Dalam agama Islam, proses melahirkan dikategorikan sebagai jihad, karena demikian sulitnya proses tersebut. Maka tak heran sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2015 lalu menyebut, bahwa melahirkan lebih sulit dibandingkan olahraga atletik.
Penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan ini, mengungkapkan bahwa persalinan adalah peristiwa paling traumatis yang dialami tubuh manusia.
Dengan menggunakan pemindaian MRI, mereka menganalisa luka cedera karena melahirkan. Para peneliti menemukan fakta bahwa, luka yang dialami ibu setelah melahirkan, sangat mirip dengan cedera yang dialami oleh para atlet yang berkecimpung di olahraga daya tahan seperti maraton.
Namun, para ibu tidak pernah mendapatkan apresiasi yang sama seperti para atlet tersebut, meski perjuangan melahirkan lebih sulit dibanding lari maraton. Jika seorang atlet terkena cedera, mereka akan dirawat secara fisik dan mental. Tetapi tidak demikian dengan perempuan setelah melahirkan.
Menurut penelitian ini, 41% wanita mengalami otot pelvis yang robek setelah melahirkan secara normal. Selain itu, 15% dari mereka juga mengalami luka yang tidak akan pernah sembuh. Meski demikian, ibu tetap tangguh mengurus bayi dan keluarga tidak lama setelah melahirkan. Luar biasa bukan?
Janis Miller, rekan profesor di Universitas Michigan mengatakan, “Seringkali, kita mengabaikan ibu setelah bayinya berusia 6 minggu. Padahal, banyak ibu yang tidak merasa baik-baik saja setelah enam minggu. Mereka belum siap kembali bekerja, dan mereka tidak gila.”
Artikel Terkait: Kenali 4 Tanda Depresi Paska Melahirkan Berikut ini
Peneliti juga mengungkap bahwa wanita membutuhkan waktu delapan bulan atau lebih, untuk bisa pulih dari luka yang dialami saat melahirkan. Pada beberapa kasus, bahkan senam kegel pun tidak mampu membuat cedera karena melahirkan sembuh sepenuhnya.
“Wanita dengan cedera pelvis seringkali merasa ada sesuatu yang salah, namun mereka tidak tahu mengapa, dan petugas medis pun tidak bisa memberi jawaban,” ujar Miller menambahkan.
“Mereka mengalami masalah kandung kemih, dan pada beberapa kasus ada organ yang meluncur ke bawah karena otot pelvis tidak berfungsi optimal untuk menopangnya,” jelasnya, seperti dikutip dari Michigan News.
Sebelumnya, para pakar menganggap bahwa luka yang dialami ibu setelah melahirkan hanyalah masalah otot yang ringan. Namun, penelitian ini membuka mata mereka menjadi lebar atas cedera yang dialami para ibu tersebut.
Seperempat dari wanita yang diteliti, menunjukkan mereka memiliki cairan pada sumsum tulang belakang, atau mengalami fraktur yang berkepanjangan. Fraktur ini mirip dengan fraktur yang muncul karena stres akibat melakukan olahraga berat.
Dua pertiga objek penelitian menunjukkan mereka mengalami kelebihan cairan otot, ini merupakan indikasi terjadinya cedera karena ketegangan otot yang parah. 40% dari mereka menderita robekan di otot pelvis, sebagian atau malah seluruh otot terlepas dari tulang pubik.
Senam kegel, yang sering dianjurkan untuk dijalani oleh para ibu setelah melahirkan, tidak akan pernah bisa membuat otot yang sudah terlepas bisa kembali melekat di tulang pubik. Mereka tidak bisa sembuh seperti sediakala.
“Poin pentingnya adalah, jika seorang ibu merasakan tubuhnya tidak pulih seperti sediakala, atau mengalami gejala yang tidak biasa, dia harus segera menemui spesialis,” tegas Miller.
Jadi Bunda, jangan anggap remeh jika Anda mengalami rasa tidak nyaman di bagian pelvis setelah melahirkan secara normal. Temuilah dokter spesialis, agar Anda bisa menjalani perawatan secepatnya.
Baca juga:
3 Fakta Tentang Ibu Melahirkan Cesar yang Harus Diketahui Semua Orang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.