Pandemi Covid-19 masih berlanjut bahkan ada tren peningkatan kasus di beberapa kota di Indonesia. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui masa inkubasi Covid-19 guna menghindari terjadinya penularan. Secara umum, masa inkubasi ini dimulai ketika seseorang terinfeksi virus sampai dengan gejala mulai muncul.
Masa inkubasi merupakan salah satu titik kritis penularan karena orang yang terinfeksi tetap bisa menularkan virus Corona meskipun belum atau tidak menunjukkan gejala. Bahkan pada pasien yang bergejala, salah satu fase yang paling menular yaitu beberapa hari sebelum gejala muncul.
Untuk itulah, seseorang sangat dianjurkan untuk melakukan isolasi. Jika tidak mengetahui dengan jelas apakah seseorang mengalami infeksi atau tidak karena tidak ada gejala maka isolasi sangat dianjurkan setelah melakukan kegiatan yang sangat beresiko seperti berkumpul dengan banyak orang atau bepergian.
Berapa Lama Masa Inkubasi Covid-19?
Setelah memahami Covid-19, harus dipahami bahwa masa inkubasi Covid-19 bisa berbeda bagi setiap orang. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan ketika mulai tertular virus sampai dengan kemunculan gejala. Berdasarkan penelitian, masa inkubasi Covid-19 umumnya yaitu antara 2 sampai dengan 14 hari setelah tertular atau terpapar virus.
Berdasarkan laporan dan penelitian yang paling baru, lebih dari 97% orang tertular SARS-CoV-2 menunjukkan gejala dalam waktu 11,5 hari setelah terpapar oleh virus. Masa inkubasi rata-rata sekitar waktu 5 hari. Meskipun demikian, selalu ada kemungkinan bahwa masa inkubasi Covid-19 ini bisa berubah kapan saja.
Artikel Terkait: 4 Rekomedasi Vitamin untuk Pasien COVID-19, Apa Saja?
Berapa Lama Gejala Dirasakan?
Gejala khas yang pertama kali muncul setelah pasien terinfeksi oleh virus ini antara lain anosmia/kehilangan kemampuan indera penciuman dan perasa, batuk kering, demam, sampai dengan kelelahan. Gejala-gejala pada 85% pasien bisa hilang dalam waktu minimal satu minggu dan bisa lebih lama dari itu tergantung kondisi pasien pada saat itu.
Pasien dengan kondisi yang sangat parah dan mengalami gejala sesak napas bisa berkembang selama 7-10 hari. Rata-rata dari pasien yang mengalami gejala ini akan diarahkan untuk melakukan perawatan intensif pada hari ke-10.
Peneliti China mengatakan bahwa gejala awal ini bisa terus berkembang dalam waktu 18-22 hari kalau mereka berhasil melalui masa perawatan yang Intensif.
Beberapa Gejala Infeksi Virus Corona di Minggu Pertama
Gejala Covid-19 di minggu pertama yang paling umum muncul adalah demam, batuk kering, dan kelelahan. Gejala ini bisa sangat mirip dengan flu biasa. Selain gejala tersebut, ada juga beberapa gejala Covid-19 lain yang bisa muncul, yaitu:
- Nyeri otot atau sendi
- Ruam kulit
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau diare diare
- Menggigil
- Kurang nafsu makan
- Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium aroma (anosmia)
- Hidung tersumbat
- Mata merah
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
Artikel Terkait: 15 Gejala COVID-19 yang Sudah Ditemukan, Jangan Anggap Remeh!
Siapa yang Berisiko Mengalami Infeksi Virus Corona?
Sesuai protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia, ada 2 kriteria orang yang berisiko mengalami infeksi virus Corona, yaitu:
- Pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, yaitu berada dalam satu ruangan yang sama atau berjarak sekitar 1 meter selama 15 menit atau lebih dalam 14 hari terakhir.
- Orang berusia lanjut (lansia) atau di atas 60 tahun atau memiliki penyakit penyerta, misalnya hipertensi, diabetes, asma, atau HIV/AIDS.
Berapa Lama Masa Pemulihan?
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa pasien membutuhkan pemulihan selama 2 sampai dengan 6 minggu. Ini sangat tergantung pada tingkat keparahan penyakit serta cara pengobatannya. Dalam kasus yang sangat ringan, masa pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 2-3 minggu. Tetapi untuk kasus yang parah, pasien biasanya akan mengalami masa pemulihan yang lebih lama yaitu 3-6 minggu.
Untuk itu masa inkubasi COVID-19 harus benar-benar bisa dioptimalkan untuk mengetahui perkembangan gejala Coroan yang muncul setelah seseorang mengalami infeksi.
Artikel Terkait: Jangan Salah! Meski mirip, ini bedanya gejala Covid-19 dan DBD
Cara Pencegahan
Setelah mengetahui masa inkubasi Covid-19, sangat penting untuk mengetahui cara menerapkan pencegahan yang efektif agar menekan penularan virus. Dalam hal ini, penerapan protokol kesehatan yang ketat dinilai mampu mencegah seseorang tertular virus corona secara efektif. Berikut beberapa cara pencegahan yang bisa Parents lakukan:
- Hindari menyentuh wajah .
- Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain. Ini termasuk seperti berbagi gelas minum, perkakas, sikat gigi, dan lip balm.
- Seka permukaan benda yang sering digunakan atau disentuh seperti gagang pintu, keyboard, dan pegangan tangga di rumah atau di tempat umum dengan pembersih rumah tangga atau larutan pemutih yang diencerkan.
- Jaga jarak setidaknya 6 kaki dari siapa pun yang tampak sakit, dan hindari kerumunan orang.
- Cuci tangan Parents atau gunakan pembersih tangan setelah menyentuh permukaan seperti lift atau tombol ATM, pegangan pompa bensin, atau selesai melakukan aktivitas apapun.
- Tetap di rumah dan hubungi dokter Parents jika Parents mulai mengalami masalah pernapasan dan merasa gejala Parents konsisten dengan gejala Covid-19.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/herd-immunity-corona
https://id.theasianparent.com/pasien-covid-19-melahirkan-saat-koma
https://id.theasianparent.com/penyintas-covid-19-bisa-langsung-divaksin