Parents pernah mendengar tentang susu sapi A2? Mungkin sebagian dari kita ada yang menduga bahwa jenis susu sapi yang berbeda ini hanyalah trik marketing semata, namun ternyata ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa susu sapi A2 memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan.
Tahukah Parents bahwa tidak semua sapi menghasikan jenis susu yang sama? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Professor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food dari Lincoln University, Selandia Baru membuktikan bahwa hal tersebut benar adanya.
Tidak Semua Sapi Menghasilkan Jenis Susu yang Sama
Dalam acara Virtual Press Conference bertajuk “A2 Cow Milk is a Dairy revolution: The Health Reasons Why It Is Important”, Professor Keith dari Selandia Baru menjelaskan bahwa tidak semua sapi menghasilkan jenis susu yang sama.
“Awalnya semua sapi merupakan tipe A2. Istilah ‘A2’ ini mengacu pada karakteristik beta-kasein dalam susu. Beta-kasein sendiri ialah jenis protein yang penting dan terdapat dalam semua susu mamalia,” ungkap Professor Keith.
Professor Keith menjelaskan bahwa seiring berjalannya waktu terdapat mutasi genetika sapi yang akhirnya membuat munculnya sapi tipe A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta-kasein A1.
Selain pada sapi, semua susu yang diproduksi oleh spesies ruminansia lainnya seperti kambing, kerbau, sapi Asia, dan sapi Afrika berjenis A2. Demikian pula dengan ASI (Air Susu Ibu) yang juga berjenis A2.
Di Indonesia sendiri, meskipun berada di benua Asia, sapi yang dikembangbiakan didatangkan dari Eropa atau Australia. Maka dari itu, hampir semua sapi yang ada di Indonesia memproduksi susu tipe A1.
Dijelaskan pula oleh dr. Fiastuti Witjaksono. Dokter Spesialis Gizi Klinik Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM, beta-kasein ini merupakan 39% dari komponen susu sapi. Perbedaan dari beta-kasein A1 dan A2 terdapat pada asam amino di ikatan ke-67. Susu A1 mengandung histidine, sementara susu A2 mengandung asam amino prolin.
Efek dari perbedaan asam amino ini menghasilkan kondisi yang pada saat susu A1 dicerna akan menghasilkan 1 ikatan yang disebut Beta-Casomorphin-7. Akibatnya, dapat timbul gejala malabsorpsi yang ringan sampai berat pada sebagian orang.
“Gejala tersebut antara lain adalah perut kembung, berbunyi, hingga rasa ingin buang air besar. Hal ini terjadi karena Beta-Casomorphin-7 (BCM7) ini mempengaruhi usus secara mekanik sehingga mengganggu fungsi gastrointestinalnya,” dr. Fiastuti menjelaskan.
BCM7 ini juga memperlambat jalannya makanan sehingga meningkatkan kemungkinan fermentasi laktosa (gula susu) yang akhirnya menyebabkan gejala intoleransi laktosa.
Menurut penelitian, mereka yang mengonsumsi susu konvensional tipe A1 cenderung memiliki konsistensi feses yang lebih lembek, serta ditambah rasa tidak nyaman pada saluran cerna yang berhubungan dengan inflamasi dibandingkan yang mengonsumsi susu A2.
Dampak Susu A1 pada Kesehatan Secara Jangka Panjang
Professor Keith menerangkan bahwa jika Beta-Casomorphin-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah, maka ia akan mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid dan menyebabkan efek jangka panjang untuk kesehatan. Organ-organ tersebut termasuk otak, pankreas, jantung, paru-paru, dan beberapa organ lainya.
“BCM7 kemungkinan besar memiliki efek opioid langsung pada organ-organ tersebut. Setelah BCM7 menempel pada reseptor maka BCM7 akan menghalangi sistem komunikasi internal normal yang menggunakan reseptor yang sama. Oleh karena itu, reaksi peradangan autoimun dapat terjadi,” papar Professor Keith.
Efek BCM7 ini pada organ tertentu tergantung pula pada genetika spesifik seseorang dan faktro resiko tertentu yang menyertainya. Beta-kasein A1 saat ini dikatikan dengan beberapa gangguan kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Masalah pencernaan
- Diabetes tipe 1
- Penyakit jantung
- Masalah pernafasan
- Masalah psikologis
- Gangguan perkembangan anak
- Sindrom bayi mati mendadak (SIDS)
Susu sapi memang mengandung banyak nutrisi penting yang diperlukan oleh manusia. Oleh karena itu, untuk mencegah risiko seperti yang sudah disebutkan di atas, Parents dan keluarga dapat beralih mengonsumsi alternatif lainnya yaitu susu sapi tipe A2.
3 Manfaat Susu Sapi A2 yang Perlu Parents Ketahui
Susu sapi tipe A2 dipercaya memiliki lebih banyak manfaat dan efek positif untuk tubuh dibandingkan dengan susu tipe A1. Manfaat yang bisa diperoleh antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi Risiko Berbagai Penyakit Kronis
Saat tubuh mencerna susu sapi A2 dan beta-kasein A2 yang terkandung di dalamnya, tidak akan terbentuk senyawa BCM-7 sehingga tidak menimbulkan efek pada kesehatan manusia. Salah satunya adalah efek opioid yang dapat menimbulkan penyakit seperti diabetes tipe 1 atau penyakit jantung.
Berdasarkan sebuah studi, anak-anak Samoa yang tinggal di Selandia Baru mengalami kasus diabetes tipe-1 yang tinggi di tahun 1990an. Sementara anak-anak yang tinggal di Kenya dan mengonsumsi susu sapi dalam jumlah tinggi tak terkena penyakit tersebut. Setelah diteliti, susu sapi di Kenya ternyata mengandung beta-kasein A2.
Para ahli pun menyimpulkan bahwa tingkat diabetes tipe-1 di berbagai negara berkolerasi dengan jumlah kandungan beta-kasein A1 yang dikonsumsi manusia.
2. Lebih Mudah Dicerna
Selama ini intoleransi laktosa atau gejala yang timbul seperti sakit perut, kembung, atau diare yang disebabkan oleh susu dipercaya karena tubuh bereaksi pada susu sapi tersebut. Padahal faktanya, gejala tersebu adalah intoleransi terhadap beta-kasein A1 yang terkandung dalam susu sapi tipe A1.
Karena tidak menimbulkan terbentuknya senyawa BCM7 dalam tubuh, susu sapi A2 lebih mudah dicerna dan tidak menimbulkan reaksi intoleransi laktosa.
3. Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh
Susu sapi A2 terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena konsentrat protein yang diproduksi secara alami terbukti meningkatkan glutathione instraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada manusia, ASI yang mengandung 100% beta-kasein A2 tanpa ada kandungan beta-kasein A1 terbukti tidak menimbulkan masalah pencernaan pada bayi sekaligus meningkatkan imunitas tubuh bayi.
Pernyataan bahwa susu sapi konvensional dapat berdampak pada kesehatan secara jangka panjang ini memang telah menimbulkan kontroversi sebelumnya, namun saat ini sudah mulai diakui keabsahannya.
“Ilmu pengetahuan baru selalu menjadi perdebatan, oleh karena itu, awalnya susu sapi A2 merupakans sesuatu yang kontroversial. Seiring berjalannya waktu, industri susu sudah mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2.” Professor Keith memaparkan.
Untuk mengenali apakah susu yang Parents sekeluarga konsumsi adalah produk dari sapi A2, perhatikan kemasannya terlebih dahulu. Umumnya, produsen susu akan mencantumkan keterangan jika produk tersebut diproduksi dari susu sapi tipe A2.
Manfaat dari susu sapi A2 dapat membantu memelihara kesehatan dengan mengurangi tingkat risiko penyakit kronis. Oleh karena itu, biasakan untuk selalu membaca informasi yang terdapat pada label kemasan produk sebelum membeli dan mengonsumsinya, ya!
Baca Juga:
Susu Biasa VS Susu Organik, Mana yang Lebih Baik?
7 Cara Atasi Bayi Mogok Minum Susu, Solusi yang Bisa Parents Coba
Anak susah minum susu? Buat kreasi susu dengan 5 cara ini yuk, Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.