari intelektualnya anak ini memang bagus karena bisa masuk SMPN favorit di Kota Blitar. EQ-nya atau orang Jawa bilang mbeneh, hubungan antar sesama manusia kurang dengan orang tua. Dan SQ, keimanan. Saya melihat kasus ini terjadi karena tidak seimbangnya ketiga aspek itu. Dan ketiga aspek itu porsi terbesar ada di tangan orang tua, bukan sekolahnya," jelas Rachmad kepada detikcom.

Ia melanjutkan, idealnya usia anak remaja seperti korban yang tinggal berjauhan dari orangtua tentu bukan perkara yang mudah. Meskipun ada yang mendampingi, namun komunikasi dan kedekatan orangtua dengan anak tetap tidak bisa tergantikan.

Melihat dari surat wasiat yang sudah dibuat, psikolog dari lembaga Lazuardi ini menilai kalau adanya kekosongan ruang cinta dalam pribadi EP.

Sementara Anna Surti Ariani, SPsi, MPsi, Psi, psikolog dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia mengatakan bahwa kondisi anak remaja bunuh diri memang sering tidak memperlihatkan tanda-tanda lebih dulu.

Anak remaja bunuh diri disebabkan karena remaja memiliki emosi fluktuatif, yang kadang sulit dipahami oleh orang-orang di sekitarnya. Selain itu, saat sedang mengalami depresi, seseorang anak remaja memiliki pola atau cara berpikir yang semakin berkembang dan terkadang menjadi abstrak.

Untuk mencegah peristiwa bunuh diri pada anak terjadi kembali, salah satu yang bisa dilakukan adalah pihak keluarga diharapkan lebih peduli dan mau mendengarkan setiap keluhan yang dirasakan oleh remaja.

Serta bisa memahami setiap kesulitan yang mereka hadapi, memberikan dukungan dan semangat, menghargai setiap hasil usaha dan keputusan yang diambil. Kenali setiap perubahan yang terjadi pada remaja.

 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Baca juga :

id.theasianparent.com/anak-gantung-diri/

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat
Bagikan:
  • Tak mau sekolah, bocah 8 tahun ini ancam lompat dari lantai 33

    Tak mau sekolah, bocah 8 tahun ini ancam lompat dari lantai 33

  • Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

    Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Tak mau sekolah, bocah 8 tahun ini ancam lompat dari lantai 33

    Tak mau sekolah, bocah 8 tahun ini ancam lompat dari lantai 33

  • Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

    Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.