Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang berarti berbeda-beda namun tetap satu juga. Semboyan tersebut di berasal dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang digunakan untuk menunjukkan semangat toleransi dalam umat beragama. Nah, lantas apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan bagaimana prosesnya hingga jadi semboyan bangsa Indonesia? Berikut penjelasannya.
Artikel Terkait: 6 Manfaat Toleransi dan Jenisnya, Penting untuk Diajarkan pada Anak
Sejarah dan Makna Simbol Bhinneka Tunggal Ika
Mengutip dari buku terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang, Kemendikbud 2017, yang melansir dari buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012:196), dinyatakan bahwa sejarah dan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari abad XIV saat Kerajaan Majapahit.
Dalam Kitab Sutasoma, Mpu Tantular menulis ‘Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa’.
Artinya, agama Buddha, Siwa, atau Hindu merupakan zat yang berbeda tapi nilai-nilai kebenaran Jina atau Buddha dan Siwa adalah tunggal atau satu. Sehingga, meskipun terpecah belah tapi tetap satu jua dan tak ada dharma yang mendua.
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara
Selain itu, secara harfiah, dalam bahasa Jawa, Bhinneka Tunggal Ika berarti Bhinneka (beragama), Tunggal (satu), Ika (itu). Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini menggambarkan kondisi Indonesia yang meskipun memiliki banyak perbedaan tapi bangsa ini tetap akan jadi satu bangsa yang kuat dalam persatuan dan kesatuan.
“Makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Indonesia yang punya banyak keragaman perlu wadah untuk menyatukan perbedaan. Salah satu wadah tersebut adalah Bhinneka Tunggal Ika,” tulis Kemdikbud Ristek dalam laman Ayo Guru Berbagi.
Lebih lanjut, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga wajar jika negara ini memiliki ragam suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda-beda. Tapi, dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, diharapkan bahwa masyarakat Indonesia ini dapat hidup dengan saling menghormati dan menghargai dalam semangat kebhinnekaan.
Bertujuan Menumbuhkan Semangat Nasionalisme
Tak hanya itu, dikutip dari paper yang diunggah di situs resmi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen PKP2Trans) Kemendesa PDTT, Bhinneka Tunggal Ika secara harafiah ditafsirkan sebagai bercerai-berai tapi tetap satu (berbeda tapi satu).
“Semboyan ini digunakan sebagai ilustrasi identitas alami Indonesia dan dibangun secara sosial budaya berdasarkan keragaman,” tulis paper tersebut.
Dalam kata lain, Bhinneka Tunggal Ika merupakan karakter sekaligus pembentuk dan identitas bangsa. Semboyan tersebut menjadikan masyarakat Indonesia lebih paham bahwa Indonesia adalah wilayah pluralistik yang punya kebutuhan akan ikatan dan identitas yang sama. Kesamaan identitas inilah yang dapat dijadikan benteng untuk mencegah perceraian bangsa Indonesia karena perbedaan suku, agama, dan budaya.
Sehingga, tujuan Bhinneka Tunggal Ika ini ialah untuk menumbuhkan rasa menerima dan menghargai keragaman budaya. Sebab, tanpa adanya rasa menerima dan menghargai perbedaan maka persatuan dan kesatuan bangsa akan sulit terwujud.
Rasa ini akan jadi awal pembentukan nasionalisme pada setiap bangsa Indonesia. Sekaligus menciptakan kesadaran dan upaya menjaga loyalitas dan dedikasi pada bangsa juga negara.
Artikel Terkait: Kata Pakar: Ini cara mudah ajarkan toleransi pada anak sejak dini
Lambang Bhinneka Tunggal Ika
Simbol Bhinneka Tunggal Ika disempatkan di Burung Garuda Indonesia sebagai simbol negara Republik Indonesia. Dalam lambang tersebut, kata Bhinneka Tunggal Ika berada di kaki Burung Garuda dalam bentuk pita yang dicengkeram.
Terkait hal itu, kini makna simbol Bhinneka Tunggal Ika ialah berbeda-beda namun tetap satu. Artinya, meskipun masyarakat Indonesia memiliki aneka suku, budaya, dan agama, tapi tak akan terpecahkan namun sebaliknya akan memperkuat persatuan dan kesatuan.
Artikel Terkait: Begini Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari, Sudah Mengajarkan pada Si Kecil?
Cara Mengajarkan Kebhinnekaan pada Anak
Bhinneka Tunggal Ika ialah tentang menghargai dan menerima perbedaan dari setiap bangsa Indonesia. Dalam hal ini, perbedaan suku, bangsa, budaya, dan agama sehingga tercipta persatuan dan kesatuan. Sebab, masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak Indonesia, oleh karena itu, penting mengajarkan anak tentang kebhinnekaan terutama dalam hal toleransi. Berikut ini tipsnya.
1. Kenalkan pada Keberagaman
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Indonesia memiliki ragam budaya, suku, dan agama. Mengenalkan tentang keberagaam ini bisa dilakukan sejak dini sehingga menumbuhkan rasa toleransi dan menghargai dalam diri si kecil.
2. Ajarkan Anak Mencintai dan Menghargai Perbedaan
Dengan mengajarkan sikap saling menghormati dan menghargai di lingkungan sosial maupun pertemanan juga lingkungan masyarakat maka akan terhindar dari diskriminasi pada suatu kelompok tertentu.
3. Contohkan Sikap Tauladan pada Anak
Saat anak berusia 4 tahun, ia akan mulai memiliki sifat egosentris sehingga mudah menyerap apa yang dilakukan dan didengarkan oleh kedua orang tua maupun orang lain. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan contoh kepada anak secara langsung apabila ada tetangga yang memiliki perbedaan suku, budaya, juga agama di sekitarnya.
Itulah makna simbol Bhinneka Tunggal Ika dan cara mengajarkannya pada anak. Semoga bisa jadi pembelajaran berharga untuk Parent juga si kecil agar saling mencintai dan menghargai perbedaan di sekitarnya, ya!
Baca Juga:
Cara Ajarkan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Pada Si Kecil
6 Fakta Perjalanan Panjang Hari Kesaktian Pancasila, Si Kecil Perlu Tahu Sejarahnya
5 Lambang Pancasila Beserta Arti dan Maknanya Ini pada Si Kecil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.