Baru-baru ini, viral di media sosial tentang kisah seorang anak yang meninggal karena makan saat berenang. Menurut kabar yang beredar, anak berusia 7 tahun tersebut meninggal karena makanan yang ia makan masuk ke dalam paru-paru saat berenang. Benarkah?
Kisah anak meninggal dunia karena makan saat berenang
Dilansir dari laman Facebook Suryadiputra Liawatimena, bocah lelaki ini sedang berenang dan diberi makan sushi saat naik dari kolam renang. Setelah makan, dia kembali ke dalam kolam renang sembari mengunyah makananya.
Tak lama setelah itu, dia naik kembali dari kolam renang dan tiduran di atas kursi. Orangtuanya mengira bahwa anaknya tersebut hanya kelelahan setelah berenang.
Siapa sangka bahwa dugaannya salah, puteranya justru sudah tidak bernapas dan bernyawa. Diduga ia meninggal karena makanan tersebut masuk ke dalam paru-paru saat kembali berenang.
Suryadiputra Liawatimena pun mengingatkan pada para orangtua untuk tidak memberi makan pada anak bila dia belum selesai berenang. Menurutnya, lebih baik berikan anak makan satu jam sebelum atau setelah selesai berenang.
Bahaya makan saat berenang dan sebelum berenang
Terkait dengan hal ini, dr Wahyuni Indawati, SpA(K), dokter spesialis anak konsultan respirologi RS Pondok Indah (RSPI) mengatakan bahwa memang tidak diperbolehkan makan sambil berenang. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan risiko tersedak.
“Makan sambil berenang, ya, itu nggak boleh. Pada waktu lagi makan kan dia harus koordinasi antara jalan napas sama yang untuk menelan. Karena dia lagi berenang, dia harus konsentrasi untuk napas juga. Akibatnya bisa keselek,” ujarnya dikutip dari Detik Health.
Ia kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya makan sebelum atau sesudah berenang tidak masalah. Asalkan tidak mengunyah saat berenang.
“Makan sebelum berenang itu nggak mengganggu. Kalau dia tidak sedang dalam kondisi mengunyah, sih, nggak ada yang spesifik juga. Makan sambil berenang itu yang nggak boleh,” tegasnya lagi.
Wahyuni mengingatkan bahwa makanan yang kita konsumsi perlu waktu untuk dapat dicerna oleh tubuh. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk memberi jeda waktu berenang setelah atau sebelum makan agar lebih aman.
“Kasih jarak waktu 1-2 jam setelah makan, supaya tidak muntah juga,” sarannya.
Lebih lanjut, pakar kesehatan sekaligus ahli gizi bernama Kathryn Brown mengatakan bahwa bila kita mengisi perut hingga penuh sebelum berenang. Ada kecenderungan kita akan mengalami refluks asam lambung atau bahkan rasa mual-mual saat berenang.
Sebab saat kita baru saja mengkonsumsi makanan, perut kita yang penuh akan segera melakukan proses pencernaan makanan.
Proses ini akan memunculkan banyak sekali asam dan berbagai enzim lainnya untuk membantu kelancaran proses pencernaan ini.
Jika kita memaksakan diri untuk bergerak aktif saat berenang, maka proses pencernaan ini akan terganggu dan menimbulkan reflus asam lambung, mual-mual, hingga rasa mulas.
Aturan ini tidak hanya berlaku untuk olahraga berenang saja, tetapi jugasemua olahraga lainnya.
Oleh karena itu, Brown menyarankan agar tidak langsung berenang setelah makan. Lebih baik tunggu dua jam terlebih dahulu baru berenang.
Bila merasa lapar, lebih baik mengonsumsi makanan ringan satu jam sebelum berenang, Hindari asupan kaya serat, lemak, dan protein karena itu dapat membuat perut terasa penuh hingga sangat lama.
Baca juga
Waspada Gejala Bayi Tersedak, Ini Langkah-langkah Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.