Intip 17 Makanan Khas Idul Adha dari Berbagai Daerah di Indonesia

Berbeda tiap daerah, kurang afdol rasanya jika tidak makan makanan khas ini saat perayaan hari raya Idul Adha.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sama seperti hari besar keagamaan lainnya, perayaan hari raya Idul Adha rasanya tidak lengkap jika tidak menikmati makanan tradisional khas hari raya lebaran haji sambil berkumpul bersama keluarga. Tiap daerah di Indonesia pasti memiliki semacam hidangan wajib saat perayaan hari besar seperti Idul Adha ini.

Idul Adha identik dengan hewan kurban, daging sapi maupun kambing. Makanya, kedua daging ini nggak pernah absen jadi menu Lebaran Idul Adha. Dimasak rendang, gulai, sate, bistik, lada hitam, dan menu lezat lainnya. Namun ada pula hidangan dari bahan lainnya yang memiliki cita rasa tersendiri.

Nah, apa saja ya makanan khas Idul Adha yang kerap muncul saat momen Idul Adha? Berikut sederet makanan khas Idul Adha khas masing-masing daerah yang telah dirangkum dari berbagai sumber ini.

17 Makanan Khas Idul Adha dari Berbagai Daerah di Indonesia

1. Kari Kambing Khas Aceh

Kari kambing khas Kabupaten Bener Meriah, Aceh jadi salah satu yang terkenal. Biasanya masyarakat sekitar menyebut kari kambing ini dengan sebutan kuah sie kameng.

Kuah sie kameng ini jadi makanan wajib dalam perayaan adat Aceh seperti khitanan, pesta perkawinan, akikah bayi, dan perayaan hari besar Islam seperti Idul Adha. Biasanya kuah sie kameng dinikmati dengan pendamping nasi atau roti canai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Kari Kambing, Makanan Khas Idul Adha dari Sumatera Utara

Ternyata tak hanya di Aceh, namun kari kambing juga merupakan panganan khas daerah Sumatera Utara. Sajian utama ini tak hanya dikonsumsi di hari raya Idul Adha saja tapi juga di hari-hari biasa. 

Kari sendiri merupakan sajian khas India yang kemudian menyebar ke banyak negara di dunia, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, kari berdiaspora ke seluruh penjuru negeri dan punya perbedaan satu sama lain baik nama, tampilan, bentuk, maupun rasa. 

Kari Medan konon punya rasa yang paling lembut di antara kari India dan kari Aceh.  Biasanya kari ini dimasak dengan susu, kemudian dimasak dengan santan hingga kini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Rendang Khas Sumatera Barat

Autentik banget, kebudayaan Minang memang tampaknya tidak pernah tidak menyajikan rendang buat berbagai acara, termasuk saat Idul Adha. Olahan daging ini dimasak dalam waktu lama dengan api kecil, minimal 8 jam bahkan ada yang bisa dimasak hingga 24 jam sampai bumbunya kering dan menghitam.

Proses tersebut membuat segala bumbu rempah meresap hingga ke bagian terdalam daging. Proses pemasakan seperti itu juga jadi proses pengawetan secara alami yang bisa membuat rendang tahan lama. Tradisi merandang atau masak rendang ini jadi rutinitas untuk masyarakat Sumatera Barat menjelang Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.

4. Bolu Berendam Khas Riau

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bolu berendam selalu ada di meja makan masyarakat Riau saat Idul Adha. Dilansir dari situs resmi pemerintah provinsi Riau, penganan khas masyarakat Melayu ini disajikan dalam keadaan basah atau berkuah. 

Konon, bolu berendam merupakan penganan para raja kerajaan Indragiri Hulu. Resepnya terbuat dari larutan gula yang diberi cengkeh, kayu manis, dan adas. Tekstur bolu berendam kenyal dan padat. Dicetak dalam loyang kecil bermotif bunga dan manggis yang cantik dari kuningan. 

Proses pembuatan bolu berendam punya beberapa pantangan. Seperti tidak boleh menggunakan listrik, sang pembuat yang tidak boleh dalam keadaan datang bulan, dan juga tidak boleh berkata-kata kasar. Jika dilanggar, nantinya bolu akan jadi bantat atau terasa amis.

Artikel terkait: 20 Makanan Lebaran khas di Indonesia yang Bikin Kangen Kampung Halaman

5. Kue Maksuba Khas Sumatera Selatan

Untuk merayakan Idul Adha, Sumatera Selatan memiliki kudapan manis yang bertekstur lembut bernama maksuba. Kue tradisional ini dibuat dalam waktu yang lama, kurang lebih 2-4 jam dipanggang dalam oven. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maksuba dibuat dari telur, gula, susu, dan tepung gandum. Selain maksuba, ada pula kue delapan jam yang dibuat dari bahan yang sama. Bedanya, kue delapan jam dimasak dengan cara dikukus selama delapan jam. Teksturnya pun berbeda. Kue maksuba lebih renyah daripada kue basah lainnya karena dipanggang selapis demi selapis.

6. Sekubal, Makanan Khas Idul Adha dari Lampung

Lampung biasa menyantap sekubal ini khusus di hari perayaan seperti Lebaran, Idul Adha, dan acara adat lainnya. Sekilas, sajian ini mirip lontong nasi yang dibungkus daun atau lemang khas Sumatera Barat. Keduanya memang dibuat dari bahan dasar yang sama yakni ketan dan santan kelapa, tapi berbeda cara pengolahannya.

Sekubal bisa dimakan sebagai sajian manis atau pun gurih. Tergantung dengan makanan pendampingnya. Jika mau manis, bisa disantap dengan tapai ketan. Jika ingin rasa gurih, biasanya disantap dengan lauk rendang, gulai, atau sambal.

7. Rabeg Khas Banten

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selanjutnya, makanan khas Banten ini tak hanya dimasak dengan daging kambing, namun juga menggunakan jeroan dan tulang yang dimasak dengan campuran rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, biji pala, lada, cabe rawit dan kayu manis. 

Cita rasa masakan timur bercampur dengan kecap lokal jadi cita rasa khas dari rabeg ini. Rabeg dipercaya merupakan makanan favorit Sultan Maulana Hasanuddin. Konon saat itu sultan mencicipi masakan serupa di Timur Tengah dan ketika pulang ke Banten, terciptalah rabeg.

8. Sate Maranggi Khas Jawa Barat

Masih berbahan dasar daging, sate maranggi khas Purwakarta, Jawa Barat ini bisa jadi alternatif olahan daging sapi. Bukan sate biasa, sate maranggi punya kombinasi rasa manis dan gurih yang khas dari marinasi yang digunakan sebelum daging dibakar. 

Rendaman bumbu tersebut terdiri dari jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka, gula merah, dan kecap manis. Kamu tak perlu menggunakan bumbu kacang atau kecap tambahan untuk menikmatinya karena sudah kaya rasa.

Artikel terkait: 7 Sate Maranggi Terenak di Purwakarta, Jakarta, Bogor & Cianjur

9. Gorengan Kambing Khas DKI Jakarta

Jakarta juga memiliki makanan khas lebaran Idul Adha yakni gorengan kambing. Sajian ini berupa lauk dari daging dan jeroan kambing yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah pekat. 

Karena itulah cita rasanya begitu gurih dan aromanya pun semerbak. Penampilannya mirip gulai kambing, tetapi bisa juga dibilang mirip semur karena racikannya menggunakan kecap manis. Gorengan kambing biasanya mudah dijumpai di daerah Kebon Kacang, Karet Pedurenan dan Pejompongan.

10. Tengkleng, Makanan Khas Idul Adha dari Jawa Tengah

Tengkleng kambing khas Solo, Jawa Tengah juga kerap hadir buat perayaan Idul Adha. Hidangan satu ini jadi salah satu hidangan paling tersohor yang memanfaatkan seluruh bagian kambing mulai dari daging, tulang, hingga jeroan. 

Untuk membuatnya, daging, tulang, dan jeroan kambing direbus dalam waktu lama sekitar 4-5 jam bersamaan dengan 25 bumbu yang sudah dihaluskan. Hasilnya, kuah kaldu kambing yang benih tapi kaya rasa. Aromanya pun menusuk harum. 

Salah satu sensasi paling khas dari makan tengkleng adalah tentu saja menyesap tulang kambing mengambil daging yang masih menempel pada tulang.

11. Krengseng Khas Jawa Timur

Lain di Jawa Tengah, lain pula sajian makanan khas Idul Adha di Jawa Timur yaitu krengseng. Makanan ini punya aroma khas yang dihasilkan dari petis. Warnanya coklat pekat dari penggunaan kecap manis. Rasa krengseng cenderung gurih dan manis. Paling nikmat jika disantap dengan nasi putih atau ketupat nasi.

12. Nasi Sungkui Khas Kalimantan Barat

Nasi sungkui adalah makanan yang identik dengan perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan pesta lainnya di Kalimantan Barat, tepatnya berasal dari Kabupaten Sanggau.

Sajian ini terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun sungkui yang bisa ditemukan di hutan Kalimantan. Bentuk dari nasi sungkui ini lonjong dan tipis. Biasanya nasi sungkui disantap bersama serundeng dan lauk lain seperti sambal nanas, opor ayam, gulai, dan rendang sapi, termasuk ditambah dengan lemang dan srikaya.

Artikel terkait: 11 Makanan Khas Kalimantan Bercita Rasa Gurih dan Manis yang Wajib Dicoba

13. Daging Masak Tuha Khas Kalimantan Selatan

Selanjutnya. masyarakat Kalimantan Selatan biasanya menyajikan daging masak tuha saat perayaan Idul Adha maupun perayaan pernikahan atau hajatan besar lainnya. Salah satu ciri khas daging masak tuha adalah penggunaan kacang tunggak dalam campuran dagingnya. Daging yang digunakan umumnya daging sapi maupun kambing.

14. Balanga, Makanan Khas Idul Adha dari Gorontalo

Sekilas rupa balanga mirip dengan rendang, namun makanan khas Gorontalo ini diberi nama balanga sebab dagingnya dimasak dengan belanga dari tanah liat atau besi. Biasanya balanga menggunakan kambing muda yang diolah dengan cara dibakar.

Makanan tradisional ini punya cita rasa rempah yang kuat dari penggunaan rempah semacam jintan dan kapulaga. Ada juga rasa manis dari penggunaan kecap.

15. Buras khas Sulawesi Selatan

Buras khas Sulawesi Selatan ini sekilas mirip dengan lontong. Ketika pembungkusnya dibuka, penampakannya juga mirip ketupat. Buras adalah makanan khas Suku Bugis yang berbahan dasar beras. Rasanya terkenal gurih dan sering dijadikan pendamping makanan berkuah seperti coto Makassar. 

Perbedaan buras dengan lontong dan ketupat, rasanya lebih gurih. Pasalnya, buras dibuat dengan santan yang cukup banyak. Di Sulawesi Selatan, masyarakat lokal mengonsumsi buras sebagai pengganti nasi khususnya di waktu Lebaran dan Idul Adha.

16. Kaledo, Makanan Khas Idul Adha dari Sulawesi Tengah

Sajian lainnya khas Sulawesi yang biasanya ada saat Idul Adha adalah kaledo. Pada dasarnya, kaledo adalah sup kaki sapi khas Palu, Sulawesi Tengah. Tulang-tulang kaki sapi dimasak hingga empuk dan ditambah aneka bumbu seperti asam jawa, cabai rawit, dan garam. 

Kaledo paling nikmat disantap dengan nasi putih hangat. Tambahkan juga perasan jeruk nipis sebagai penguat rasa asam agar kuah jadi terasa segar.

17. Gore-gore khas Sulawesi Tenggara dan Tengah

Di Sulawesi Tenggara dan Tengah punya hidangan daging khas buat merayakan Idul Adha, yakni gore gore. Gore-gore bisa jadi alternatif hidangan olahan daging saat Idul Adha karena bumbunya sederhana dan cara masaknya pun cukup mudah. 

Gore-gore biasa dibuat dari daging has dalam dengan bumbu rempah berupa bawang putih, cabai merah, tomat, dan air asam. Sehingga cita rasanya cenderung gurih asam segar. Selain daging, yang bikin makanan ini unik yakni dengan ditambahkan pula ubi goreng.

***

Nah, demikianlah makanan khas yang wajib ada saat perayaan lebaran Idul Adha di berbagai daerah. Kalau dari daerah Parents makanan khas Idul Adha nya apa nih?

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/kue-khas-lebaran-di-dunia

https://id.theasianparent.com/jenis-sate-yang-ada-di-indonesia

https://id.theasianparent.com/hidangan-lebaran