Memasuki bulan puasa, artinya semua umat muslim di muka bumi ini perlu belajar untuk mengendalikan hawa nafsunya. Termasuk puasa seks.
Meskipun begitu, bukan berarti selama bulan puasa, Parents diharuskan puasa melakukan hubungan intim selama 24 jam. Jika memang sudah saatnya, melakukan hubungan seksual tentu saja dibolehkan.
Seperti yang tertuang dalam QS. Al Baqarah: 187
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. ”
Artinya, aktivitas seks boleh dilakukan saat bulan puasa jika memang waktunya tepat.
Namun, tahukah Parents jika puasa seks ternyata juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh? Ya, layaknya puasa makan, menghentikan aktivitas seks juga bisa menjadi bagian dari detoks.
Manfaat puasa seks atau detoks seks
Mungkin istilah seks detoks memang belum terlalu akrab di telinga. Namun, seperti yang dijelaskan oleh seksolog, Dr. Mulyadi Tedjdapranata, seks detoks ini bisa diartikan dengan sederhana, yaitu menghentikan aktivitas seksual dalam kurun waktu tertentu.
“Tujuannya sebenarnya tidak lain untuk memperbaiki kualitas hubungan seksual. Upaya ini sebenarnya bisa membantu pasangan suami istri meperbarui hubungan sehingga bisa mengembalikan gairah seksual,” tandas dokter yang sempat bergabung dalam Indonesian Association of Sexology ini.
Lebih lanjut, dokter yang memiliki sebuah klinik Ozone ini memaparkan bahwa istilah seks detox atau puasa melakukan aktivitas seks ini sebenarnya dikenalkan oleh terapis kenamaan Ian Kerner Phd yang menuliskannya dalam buku berjudul Sex Detox.
“Dalam bukunya tersebut, ia mengatakan, untuk menggapai kepuasan yang lebih baik, terkadang seseorang harus melupakan aktivitas seksual untuk sesaat. Puasa seks dapat dilakukan hingga 30 hari lamanya,” kata Dr. Mulyadi.
Senada dengan Dr. Mulyadi ataupun Ian Kerner, Tracey Cox sebagai penulis sekaligus relationship expert juga mengatakan bahwa seks detox yang bisa Anda lakukan bersama pasangan agar kehidupan seks kembali ‘segar’ dan lebih bergairah.
Dikutip dari Daily Mail dalam melakukan seks detoks ada beberapa point yang harus diingat.
Hiduplah di dunia nyata
Hidup di era digital, dimana ponsel menjadi teman setia memang memiliki tantangan tersendiri. Tapi cobalah ingat kembali, bahwa ada saatnya Anda dan pasangan perlu menjauhi ponsel.
Saat ponsel selalu ada di dalam genggaman Anda, mau tidak mau membuat Anda menjadi orang yang sulit untuk didekati. Ya, Anda memang terlihat, tapi tetap saja akan terasa jauh. Dan akan sulit bagi pasangan Anda untuk menarik perhatian Anda jika Anda terus-menerus terpaku pada layar ponsel.
Puasa melakukan aktivitas seks, bukan berarti saling menjauhi
Perlu dipahami bahwa melakukan detoks seks bukan berarti memuat Anda dan pasangan seperti bermusuhan. Artinya, Anda dan pasangan harus tetap intim.
Namun memang, keintiman yang dimaksud bisa dilakukan di luar aktivitas seksual. Anda dan pasangan bisa melakukan kencan, atau melakukan beragam aktivitas yang mampu mengembalikan kenangan lama dan memperlihatkan pribadi Anda yang sebenarnya.
Tidak perlu saling menyalahkan
Anda dan pasangan mungkin memiliki selera yang berbeda terkait dengan aktivitas seks. Bisa juga pasangan lebih menginginkan intensitas hubuingan seks yang sering, sementara Anda tidak.
Meskipun banyak perbedaan dan keinginan bukan berarti membuat Anda dan pasangan saling menyalahkan. Ingat, kuncinya adalah komunikasi seksual.
Jadi bagaimana, puasa seks tidak begitu mengerikan bukan?
Baca juga:
Tetap Mesra di Bulan Puasa, Ikuti 6 Tips Bercinta saat Ramadhan Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.