Tahukah Parents, bahwa di era modern seperti sekarang sebanyak 57% orangtua milenial meyakini bahwa mereka sudah melakukan pekerjaannya dengan baik. Fakta ini bahkan memunculkan banyak pola pengasuhan baru, salah satunya organic parenting. Hal ini terungkap dalam Media Briefing bertajuk “Organic Parenting Semakin Tinggi Minat” yang diadakan beberapa waktu lalu. Psikolog klinis yang hadir sebagai pembicara, Ayoe Soetomo, M.Psi menuturkan ada banyak manfaat pola asuh organik yang bisa didapat orangtua dalam tumbuh kembang buah hatinya.
Apa Itu Organic Parenting?
“Organic parenting sebenarnya bukan hal yang baru berkembang belakangan ini. Arus informasi membuat kian banyak orangtua milenial yang terus mengedukasi diri mendidik anaknya dengan baik,” ujar Ayoe.
Berdasarkan pengalamannya menangani klien orangtua dengan kasus beragam, organic parenting dianggap sebagai opsi terbaik karena kerap dikaitkan dengan segala sesuatu yang alami.
“Landasan dasarnya yaitu anak dibesarkan dalam pengasuhan yang dekat dengan alam, mengajarkan anak untuk hidup ramah lingkungan dan menggunakan semua yang natural. Tidak hanya menyoal asupan makanan, tetapi juga semua aspek yang terlibat dalam tumbuh kembang anak seperti aktivitas juga interaksi antara anak dan orangtua,” jelas Ayoe.
Bukan tanpa alasan, ritme kehidupan yang sangat cepat menjadi faktor utama mengapa semakin banyak orangtua yang mencari informasi terkait pola asuh organik. Mudahnya mengakses beragam gadget dan perangkat elektronik berpotensi memengaruhi gaya hidup dengan cenderung mengutamakan makanan praktis. Jika sudah begini, otomatis ikatan emosi dengan anak menyusut.
“Keterbatasan stimulasi dapat mengakibatkan kondisi kesehatan dipertaruhkan. Permasalahan tumbuh kembang akan mengikuti karena kecerdasan anak secara emosional berkurang, anak kurang bisa berkonsentrasi, bahkan Sensory Procsesing Disorders atau gangguan sensoris karena tidak ada interaksi hangat antara anak dan orangtua,” tegas Ayoe.
Artikel terkait: Pola asuh organik efektif jauhi anak dari gadget, begini cara memulainya
Manfaat Pola Asuh Organik Bagi Psikis dan Tumbuh Kembang Anak
Dalam kesempatan yang sama, Ayoe mengungkapkan seberapa besar manfaat pola asuh organik bagi kondisi psikologis anak. Ini beberapa di antaranya:
1. Stimulasi Sensoris Meningkat
Mendekatkan anak dengan alam membuat kemampuan sensoris anak meningkat karena orangtua selalu mengusahakan aktivitas yang natural.
“Misalnya saat anak berlari di alam bebas, semua pancaindera berfungsi dengan baik. Demikian pula saat bersepeda, otak kanan dan otak kiri terstimulasi. Aktivitas ini membuat akan belajar keseimbangan, otot dan tulangnya menjadi kuat,” jelas Ayoe.
Belum lagi ketika dalam proses belajar si kecil terjatuh, akan ada jalinan hubungan emosi antara orangtua dan anak. Anak lebih merasa percaya diri karena ada orangtua yang mendampingi di sampingnya saat terjadi masalah.
2. Nutrisi Lebih Terjamin
Sebagai orangtua, menjadi hal yang wajar jika Parents cemas akan kesehatan makanan yang dikonsumsi anak. Nah, pola asuh organik adalah solusi karena nutrisi yang dikonsumsi anak tidak mengandung bahan pengawet dan bahan kimia sehingga kemampuan kognitifnya lebih optimal.
dr. Lucia Nauli Simbolon, Sp.A, menambahkan ada beberapa keunggulan makanan organik yang dapat menjadi pertimbangan. “Kadar antioksidannya lebih tinggi, karena tidak ada interaksi dengan bahan kimia berbahaya. Hewan yang mengonsumsi makanan organik memiliki kandungan asam linoleat dan omega-3 lebih tinggi sehingga membuat daya tahan tubuh anak lebih baik,” ucapnya.
Artikel terkait: Benarkah makanan organik bisa mencegah anak autis? Ini penjelasannya
3. Mengajarkan Anak Problem Solving yang Baik
Anak menjadi lebih percaya diri dan mandiri menjadi manfaat pola asuh organik berikutnya yang sebaiknya tidak diremehkan. Selain merasa aman dengan kehadiaran orangtua, membiarkan anak berinteraksi dengan alam akan membuatnya lebih kompeten saat dewasa dan memiliki bekal menghadapi tantangan kehidupan di masa mendatang.
“Misalnya saat sedang berkemah, anak akan belajar untuk menyelesaikan masalah, menyusun perencanaan, dan berinteraksi dengan orang lain,” ujar Ayoe.
4 Aktivitas Sederhana untuk Menerapkan Pola Asuh Organik pada Anak
“Ingin sih anak jadi sehat, tapi gimana ya nggak ada waktu untuk beraktivitas di alam. Udah capek ngejar anak yang lagi aktif-aktifnya sekarang,” mungkin menjadi pertimbangan saat orangtua ingin menerapkan pola asuh yang terinspirasi dari Negara Skandinavia ini. Padahal, dekat dengan alam tidak hanya berkemah. Menurut Ayoe, ada banyak kegiatan sehari-hari yang bisa dilakukan agar anak dekat dengan lingkungan tanpa mengurangi tujuan yang ingin dicapai, di anataranya:
-
Memelihara Hewan
Anak akan tahu bahwa makhluk hidup lain membutuhkan makanan supaya panjang umur dan sehat. Anak juga belajar bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup makhluk lain.
Artikel terkait: Bantu Tumbuhkan Karakter Positif, 7 Hewan Ini Cocok Jadi Peliharaan Si Kecil
-
Ajak Anak Memasak
Jika biasanya anak dan anggota keluarga sudah terima jadi makanan setiap hari, bagaimana jika kini mulai melibatkan anak memasak bersama di dapur? “Tunjukkan sama anak, ini, lho, bahan makanan yang selama ini kamu makan, ini sayuran baik untuk kesehatan kamu,” tutur Ayoe.
Jelaskan juga menu yang dimasak hari itu dan kandungan menyehatkan yang terkandung di dalam bahan makanan utama. Misalnya daging kaya protein, sementara sayuran sarat vitamin dan mineral yang bermanfaat maksimal untuk kesehatan.
-
Menanam Pohon di Rumah
Siapa bilang penerapan pola asuh organik harus selalu dengan kegiatan yang ekstrim dengan mendaki gunung?
“Sesederhana menanam tanaman obat di halaman rumah juga bisa menjadi alternatif. Atau kalau anak sudah mulai besar ajari ia memilah sampah, mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak bisa. Di akhir pekan, coba rencanakan naik sepeda bersama atau sekedar berjalan santai ke sekitar rumah,” tukas Ayoe.
- Pergi ke Supermarket Bersama Anak Menyenangkan, lho, Parents!
Jika biasanya Parents mengajak si kecil ke mal hits, bagaimana kalau kali ini diganti dengan supermarket? Jadikan supermarket area belajar yang menyenangkan untuk anak memelajari berbagai hal seperti mengenalkan nama buah, menunjukkan sayuran, atau ikan.
“Yang penting adalah komitmen dengan pasangan. Jangan takut mengeksplorasi makanan dan minuman. Cermatlah memilih produk organik yang tepat untuk anak. Jangan rencanakan acara keluarga sendiri, ajak anak diskusi untuk membuat rancangan acara. Anak bahagia, lho, kalau didengar pendapatnya,” pungkas Ayoe.
Nah, apakah Parents tertarik mengadopsi pola asuh satu ini?
Baca juga :
11 Cara Merawat Tanaman Hias untuk Pemula, Bikin Tanaman Tumbuh Subur