Setiap orang memiliki pendapat sendiri dalam cara mengasuh anak. Sayangnya perbedaan pendapat ini sering memicu perdebatan. Dalam hal ini, Cindy Lever, ibu yang tidak mau memakaikan popok pada bayinya juga menjadi bahan perdebatan di antara segelintir orang.
Seperti ditulis pada blog Aunty Acid, ibu yang berprofesi sebagai instruktur yoga ini menolak untuk memakaikan popok pada putrinya yang berusia dua minggu. Dia bersikeras bahwa anaknya harus dilatih menggunakan toilet sejak lahir.
Selain berprofesi sebagai instruktur yoga, Cindy yang berasal dari Australia ini juga menjadi jurnalis freelance. Putrinya bernama Chloe, sejak lahir Chloe tidak pernah memakai popok.
Lantas, bagaimana cara Cindy melakukan potty traning pada buah hatinya, Chloe?
Cara Cindy Lever melakukan potty traning kepada si kecil Chloe sejak usia dini
Potret Cindy Lever dan bayinya yang bernama Chloe. Sumber foto: blog Aunty Acid
Cindy percaya bahwa melatih putrinya untuk memakai toilet sejak bayi adalah pilihan terbaik. Daripada memakai popok, Cindy memilih menggunakan metode ‘komunikasi eliminasi’ untuk mengetahui apakah putrinya butuh ke toilet atau tidak.
Komunikasi eliminasi diketahui sebagai metode alami para bayi untuk tetap merasa higienis. Hal ini dipraktikkan oleh beberapa budaya berbeda di seluruh dunia. Bayi tidak berbeda dengan orang dewasa, mereka tidak mau mengotori dirinya dengan pipis atau BAB di tempat.
CIndy Lever yang tengah membantu si kecil Chloe untuk buang air di westafel karena ia sudah menerapkan potty training sejak bayinya lahir
Menurut Cindy, buang air di popok menjadi hal yang dibiasakan kepada para bayi ketika isyarat yang mereka berikan untuk pergi ke toilet tidak dapat dipahami. Sehingga akhirnya mereka pun memilih untuk pipis di popoknya.
“Banyak orang berpikir bahwa sangat sulit bagi bayi untuk berkomunikasi kalau mereka ingin pipis atau BAB, bahkan ada yang tidak mempercayainya,” ujar Cindy.
Cindy melakukan latihan toilet ini dengan cara meletakkan Chloe di pinggiran westafel saat Chloe ingin pipis, dengan demikian westafel tersebut berubah menjadi toilet mini untuk Chloe.
Cindy sempat mendapat tentangan dari pasangannya karena terlalu dini melakukan potty traning pada buah hatinya
Meski cara yang ia lakukan sempat ditentang pasangan, tapi lama-kelamaan ia dan pasangan justru kompak melakukan potty training pada Chloe.
Apa yang dilakukan Cindy awalnya mendapatkan tentangan dari pasangannya, saat Cindy pertama kali memberitahu bahwa dia ingin melatih Chloe sejak bayi untuk menggunakan toilet.
“Saya pikir dia menganggapku gila karena mengatakan hal itu. Tapi semuanya cepat berubah ketika dia melihatku memegang bayi kami di westafel dan meminta Chloe untuk pipis beberapa kali. Dia turun tangan langsung dalam metode pengasuhan baru yang menantang ini, dan menjadi kecanduan.” Cindy menjelaskan.
Sekarang, Cindy mendapatkan dukungan penuh dari pasangannya. Keduanya pun percaya bahwa melatih Chloe sejak bayi untuk menggunakan toilet adalah hal yang baik.
Berbagai pengalaman lucu mereka alami saat melatih Chloe untuk menggunakan toilet. Pernah suatu kali Cindy memegangi Chloe yang sedang BAB di toilet, sedangkan suaminya berusaha keras membersihkan kotoran Chloe yang tidak berhasil masuk ke lubang toilet.
Menurut Cindy, hal-hal seperti ini justru adalah bagian yang menyenangkan dari proses melatih Chloe menggunakan toilet. Menariknya, cara ini juga dapat mempererat ikatan di antara anak dan orangtua.
“Ini menyenangkan dan membuat kecanduan. Aku menyukainya karena hal ini membuat kami memiliki ikatan yang lebih dalam dengan bayi kami,” pungkasnya.
***
Itulah kisah Cindy Lever yang sudah yakin sejak awal untuk membiasakan sang anak tidak memakai popok, sehingga saat buang air harus langsung ke toilet.
Meski cara ia sempat ditentang oleh pasangannya, namun lama kelamaan mereka justru kian kompak melakukan potty traning untuk si kecil Chloe.
Memang kelihatannya merepotkan dan susah ya, parents. Tapi, apakah Anda mau ikut mencobanya?
Baca juga:
7 Tips Mengajarkan Toilet Training untuk Anak dan Persiapannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.