Berkebun bersama keluarga, mengasyikkan dan banyak gunanya
Berkebun, aktivitas yang sempat terlupakan
Pertambahan penduduk diikuti juga dengan masalah semakin berkurangnya lahan. Dan masyarakat perkotaan terpaksa menjadikan tempat tinggal di lahan sempit tanpa halaman sebagai pilihan. Namun, sebagian orang berusaha berkompromi dengan keadaan itu dan tak membiarkan kendala lahan mengurangi kecintaan mereka terhadap kegiatan berkebun.
Ya, dulu kegiatan ini biasa dilakukan para kakek nenek kita sebagai pengisi waktu luang, sempat tak dilirik oleh masyarakat modern dan dipandang sebagai kegiatan yang kurang higenis karena membuat tangan dan pakaian menjadi kotor.
Beberapa dekade lalu, bahkan sampai saat ini, banyak orang menggantikan lahan luas peninggalan leluhur mereka dengan bangunan ruko yang dipandang lebih menguntungkan, atau menjualnya pada para pengembang.
Padahal semasa sekolah kita diajarkan bahwa Indonesia adalah negara maritim dan agraris. Laut yang kaya ikan dan tanah yang subur adalah pemberian dari kebaikan Tuhan. Akankah kita menyia-nyiakannya?
Jika Anda masih menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan kuno yang tidak keren, mudah-mudahan uraian dari saya berikut bisa mengubah pendapat Anda.
Manfaat berkebun untuk Anda sekeluarga
1. Berkebun untuk membakar kalori
Para ilmuwan Korea Selatan mengadakan riset dengan memonitor intensitas fisik pada 17 anak berusia 12 tahun ke atas. Mereka diminta melakukan kegiatan berkebun seperti menggali tanah, menabur benih, menyiram dan menyapu.
Kemudian sebuah alat bernama telemetric calorimeters dihubungkan ke tubuh mereka untuk mengukur jumlah kalori dalam tubuh sesudah menghabiskan waktu di kebun. Begitu juga sebuah monitor untuk menghitung detak jantung.
Hasilnya, kalori dalam tubuh anak-anak terbakar lebih banyak saat mereka beraktivitas di kebun, dan detak jantung mereka pun menjadi lebih teratur.
Huffington Post terbitan 21 Juli lalu mengatakan, aktivitas berkebun sama manfaatnya dengan olah raga. Jadi, kalau Anda risau dengan angka berat badan Anda dan masih pikir-pikir untuk berolahraga, coba bermain di kebun saja Bunda.
2. Kehadiran Anda ternyata dibutuhkan
Merawat tanaman di kebun merupakan kegiatan yang mengasyikkan bagi mereka yang telah terbiasa melakukannya. Ketika berkebun kita akan menyadari bahwa ada kehidupan di setiap tanaman. Ada semacam kepuasan bahwa kita telah berperan dalam menjaga serta merawat tanaman agar tetap hidup.
Manusia akan merasa keberadaannya sangat berharga ketika mengetahui ada makhluk lain yang membutuhkan kehadiran mereka. Dan hal ini pun akan dapat dirasakan baik oleh anak maupun Anda.
Jangan khawatirkan noda pada pakaian akibat berkebun, karena ‘nggak ada noda ya nggak belajar’
3. Berkebun untuk mendekatkan diri pada alam
Dengan belajar berkebun anak-anak akan menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya makhluk hidup di dunia. Di kebun anak-anak mungkin akan menjumpai koloni semut, cacing tanah dan serangga yang ternyata hidup di dalam kebun mereka. Mereka juga akan belajar banyak tentang proses pertumbuhan tanaman dari biji menjadi sebatang pohon besar.
Karena mengetahui ada banyak kehidupan di alam, anak akan berpikir panjang jika ia melakukan perbuatan yang merusak kelestarian alam. Kebanggaan diri karena berhasil menumbuhkan sesuatu yang berguna akan selalu mereka ingat sebelum mereka, misalnya, mematahkan dahan pohon untuk iseng belaka.
4. Berhemat
Tren menanam sayur dalam pot belakangan ini sebetulnya bermula dari kekhawatiran masyarakat terhadap adanya pestisida dalam sayur yang mereka beli di pasar atau supermarket. Dengan menanam sayur maka Anda akan dapat menghemat anggaran belanja, karena semua sayur yang Anda butuhkan telah tersedia di kebun Anda.
Tanaman cabe, misalnya, sangat mudah ditanam dan berbuah. Anda tinggal menebar biji cabe di halaman belakang, dan tunggu beberapa minggu sampai tanaman cabe Anda tumbuh besar. Anda tetap bisa membuat sambal super pedas dengan cabe sebanyak-banyaknya meski harga cabe naik drastis.
Nah, sekarang Anda sudah nggak ragu lagi untuk berkebun ‘kan?
Baca juga:
Tanaman Organik yang Mudah Ditanam di Rumah
Pestisida pada Makanan Mempengaruhi Perkembangan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.