Pentingnya kualitas makanan ibu sebelum hamil
Penelitian ini dilakukan oleh Britain’s Medical Research Council yang mengumpulkan data penduduk Gambia sejak tahun 1940an. Para peneliti menemukan bahwa makanan ibu sebelum hamil sangat mempengaruhi kehidupan si bayi di kemudian hari.
Contohnya, bayi Gambia yang pembuahannya terjadi di bulan Januari, saat dewasa 7 kali lebih berisiko meninggal di usia muda dibandingkan bayi yang pembuahannya terjadi pada September.
Penyebabnya bukanlah hal-hal yang berkaitan dengan astrologi, melainkan berkaitan dengan kualitas makanan ibu sebelum hamil, tepatnya saat terjadinya fertilisasi.
Cuaca Gambia pada bulan Januari sangat kering dan mereka banyak mengkonsumsi nasi di musim tersebut.
Sedangkan di musim hujan, curah hujan sangat besar dan hampir terjadi setiap hari, sehingga banyak sayuran hijau yang dapat dimakan. Janin hasil pembuahan di musin hujan terbukti memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik.
Pengaruh makanan ibu sebelum hamil juga bisa diamati dari buruknya tingkat kesehatan penduduk Belanda usai Perang Dunia Kedua. Saat blokade Jerman dibuka, Belanda mengalami musim dingin yang panjang, akibatnya banyak yang mengalami kelaparan.
Sebuah studi membuktikan; embrio muda yang sedang tumbuh di saat ibunya kelaparan, kelak akan tumbuh dengan tingkat kesehatan yang buruk.
Mereka lebih rentan terkena penyakit jantung, skizophrenia, obesitas, diabetes, serta penyakit lain yang biasanya dipicu oleh stres.
Lebih menyedihkan lagi, pengaruh makanan ibu sebelu hamil ini akan menetap hingga generasi berikutnya.
Jangan abaikan sayuran hijau dalam menu makanan ibu sebelum hamil ataupun ketika sedang mengandung.
Bagaimana makanan ibu sebelum hamil memperburuk kesehatan janin?
Para peneliti menduga kurangnya gizi makanan ibu sebelum hamil membuat gen-gen pada janin berubah. Beberapa percobaan pada hewan membuktikan hal tersebut.
Memang bukan sebuah hal etis bila mengidentikkan hal yang sama akan terjadi pada manusia, namun penelitian pada penduduk Gambia telah membuktikan bahwa “perubahan epigenetik” bisa saja terjadi karena pengaruh makanan ibu.
Dalam proses yang disebut dengan metilasi, para peneliti melihat janin-janin hasil pembuahan di musim hujan, -saat ibu memakan lebih banyak sayur-, ternyata memiliki gen pengatur kekebalan tubuh yang lebih aktif.
Jadi, Bunda, bila saat ini Anda sedang merencanakan kehamilam, atau malah sedang hamil di trimester awal, cobalah tambahkan sayuran berdaun hijau ke dalam menu sehari-hari. Sayuran berdaun hijau sangat kaya dengan vitamin B dan folat yang baik untuk janin.
Anda juga bisa mengkonsumsi suplemen asam folat guna mengurangi resiko cacat otak pada janin.
Bunda, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.