X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Makanan Berlemak Sebabkan Otak Salah Komunikasi

Bacaan 4 menit
Makanan Berlemak Sebabkan Otak Salah Komunikasi

Inilah pengaruh makanan berlemak tinggi pada kinerja otak anak maupun orang dewasa. Jadi, hindari makanan berlemak tinggi pada menu sehari-hari.

Seringkah Anda menyesal saat ingin mencicipi sedikit saja makanan berlemak, misalnya kentang goreng, akhirnya malah menghabiskan sepiring besar? Atau seringkah nikmatnya rendang bikin Anda ingin terus nambah nasi?

Seharusnya, tubuh memiliki mekanisme untuk merasa kenyang dan mengirim sinyal ke otak agar Anda berhenti makan.

Sayangnya, saat Anda makan makanan berlemak tinggi, otak tak lagi mendapat sinyal kekenyangan tersebut. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Penelitian tentang makanan berlemak

Sebuah penelitian dari University of Georgia, Washington State University dan Binghamton University mengungkapkan bahwa makanan berlemak tinggibisa membuat bakteri-bakteri pada usus mengirimkan sinyal yang salah.

Mereka justu mengirimkan ‘berita’ ke otak bahwa tubuh belum kenyang. Akibatnya, Andapun masih ingin terus menerus makan makanan tinggi lemak.

Tentu saja, bila hal ini terjadi terus menerus Anda bisa jadi gemuk.

Penelitian yang dilakukan pada tikus ini juga menemukan adanya inflamasi pada bagian otak.

“Otak berubah saat tikus mengonsumsi makanan yang tidak seimbang seperti makanan berlemak. Hal ini menyebabkan inflamasi pada bagian otak yang berhubungan dengan kebiasaan makan. Akibatnya, otak jadi ter-reorganisasi dan dapat mengubah sinyal kenyang pada otak,” jelas Krzysztof Czaja, DVM, PhD, seorang peneliti utama pada studi ini.

Saat Anda mengkonsumsi makanan seimbang, bakteri di dalam usus akan berkembang menjadi beberapa golongan yang saling bekerja sama dalam memberitahukan otak saat Anda lapar dan kenyang. Jumlah bakteri juga stabil dan hanya sedikit sekali terjadi pergeseran.

Sebaliknya, saat Anda mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, ada efek langsung yang terjadi. Perubahan nutrisi tersebut mengubah lingkungan mikro di dalam usus dan beberapa bakteri mulai tumbuh drastis. Sementara itu bakteri yang sensitif dalam memberitahukan rasa kenyang mulai mati bahkan menghilang.

Perubahan ini menyebabkan peradangan yang merusak sel-sel saraf pembawa sinyal dari usus ke otak, sehingga kedua organ ini mengalami miskomunikasi.

Meskipun para peneliti belum bisa menyimpulkan apakah perubahan ini permanen atau sementara, sebaiknya Anda tetap waspada terhadap makanan berlemak tinggi.

Penulis: Erwiandika

Artikel ini pertama kali dipublikasikan di 1Health dan digunakan atas seizin 1Health.

Baca juga: 

Mudah didapat, ini makanan paling direkomendasikan ahli gizi agar anak pintar

 

Banyak pilihan jenis makanan yang bisa Anda konsumsi maupun diberikan pada sang buah hati. Mulai makanan yang kaya akan kandungan protein, vitamin, mineral, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, juga terdapat makanan lain yang kaya akan lemak. Memang makanan yang kaya lemak tersebut cenderung lebih lezat untuk disantap. Namun tahukah Anda bahaya akan makanan berlemak terhadap otak manusia?

Aneka Pilihan Makanan yang Berlimpah

Banyak jenis makanan yang ditawarkan oleh para pemilik restoran atau kedai makanan saat ini. Mulai dari makanan dari nusantara, asia, maupun dari luar negeri lainnya. Rasa yang dimiliki juga dapat menggoyang lidah orang yang memakannya. Tak hanya itu, jenis rasa makanan yang ditawarkan juga beraneka macam. Misalnya adalah makanan yang terasa asin, asam, gurih, pedas, dan manis.

ini Makanan Berlemak Otak Salah Komunikasi Makanan Yang Mengandung Lemak Trans Jahat

Aneka jenis makanan yang disajikan tersebut tentu saja juga akan meggoyangkan lidah bagi orang yang mengonsumsinya. Bahkan sekarang di era yang serba modern seperti saat ini, Anda dapat mendapatkan makanan tersebut dengan cara yang mudah. Tanpa perlu membelinya di restoran langsung, Anda sudah dapat memesannya dengan menggunakan aplikasi via smartphone.

Penelitian Tentang Makanan Kaya Lemak

Pada umumnya, saat seseorang memakan makanan tertentu dalam jumlah yang banyak maka terdapat sinyal yang dikirimkan ke otak untuk berhenti makan. Namun hal tersebut tidak akan bekerja saat Anda mengonsumsi makanan berlemak. Makanan dengan kandungan tersebut akan membuat bakteri pada usus seseorang justru mengirimkan sinyal yang salah ke otak. Bakteri tersebut justru akan membuat otak mengira bahwa tubuhnya belum kenyang.

tau Makanan Berlemak itu Sebabkan Otak Salah Komunikasi

Hal ini merupakan hasil penelitian dari ketiga jenis universitas terkemuka. Universitas tersebut adalah Washington State University, University of Georgia, dan juga Binghamton University. Pada penelitian tersebut juga diketahui dapat menyebabkan inflamasi pada bagian otak. Krzysztof Czaja, DVM, PhD selaku peneliti utama dalam penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa otak akan mengalami reorganisasi dan dapat mengubah sinyal yang ada.

Perubahan yang terjadi juga dapat menyebabkan peradangan. Peradangan tersebut akan merusak sel sel saraf untuk membawa sinyal dari usus menuju otak. Hal itulah yang menyebabkan kedua organ tersebut mengalami miskomunikasi atau salah komunikasi. Namun para peneliti belum dapat menyimpulkan apakah perubahan tersebut bersifat sementara atau permanen. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap waspada pada makanan kaya lemak.

tau Makanan Berlemak ini Sebabkan Otak Salah Komunikasi padang

Mengonsumsi makanan yang kaya lemak dapat menyebabkan dampak negatif pada tubuh. Sementara saat Anda mengonsumsi jenis makanan yang seimbang akan memberikan efek yang baik pada tubuh. Makanan yang seimbang itu akan membuat bakteri di dalam tubuh menjadi berkembang dan menjalin kerjasama yang baik. Kerjasama tersebut dapat memberitahu otak pada saat Anda kenyang maupun lapar. Jumlah bakteri yang ada juga terbilang stabil.

Cerita mitra kami
Terapkan 5 Kebiasaan yang Baik Ini untuk Melindungi Keluarga dari Penyakit
Terapkan 5 Kebiasaan yang Baik Ini untuk Melindungi Keluarga dari Penyakit
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Theva Nithy

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Makanan Berlemak Sebabkan Otak Salah Komunikasi
Bagikan:
  • 10 Kandungan berbahaya dalam makanan anak yang sering tidak disadari orangtua

    10 Kandungan berbahaya dalam makanan anak yang sering tidak disadari orangtua

  • 5 Tips Mengalihkan Anak dari Junk Food ke Makanan Sehat

    5 Tips Mengalihkan Anak dari Junk Food ke Makanan Sehat

  • 10 Kandungan berbahaya dalam makanan anak yang sering tidak disadari orangtua

    10 Kandungan berbahaya dalam makanan anak yang sering tidak disadari orangtua

  • 5 Tips Mengalihkan Anak dari Junk Food ke Makanan Sehat

    5 Tips Mengalihkan Anak dari Junk Food ke Makanan Sehat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.