Ibu dengan mastitis, boleh menyusui? Ini penjelasan dokter!

Saat terkena mastitis laktasi, mungkin ibu akan galau untuk memberikan ASI. Sebab rasa sakitnya yang luar biasa. Berikut ini pendapat dokter laktasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mastitis atau mastitis laktasi sering kali menyerang ibu menyusui. Bahkan, faktanya sebanyak 2-3% ibu menyusui terkena mastitis pada 6-12 bulan pertama setelah melahirkan atau selama menyusui.

Mastitis biasanya disebabkan oleh penumpukan ASI di kelenjar payudara. Penumpukan ASI inilah yang kemudian sebabkan penyumbatan saluran air susu, sehingga terjadi tekanan yang cukup kuat dan menyebabkan ASI merembes ke jaringan di sekitar payudara.

Kandungan protein dalam ASI inilah akhirnya dianggap sebagai benda asing dan sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk melawannya. Akhirnya, peradangan payudara terjadi.

Artikel terkait: Mastitis; Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Umumnya, mastitis akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri pada payudara, apalagi saat si kecil menyusui. Seperti yang dialami salah satu ibu di komunitas theAsianparent Indonesia bernama Aulia.

"Saat  menyusui, rasanya sakit sekali. Awalnya saya pikir hanya bengkak, tapi saya perhatikan kok, ada benjolan yang mulai teraba," ujarnya.

Selain payudara yang mulai terasa sakit, Aulia juga sempat merasakan meriang alias demam, persis seperti gejala mastitis yang sering dialami ibu menyusui. Saat memeriksakan ke dokter, ternyata dirinya didiagnosa mengalami mastitis.

Kondisi ini pun akhirnya membuat Aulia merasa ragu. "Boleh nggak, sihm saat mastitis tetap menyusui? Saya benar-benar khawatir kalau nggak bisa menyusui lagi. Saat di USG, dokter sempat menyarankan untuk berhenti menyusui dulu."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu yang mengalami mastitis laktasi, apakah boleh tetap menyusui bayinya?

Pertanyaan Bunda Aulia di atas, mungkin akan dirasakan oleh Bunda lainnya yang mengalami mastitis. Meskipun rasa nyeri saat menyusui menimbulkan rasa tidak nyaman, bukan berarti proses mengASI ingin dihentikan.

Sebenarnya apakah saat mengalami mastitis, proses menyusui perlu dihentikan?

Menurut dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC, CIMI - Dokter Umum Konselor Laktasi RS. Pondok Indah, ibu yang terkena mastitis boleh tetap menyusui bayinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Sebenarnya ibu yang mengalami mastitis itu boleh tetap menyusui di payudara yang mengalaminya, selama ASI nya masih keluar," ucap dr. dr. Meutia saat berbincang dengan theAsianparent Indonesia.

Ditambahkan dr. Meutia, ibu yang terkena mastitis jutsru harus tetap menyusui bayinya karena bisa berisiko membuat peradangan bertambah parah dan semakin bengkak.

Namun memang, kondisi mastitis ini juga akan dirasakan si kecil sehingga ada kemungkinan terjadinya penolakan menyusui di payudara

Dalam hal ini, dr. Meutia menjelaskan kalau bayi cenderung menolak saat menyusui di payudara yang terkena mastitis dikarenakan ada perubahan rasa dalam di dalam ASI.

"Cuma memang kadang kala kalau menyusui di payudara yang terkena peradangan, bayi memang cenderung menolak, karena mungkin rasanya akan berbeda. Tapi selama bayi mau, sebenarnya tidak apa-apa," ujarnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana kalau ASI tercampur oleh darah? 

Bahkan, dr. Meutia mengegaskan abila ASI terlihat mengalami perubahan warna atau bercampur dengan darah, ASI masih boleh dikonsumsi oleh bayi.

Hal yang perlu diperhatikan justru apakah Bunda memiliki penyakit menular yang bisa ditularkan melalui ASI.

"Bahkan kalau air ASI nya itu berwarna, misalnya berwarna merah karena ASI tercampur dengan darah, sebenarnya ASI masih boleh dikonsumsi bayi. Kecuali kalau memang dari awal sudah ketahuan si ibu mengalami penyakit menular. Dalam kondisi tersebut dipastikan ibu tidak boleh memberikan ASI pada anaknya," tutup dr. Meutia.

Meskipun Bunda tetap bisa menyusui saat terkena mastitis, sebaiknya kondisi peradangan ini perlu ditangani dengan segera. Jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter sehingga aktivitas menyusui tidak terganggu dan si kecil tetap dapat nutrisi dari ASI.

Selamat mengASI, bunda!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Baca juga

id.theasianparent.com/her2-positif

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan