Manfaat tidur untuk bayi: kesehatan fisik dan mental
Tidur nyeyak di malam hari bukan hanya baik untuk orang dewasa, namun juga baik untuk perkembangan anak dan bayi dalam hal fisik maupun mental.
Ketika tidur organ tubuh bekerja untuk memperbarui sel-sel tubuh yang rusak akibat pengaruh lingkungan sekitar. Sedangkan tubuh bayi akan tumbuh dan berkembang ketika ia sedang tidur.
Otak bayi memerlukan waktu untuk memproses semua hal yang mereka lakukan, lihat dan pelajari sepanjang hari itu. Sehingga daya konsentrasi mereka akan berkembang dengan baik sejak usia dini.
Bukan itu saja Parents. Bayi yang cukup tidur akan lebih antusias berinteraksi dengan lingkungan di sekelilingnya, lebih waspada, lebih fokus dan ramah, bahkan pada orang dewasa yang baru dikenalnya.
Manfaat tidur lainnya adalah timbulnya suasana hati yang lebih baik pada bayi, munculnya rasa keingintahuan dan keinginan untuk bermain yang lebih besar.
Rachel Waddilove, seorang ahli dalam hal pengasuhan bayi mengatakan bahwa bayi yang tidur nyenyak sepanjang malam akan ceria di siang hari.
Sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat tidur untuk bayi adalah membuat Anda merasa bangga untuk mengajaknya bersosialisasi dengan teman-teman atau kerabat, dan Anda tak perlu khawatir karena ia tak akan merepotkan Anda dengan rengekannya.
Manfaat tidur untuk bayi: Berapa lamakah waktu tidur bayi yang ideal?
Durasi tidur terbaik untuk bayi berbeda, dan cenderung berkurang ketika usianya sudah semakin besar. Berikut adalah beberapa panduan waktu tidur yang dibutuhkan bayi, sebagaimana dipublikasikan oleh situs WebMD.
1-4 minggu : 15-16 jam per hari
Jam biologis bayi baru lahir belum terbentuk sempurna, jadi wajar jika bayi Anda sering terbangun ketika ia baru saja pulang dari rumah sakit. Bisa juga bayi mengalami masalah dengan sistem pencernaannya, sehingga tidak nyenyak tidur dan sering terbangun.
Sedangkan bayi yang lahir prematur cenderung tertidur sepanjang hari. Jika bayi tidak juga bangun di jam minum susu/ASInya, dekaplah ia dalam pelukan Anda dan susuilah ia.
1-12 bulan : 14-15 jam per hari
Sesudah 6 minggu sejak kelahirannya, bayi mulai memiliki kebiasaan tidur sendiri. Bayi akan lebih sering terjaga di siang hari dan tidur lebih lama di malam hari. Ia mungkin akan beberapa kali terbangun di malam hari untuk minum susu.
Pada usia 6 bulan bayi biasanya memiliki dua kali waktu tidur di pagi dan siang hari, tidak termasuk waktu tidurnya di malam hari. Buat si buah hati mendapatkan manfaat tidur secara maksimal dengan membentuk kebiasaan tidur seiring dengan bertambahnya usianya.
1-3 tahun : 12-14 jam per hari
Pada tahap ini balita mungkin hanya akan tidur selama 10 jam per hari dan melewatkan waktu tidur siangnya. Bagaimanapun juga ada perlu memikirkan manfaat tidur siang bagi perkembangan balita Anda di masa depan, terutama jika ia sudah bersekolah.
Jika anak tidur siang selama 1-2 jam maka ia tidak akan mudah mengantuk di sore hari dan tentu saja akan lebih berkonsentrasi saat belajar.
Baca juga: Manfaat Tidur Siang bagi Perkembangan Emosi Balita
Bagaimana jika bayi sulit ditidurkan?
Bayi yang menolak ketika diajak tidur bisa terjadi karena beberapa sebab. Mungkin karena ia belum mengantuk, atau ada sesuatu hal yang menarik perhatiannya.
Bisa saja itu adalah mainan baru, kehadiran kerabat yang datang menginap di rumah Anda atau hal lainnya. Dan Anda merasa khawatir bayi tak akan mendapat manfaat tidur bagi perkembangannya karena waktu tidur yang kurang.
Menurut pengalaman pribadi, bayi mungil kita sangat peka terhadap apa yang dirasakan ibunya. Mungkin Anda sedang gelisah atau memikirkan suatu hal ketika menidurkan bayi Anda, dan ini bisa membuat detak jantung Anda tak seteratur biasanya. Bayi Anda merasa tak nyaman karena perubahan detak jantung Anda dan ini membuatnya tak ingin tidur.
Bebaskanlah diri Anda dari segala pikiran negatif ketika Anda menidurkan bayi, untuk membuatnya merasa nyaman. Ajak bayi bermain atau berjalan-jalan di sore hari agar ia merasa lelah dan segera tertidur di malam hari.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Jam Tidur Anak Mempengaruhi Perkembangan Otak
Penyebab Bayi Histeris di Malam Hari