Anda pernah mendengar istilah Law of Attraction (hukum ketertarikan) atau LoA? Dalam pergaulan sehari-hari, terutama jika Anda hendak mencari teman, menjalin relasi bisnis, maupun pasangan, hukum ketertarikan ini menarik untuk dipahami.
Law of attraction adalah konsep yang menyatakan pemikiran positif akan berdampak positif pula bagi kehidupan seseorang. Begitu pula sebaliknya, pemikiran negatif pun akan berdampak hal yang negatif.
Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa pikiran adalah bentuk energi, dan energi positif menarik kesuksesan di semua bidang kehidupan, termasuk kesehatan, keuangan, dan hubungan.
Namun demikian, law of attraction belum memiliki bukti ilmiah dan umumnya dipandang sebagai pseudosains.
Artikel terkait: Keluarga Akan Makin Bahagia Bila Istri Bahagia, Bunda Setuju?
Hukum Ketertarikan
Mengutip dari Sehatq, beberapa prinsip universal yang mendasari law of attraction di antaranya adalah:
1. Kemiripan satu sama lain, menimbulkan saling tarik-menarik
Menurut hukum ini, hal-hal yang serupa atau memiliki kemiripan akan membuat tertarik satu sama lain. Misal, seseorang akan merasa lebih nyaman dekat dengan orang sepemikiran. Prinsip ini berlaku untuk hal positif maupun negatif.
Ketika seseorang cenderung berpikir negatif, maka pengalaman negatif juga akan mendekat. Di sisi lain, pemikiran positif akan mendekatkan dengan hal yang diinginkan.
2. Kehidupan dan pikiran yang terisi
Ada juga prinsip nature abhors a vacuum (alam membenci kekosongan) yang berarti pikiran dan hidup akan selalu terisi. Ini adalah filosofi yang menyatakan, tidak ada ruang dalam pikiran yang benar-benar kosong. Karena sesuatu akan selalu mengisi ruang ini.
Tinggal bagaimana seseorang mengisinya, apakah dengan hal positif atau negatif. Sangat ditekankan pentingnya mengisinya dengan hal-hal positif.
3. Masa kini selalu sempurna
Hukum ini mengandung pesan untuk berfokus pada masa kini atau aktivitas yang sedang dijalani. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan masa sekarang.
Daripada merasa tidak bahagia atau takut pada hal-hal yang belum tentu terjadi, lebih baik memfokuskan energi untuk menemukan cara atau membuat saat ini menjadi yang terbaik.
Artikel terkait: Merasa tidak bahagia setelah menikah? Lakukan hal ini untuk mengubahnya!
Bagaimana Memanfaatkan Law of Attraction?
Menurut teori hukum ketertarikan, Anda menciptakan realitas Anda sendiri. Hal yang Anda fokuskan adalah hal yang Anda tarik ke dalam hidup Anda. Dengan kata lain, filososi ini menunjukkan bahwa apa yang Anda yakini akan terjadi dalam hidup Anda, adalah apa yang terjadi.
Terlepas dari belum ada bukti ilmiah yang membenarkan hukum ketertarikan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkannya:
- Selalu bersyukur.
- Visualisasikan tujuan atau cita-cita.
- Memiliki perspektif positif terhadap segala situasi.
- Menggunakan afirmasi positif atau positive self-talk.
- Pelajari cara mengidentifikasi pemikiran negatif.
Meskipun hukum tarik-menarik mungkin bukan solusi langsung untuk semua tantangan hidup, ini dapat membantu Anda belajar menumbuhkan pandangan hidup yang lebih optimis. Dampaknya, Anda jadi termotivasi untuk terus bekerja dan mengupayakan yang terbaik.
Manfaat Menerapkan Law of Attraction
Meski hukum ketertarikan belum didukung oleh bukti ilmiah, hukum ini dipercaya dapat menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan seseorang. Beberapa alasan mengapa orang dapat merasakan manfaat dari hukum ketertarikan ini antara lain:
1. Merasakan dampak spiritual
Hukum ketertarikan dapat membuahkan hasil karena menyentuh spiritualitas seseorang. Spiritualitas itu sendiri terhubung dengan berbagai manfaat kesehatan termasuk mengurangi stres, kondisi kesehatan yang lebih baik, depresi yang lebih rendah, dan kesejahteraan yang menyeluruh.
Banyak orang percaya bahwa hukum ketertarikan, pada prinsipnya adalah upaya untuk menyelaraskan Tuhan atau alam semesta dengan keinginan kita. Gagasan ini menunjukkan bahwa semua orang terbuat dari energi, dan energi ini beroperasi pada frekuensi yang berbeda.
Karena itu, penting untuk mengubah frekuensi energi dengan pikiran positif, terutama rasa syukur atas apa yang sudah kita miliki.
Dengan menggunakan pikiran yang positif, selalu bersyukur, dan berfokus pada impian, kita dapat mengubah frekuensi energi kita, dan hukum tarik-menarik membawa hal-hal positif ke dalam hidup kita.
Apa yang kita tarik bergantung pada di mana dan bagaimana kita memusatkan perhatian kita, tetapi kita harus percaya bahwa itu sudah menjadi milik kita atau akan segera menjadi milik kita.
Artikel terkait: Tips pernikahan dari seorang ibu ini viral, isinya benar-benar jujur
2. Kesejahteraan Mental dan Hidup yang Lebih Baik
Memanfaatkan hukum ketertarikan juga dapat membawa dampak positif pada kesejahteraan mental. Dengan berfokus pada pencapaian realitas baru, dan dengan percaya bahwa itu mungkin akan terjadi, kita cenderung mengambil lebih banyak risiko, melihat lebih banyak peluang, dan membuka diri terhadap kemungkinan baru.
Sebaliknya, ketika kita tidak percaya bahwa ada sesuatu yang menjadi kemungkinan bagi kita, kita cenderung membiarkan peluang berlalu begitu saja tanpa disadari.
Ketika kita percaya bahwa kita tidak pantas mendapatkan hal-hal baik, kita berperilaku dengan cara yang seolah membuang peluang kebahagiaan kita. Dengan mengubah self-talk dan perasaan kita tentang hidup, kita membalikkan pola negatif dalam hidup kita dan menciptakan yang lebih positif, produktif, dan sehat.
3. Memiliki Optimisme
Law of attraction membantu seseorang melihat hidup dengan perspektif yang positif, sehingga mengembangkan sifat optimis. Penelitian tentang optimisme menunjukkan bahwa orang yang optimis memiliki kesehatan yang lebih baik, kebahagiaan yang lebih besar, dan lebih banyak kesuksesan dalam hidup.
Orang yang optimis memiliki sifat yang memungkinkan mereka untuk memfokuskan pikiran pada kesuksesan, dan secara mental meminimalkan kegagalan mereka. Orang yang optimis, sudut pandangnya mengarah pada situasi ketika dirinya berhasil, bukan hambatan atau kesulitan yang mungkin menghalanginya.
Artikel terkait: 7 Cara Mudah Agar Hubungan Pernikahan ‘Lengket’ Setiap Hari, Parents Penasaran?
Kekurangan dari Hukum Ketertarikan
Kekurangan paling utama dari law of attraction adalah meski konsepnya begitu bagus, tidak ada aksi nyata di baliknya. Tidak jelas apa saja hal yang perlu dilakukan demi bisa mewujudkan hukum ketertarikan ini.
Tak hanya itu, hukum ini juga menuai kritik karena orang yang menganutnya bisa saja justru menyalahkan diri sendiri ketika ada hal negatif terjadi. Utamanya, hal yang di luar kendali mereka seperti kecelakaan, cedera, kondisi perusahaan yang goyah, atau sakit.
Padahal, ada banyak situasi yang bisa terjadi di luar kendali kita. Hal yang bisa dikendalikan adalah bagaimana Anda merespons terhadap situasi itu.
Di sinilah peran law of attraction untuk mengganti pemikiran negatif dengan optimisme. Hukum ini bisa menjadi sangat berguna karena memberikan kekuatan saat berhadapan dengan tantangan.
Sejarah Hukum Ketertarikan
Hukum ketertarikan mungkin baru populer dalam dekade terakhir. Akan tetapi konsepnya tidak sepenuhnya baru. Ide-ide ini memiliki akar filosofis yang berasal dari pendekatan awal abad ke-19 yang dikenal sebagai “Pemikiran Baru” atau ‘New Thought‘.
Ada kebangkitan minat terhadap gagasan tersebut selama abad ke-20, terutama dengan rilisnya film “The Secret” pada tahun 2006 yang kemudian dikembangkan menjadi buku terlaris dengan judul yang sama dan sekuelnya pada tahun 2010 “The Power“.
Itulah penjelasan dengan law of attraction. Kira-kira gagasan apa yang paling berkesan menurut Parents?
Baca juga:
8 Rahasia Pernikahan Bahagia yang Kerap Diabaikan, Apa Saja?
10 Foto Anak Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang Gemesin Banget!
8 Urutan Film Harry Potter Selama 10 Tahun Ditayangkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.