Memiliki bayi yang terlahir sehat dengan berat badan yang normal menjadi harapan setiap ibu hamil di hari kelahiran buah hatinya. Namun, apa yang kiranya Anda rasakan bila bayi yang dilahirkan berbobot besar dibandingkan ukuran bayi lainnya? Seperti halnya kasus melahirkan bayi makrosomia.
Adalah seoran ibu bernama Amy Smit yang mengalami kejadian tersebut belum lama ini, melansir dari News.com. Perempuan yang berdomisili di Buckinghamshire, Inggris ini melahirkan seorang bayi laki-laki dengan bobot yang besar.
Ya, perempuan 27 tahun tersebut memiliki seorang bayi dengan berat 5,6 kg. Berat badan si kecil tersebut berukuran sekitar dua kali lipat dari berat bayi ukuran normal pada umumnya.
Kisah Ibu Melahirkan Bayi Makrosomia
Sejak masa-masa kehamilan, Amy Smith memang sudah diberitahu oleh dokter mengenai kondisi fisik sang bayi. Dari hasil pemeriksaan USG saja, terlihat bahwa janinnya terlihat lebih panjang sejak masih dalam kandungan.
Ia pun sudah menyiapkan mental untuk melihat sang buah hati ketika hari kelahiran tiba. Terlebih, ia dan suami sendiri memang memiliki perawakan yang cukup tingi. Namun, ia sendiri tidak menyangka bahwa bayinya bisa seberat itu.
“Kami tahu bayiku akan menjadi bayi yang tinggi, karena semua scan menunjukkan dia cukup panjang, dan Zac dan saya memiliki tinggi sekitar 182cm,” kata Smit. “Tapi kami tidak menyangka dia akan sebesar itu.”
Artikel Terkait: Bayi besar dalam kandungan sangat berisiko, bumil perlu tahu apa saja penyebabnya
Dibutuhkan Dua Orang untuk Menariknya
Karena pertimbangan banyak hal, Smit pun melahirkan melalui operasi sesar. Saat proses kelahiran sang bayi, rupanya dibutuhkan proses ekstra dibandingkan biasanya.
Saat menarik sang bayi ke luar, dibutuhkan dua orang dokter untuk bisa menariknya ke luar.
“Ada beberapa perempuan mungil di sekitar saya dan saya mendengar salah satu dari mereka berkata, ‘Saya butuh bantuan, dia luar biasa,’” kata Smit.
Setelah perjuangan tersebut dilalui, sang bayi pun bisa lahir dengan selamat. Seperti bayi pada umumnya setelah lahir, sang bayi pun ditimbang dan diukur. Uniknya, timbangan yang tersedia tidak cukup untuk kondisi fisik sang bayi.
“Timbangan bayi bahkan tak cukup karena dia terlalu panjang dan lebar. Mereka harus membuat papan darurat untuk menyeimbangkannya.” Ungkapnya lagi.
Artikel Terkait: Hati-hati! Janin Terlalu Besar atau Makrosomia Membahayakan Bumil, Ini Gejalanya
Persiapan Sebelum Kelahiran
Amy dan sang suami sudah bersiap siaga jauh-jauh hari untuk menanti kelahiran anaknya tersebut. Setelah mengetahui kemungkinan bayinya lebih besar, keduanya berinisiatif membeli pakaian-pakaian yang ukurannya juga besar untuk sang bayi.
Tak tanggung-tanggung, pasangan ini membelikan baju bayi untuk bayi yang berumur 3 bulan. Tetapi saat mencoba dipakaian pada si kecil, baju-baju tersebut tidak muat sama sekali.
Smith sendiri merasa terheran-heran akan kondisi bayinya. Ia mengaku sebetulnya selama hamil dirinya mengalami nafsu makan yang berkurang
“Saya tidak pernah membayangkan makanan apa pun, saya tidak bisa makan daging atau apa pun,” katanya. Dan saya terus berpikir, bayangkan betapa dia bisa menjadi lebih besar jika saya makan banyak,” ucapnya.
Faktor Risiko Makrosomia
Ada beberapa kondisi seorang ibu yang bisa berisiko melahirkan bayi makrosomia, di antaranya:
- Ibu memiliki berat badan berlebih saat atau sebelum hamil
- Mengalami diabetes sebelum hamil atau diabetes gestasional saat hamil
- Riwayat melahirkan bayi berukuran besar
- Mengandung bayi laki-laki
- Berasal dari ras kaukasia dan hispanik
- Kehamilan lebih dari 40 minggu
- Usia ibu di atas 35 tahun
- Faktor gaya hidup seperti mengonsumsi karbohidrat olahan yang banyak
Artikel Terkait: Wajib Catat! 11 Komplikasi Kehamilan yang Mungkin Terjadi di Trimester Kedua
Itulah cerita seorang ibu melahirkan bayi makrosomia dan faktor risikonya. Semoga bermanfaat.
****
Baca Juga:
Kehamilan Trimester Kedua, Bagaimana Perkembangan Janin di Bulan Keenam?
Kehamilan trimester dua, seperti apa perkembangan janin 5 bulan?