Melaksanakan puasa merupakan hal wajib yang dilakukan umat muslim saat memasuki Ramadhan. Nah, bagi Parents penderita diabetes yang berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan kewajiban ini. Pasalnya, melaksanakan puasa saat memiliki diabetes memiliki beberapa risiko seperti kadar gula darah turun drastis (hipoglikemia) atau pun menjadi sangat tinggi (hiperglikemia).
Bolehkah menjalankan ibadah puasa bagi penderita diabetes?
Secara umum, menjalani ibadah puasa bagi penderita diabetes sebenarnya diperbolehkan. Dengan catatan, seseorang tidak memiliki penyakit serius lain serta saat berpuasa tersebut, kadar gula darah harus tetap terkendali dengan baik.
Mengingat kondisi setiap penderita diabetes juga berbeda-beda, maka tidak ada salahnya juga untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum Anda melaksanakan puasa. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD, FINA.
“Pada dasarnya, penderita diabetes memungkinkan untuk berpuasa. Akan tetapi, tentunya harus mengikuti perubahan yang disarankan oleh dokter mereka. Mulai dari pola makan, aktivitas, hingga dosis pengobatan,” ungkap dokter Sidartawan seperti yang dikutip dari laman Hello Sehat.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, “Penyandang diabetes juga biasanya berkonsultasi sebelum puasa. Dengan begitu, kami bisa mengetahui kondisi mereka dan pengaturan obat yang harus mereka konsumsi selama puasa.”
Bagaimana dengan ibu hamil dengan diabetes?
Untuk ibu hamil yang memiliki diabetes melitus tipe 1, para ahli menyarankan untuk tidak berpuasa. Pasalnya, ibu hamil harus memproduksi gula untuk disalurkan pada janin.
Sementara untuk ibu hamil dengan diabetes tipe 2, bisa saja menjalankan puasa apabila dirasa kuat dan tetap memerhatikan kadar gula darah. Perlu juga dilakukan pemeriksaan gula darah rutin setidaknya dua minggu sekali.
Tidak hanya itu, secara umum, ibu hamil juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalankan puasa. Hal ini dijelaskan oleh Praktisi Kesehatan dr. Adeline Devita.
“Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jika diperbolehkan, pastikan juga nutrisi tetap terpenuhi agar ibu dan pertumbuhan bayi tetap optimal,” ungkapnya pada kegiatan kuliah WhatsApp yang diadakan oleh KALCare pada Kamis (23/4).
Tips sehat berpuasa bagi penderita diabetes yang bisa dilakukan
Ada beberapa tips agar tetap sehat saat berpuasa bagi para penyandang diabetes. Beberapa di antaranya yakni:
-
Perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi
Bagi penderita diabetes, asupan gula saat sahur dan berbuka perlu dibatasi. Hal ini agar tidak terjadi kondisi hiperglikemia atau hipoglekimia saat menjalankan puasa.
Selain itu, dokter Adeline juga menganjurkan, bahwa sebaiknya penderita diabetes mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik sendiri merupakan alat ukur seberapa cepat makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.
Dokter Adeline menjelaskan, “Agar tetap fit walaupun beraktivitas, sebaiknya ketika waktu sahur dan berbuka, penderita diabetes dianjurkan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Agar pelepasan gula darah dari dalam makanan bisa diproses perlahan, sehingga rasa kenyang pun lebih lama dan tetap berenergi untuk melakukan aktivitas.”
Tidak hanya itu, pelepasan gula darah secara perlahan dari makanan yang dikonsumsi saat sahur juga dapat menstabilkan kadar gula darah diabetes.
“Sehingga setelah makan, kadar gula darah tidak langsung meningkat secara signifikan,” ungkap dokter Adeline.
Beberapa makanan dengan indeks glikemik rendah adalah nasi merah, sereal gandum, sayuran hijau, dan buah-buahan. Hindari makanan yang mengandung gula, garam, dan minyak yang berlebihan.
Tidak hanya itu, alih-alih minuman manis, Parents dianjurkan untuk mengonsumsi air mineral secara cukup agar tidak dehidrasi selama puasa.
Tidak hanya jenis asupan makanan, pola makan saat puasa juga perlu diperhatikan. Penderita diabetes tidak boleh melewatkan makan sahur. Tidak hanya itu, penderita diabetes dianjurkan untuk tetap makan tiga kali sehari selama puasa.
Dilansir dari Alodokter, sarapan bisa diganti dengan makan sahur. Untuk makan siang, bisa dianggap sebagai makan pada saat buka puasa. Serta makan malam, yakni dilakukan setelah shalat terawih.
-
Asupan gizi harus seimbang
Sementara itu, Ahli Gizi KALCare Hening Utami memaparkan, penderita diabetes juga harus mengonsumsi gizi yang seimbang saat sahur maupun berbuka. Porsi yang dimakan saat sahur dan berpuka juga dianjurkan untuk tidak berlebihan.
“Gizi seimbang yang dimaksud yaitu mengandung zat gizi mikronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang diberikan secara bervariasi ke dalam menu diabetesi saat berpuasa,” tulisnya dalam sesi kuliah WhatsApp.
Lebih lanjut, Hening juga memberikan contoh pola makan gizi seimbang saat berpuasa bagi penyandang diabetes:
- Makan sahur, sekitar pukul 3/4 pagi: Nasi + sayur + lauk (360 Kalori)
- Sesaat sebelum imsyak: 1 gelas susu khusus penderita diabetes (260 Kalori)
- Buka puasa, sekitar pukul 6 sore: 1 gelas teh dengan pemanis rendah kalori seperti surkalosa atau air putih + 1 potong kue, kurma, atau es buah (100 Kalori)
- Setelah shalat Maghrib, sekitar pukul 7 malam: Nasi + sayur + lauk (540 Kalori)
- Setelah tarawih, sekitar pukul 9 malam: Bisa mengonsumsi 1 gelas susu khusus diabetes (260 Kalori).
Untuk kurma, sebenarnya boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai menu takjil. Hening menjelaskan, kurma bisa dikonsumsi 2 – 3 buah, dan disesuaikan juga dengan kadar gula darah masing-masing penyandang diabetes.
“Secara umum, kurma mengandung frutkosa dalam jumlah tinggi. Ini juga mengandung serat dan nutrisi yang baik untuk tubuh,” jelasnya.
-
Tetap berolahraga dan konsumsi obat sesuai anjuran dokter
Penyandang diabetes bisa melakukan aktivitas olahraga yang tidak terlalu berat. Kegiatan ini bisa dilakukan sebelum berbuka. Atau, aktivitas shalat tarawih juga bisa dijadikan sebagai bentuk olahraga ringan yang baik.
Tidak hanya itu, Parents juga tetap perlu mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk atau arahan dokter.
-
Teratur periksa gula darah
Selama berpuasa, penyandang diabetes dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur. Hal ini dilakukan untuk menghindari kondisi hipoglikemia atau hiperglikemia.
Dilansir dari laman Alodokter, jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl dari 300 mg/dl, maka Anda dianjurkan untuk membatalkan puasa.
Itulah beberapa tips sehat dalam melaksanakan puasa Ramadhan bagi penderita diabetes. Selalu ingat, berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalankan puasa, ya, Parents.
Jika saat puasa merasakan beberapa gejala seperti sakit kepala, lemas, jantung berdebar, gemetar berlebih, maka tidak ada salahnya untuk membatalkan puasa dan periksakan diri ke dokter.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Alodokter, Hello Sehat, Antara News
Baca juga:
Bolehkah penderita diabetes makan buah termasuk pisang?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.