X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Boleh atau Tidak Ya, Laser Bulu Saat Hamil? Ini Penjelasannya

Bacaan 7 menit

“Kira-kira, laser bulu saat hamil diperbolehkan tidak, ya? Apakah mencukur bulu dengan menggunakan laser hair removal juga dapat memengaruhi kandungan?”

Siapa di antara Bunda yang tengah mengandung terbesit pertanyaan di atas? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Selama hamil, tentunya kita tetap perlu memerhatikan dan merawat penampilan. Seperti terbesit pikiran untuk mencukur rambut-rambut di area sekitar badan, misalnya.

Lantas, amankah mencukur rambut di area badan terutama menggunakan laser bulu saat hamil? Melansir berbagai sumber, berikut penjelasan selengkapnya terkait hal ini.

Artikel terkait: Mencukur Rambut Kemaluan Tingkatkan Risiko Infeksi Menular Seksual

Laser Bulu saat Hamil, Aman Atau Tidak?

Boleh atau Tidak Ya, Laser Bulu Saat Hamil? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan rambut dan bulu-bulu di banyak bagian tubuh yang diinduksi estrogen selama kehamilan menjadi PR tersendiri, dan beberapa Bunda tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

Tak melulu soal penampilan, kehamilan yang semakin besar dan membuat Bunda kesulitan mencapai beberapa bagian tubuh, juga membuat Bunda berpikir untuk memilih laser hair removal sebagai alternatif untuk mencukur bulu-bulu di area sekitar badan.

Namun, apakah aman laser hair removal selama kehamilan?

menghilangkan-bulu-ketiak

Sebelum lebih lanjut mempelajari risiko laser bulu saat hamil, Bunda juga perlu memahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja laser hair removal.

Dalam laser bulu, seorang dokter atau teknisi laser akan mengarahkan seberkas cahaya ke daerah yang ingin Anda rawat. Laser menargetkan pigmen gelap di setiap rambut, dan kemudian mengirimkan panas ke batang rambut serta ke dalam folikel.

Hasilnya, ketika panas itu berhasil menghancurkan folikel adalah rambut tidak akan tumbuh lagi di bagian kulit itu. Namun jika tidak, maka rambut dapat tumbuh kembali, tetapi mungkin akan lebih halus dan lebih ringan dari sebelumnya. 

Artikel terkait: 10 Manfaat Konsumsi Madu Hutan untuk Kesehatan Keluarga, Apa Saja?

Tidak Ada Studi Keamanan, Laser Bulu Saat Hamil Sebaiknya Ditunda

Janin 6 Bulan Sudah Bisa Apa? Ini Perkembangan Janin Ibu Hamil 6 Bulan

Jurnal Internasional Dermatologi Wanita menerbitkan ulasan pada tahun 2017 tentang keamanan prosedur kosmetik untuk perempuan hamil.

Peneliti mengatakan, tidak ada data keamanan yang tersedia untuk mendukung penggunaan laser untuk prosedur kosmetik seperti laser hair removal.

Kurangnya penelitian tentang hal ini mungkin tidak akan segera berubah, karena para ilmuwan tidak ingin mengambil risiko membahayakan ibu dan bayi dengan sengaja memaparkan mereka pada produk dan prosedur yang berpotensi membahayakan janin.

Meskipun laser hair removal umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman, dokter kulit biasanya menyarankan perempuan untuk menghindari prosedur ini selaama kehamilan karena tidak ada penelitian yang dilakukan untuk membuktikan bahwa itu benar-benar aman untuk ibu dan bayi.

Dr Kelly Jago, seorang OB-GYN di St Augustine, Florida, menyarankan pasien untuk menunda laser bulu saat hamil.

“Saran terbaik saya adalah tunda prosedur ini (laser hair removal) sampai setelah kehamilan,” kata Dr Kelly Jago dikutip dari Healthline.

Alasan Lain Menunda Laser Bulu Saat Hamil 

1. Hiperpigmentasi Selama Kehamilan

Salah satu perubahan umum yang dapat terjadi selama kehamilan adalah penggelapan kulit, atau suatu kondisi yang disebut hiperpigmentasi.

Laman kesehatan Mayo Clinic menulis, laser hair removal paling efektif bila ada kontras antara warna kulit dan warna rambut Anda. Jika hiperpigmentasi telah membuat kulit di zona target lebih dekat dengan warna rambut Anda, maka pilihan laser bulu saat hamil ini jadi kurang efektif.

2. Siklus Pertumbuhan Rambut Terganggu Selama Hamil

Selain itu, kehamilan mengganggu siklus pertumbuhan rambut normal Anda. Agar laser hair removal menjadi efektif, Anda mungkin memerlukan sebanyak enam perawatan.

Idealnya, perawatan ini akan berlangsung selama fase pertumbuhan aktif dari siklus. Tetapi karena hormon kehamilan dapat mengubah durasi beberapa fase, Anda dimungkinkan justru akan dapat melakukan prosedur pada fase yang salah.

3. Sensitivitas Kulit Selama Hamil

Kehamilan meningkatkan suplai darah ke seluruh tubuh Anda. Ini juga meregangkan kulit di perut dan payudara. Melakukan perawatan laser hair removal saat kulit Anda dalam kondisi sensitif ini mungkin malah terasa sangat tidak nyaman.

Alternatif Selain Laser untuk Menghilangkan Bulu saat Hamil

laser bulu saat hamil

Laser hair removal atau laser bulu saat hamil tidak direkomendasikan dan Bunda sebaiknya menunda sampai setelah melahirkan. Namun begitu, ada beberapa alternatif lain yang bisa Bunda coba untuk mencukur bulu di kulit Bunda.

Cerita mitra kami
10 Nutrisi Penting untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
10 Nutrisi Penting untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi
Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi
Pentingnya Kesehatan Pencernaan untuk Perkembangan Otak dan Perilaku Anak
Pentingnya Kesehatan Pencernaan untuk Perkembangan Otak dan Perilaku Anak
Makna Dibalik Warna Bunga Mawar, Jangan Sampai Suami Salah Kirim Bun!
Makna Dibalik Warna Bunga Mawar, Jangan Sampai Suami Salah Kirim Bun!

Metode penghilangan bulu sementara seperti mencukur, waxing, threading, dan tweezing umumnya dianggap aman selama kehamilan, demikian dikutip Helathline.

Saat bentuk dan ukuran tubuh Anda berubah, Anda mungkin memerlukan bantuan untuk menjangkau beberapa area untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan.

Jika Anda memutuskan untuk mendapatkan bantuan dari ahli kecantikan atau dokter kulit, pastikan fasilitas tersebut bersih dan teknisi memiliki lisensi untuk melakukan layanan yang Anda inginkan.

Amankah Krim Obat Cukur untuk Ibu Hamil?

Healthline juga menulis, krim obat yang selama ini berfungsi menghilangkan rambut secara historis dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa bahan kimia seperti bubuk barium sulfida dan asam tioglikolat sama sekali tidak berbahaya bagi ibu dan bayi.

Karena setiap ibu hamil mempunyai kondisi dan respons yang berbeda-beda atas suatu kandungan obat, ada baiknya untuk didiskusikan dengan dokter sebelum Anda mulai menggunakan obat penghilang bulu tersebut.

Jangan Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan

Beberapa Dokter menyarankan untuk tidak mencukur area kemaluan Anda segera sebelum pergi ke rumah sakit untuk melahirkan bayi Anda, terutama jika Anda merencanakan kelahiran sesar. Mencukur dapat menyebabkan goresan dan goresan kecil yang dapat menyebabkan infeksi di dalam atau di sekitar lokasi luka. Berikut beberapa risiko mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan:

  • Infeksi

Jika tidak menjaga kebersihan saat mencukur, aktivitas ini bisa memicu infeksi. Karenanya Anda perlu menggunakan alat steril atau alat cukur sekali pakai.

  • Gatal-Gatal

Rambut kemaluan yang tumbuh kembali bisa memicu rasa gatal dan membuat Anda tidak nyaman

  • Ingrown hair

Bila cara mencukur tidak benar dapat memicu rambut kemaluan tumbuh ke dalam atau ingrown hair. Yakni kondisi rambut tumbuh ke dalam kulit, yang menyebabkan rasa sakit.

Selain beberapa risiko di atas, mencukur rambut kemaluan saat sedang hamil tentunya tidak bisa Anda lakukan sendiri karena kondisi perut yang membuncit menyulitkan.

Untuk keputusan terbaik, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan, apakah mencukur rambut kemaluan sebelum melahirkan diperlukan atau tidak.

Kehamilan, Hormon, dan Kaitannya dengan Bulu-Bulu di Kulit Bunda

laser bulu saat hamil

Sebagaimana dikutip dari laman kesehatan Healhline, saat Bunda hamil, tubuh Anda dipenuhi oleh berbagai hormon yang merangsang pertumbuhan rambut.

Tingkat estrogen dan androgen yang lebih tinggi dapat menyebabkan rambut tumbuh di tempat-tempat yang tidak pernah muncul sebelumnya, terutama pada kehamilan trimester ketiga.

Anda bisa tiba-tiba melihat rambut di perut, wajah, leher, payudara, dan lengan Bunda. Kabar baiknya adalah bahwa pertumbuhan rambut ini alami dan wajar (bukan merupakan tanda gangguan tertentu), dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir.

Hormon kehamilan tidak hanya memengaruhi di mana rambut tiba-tiba tumbuh, namun juga mengubah siklus pertumbuhan rambut Bunda.

Rambut di kepala dan tubuh Bunda semuanya memiliki fase pertumbuhan aktif yang disebut anagen. Ketika rambut tumbuh sepenuhnya, ia memasuki keadaan istirahat yang disebut telogen, setelah itu rontok.

Hormon kehamilan menunda fase “kerontokan”, yang mungkin menjadi alasan mengapa rambut Bunda ketika hamil justru lebih tebal dan lebih penuh dan jarang rontok.

Sekitar tiga hingga enam bulan setelah bayi lahir dan hormon Bunda menjadi normal, rambut ‘tua’ ini akan rontok. Kerontokan rambut secara tiba-tiba ini disebut telogen effluvium.

Artikel terkait: 17 Cara Menghilangkan Komedo, Bikin Wajah Anda Bersih dan Sehat

Demikian hal-hal terkait laser bulu saat hamil dan penjelasan mengapa laser hair removal sebaiknya ditunda sampai Bunda melahirkan. Semoga bermanfaat!

 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

17 Cara Menghilangkan Komedo, Bikin Wajah Anda Bersih dan Sehat

Cara Menghilangkan Komedo Putih dengan Bahan Alami

Mencukur bulu kemaluan saat hamil, apa manfaat dan risikonya?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kalamula Sachi

Diedit oleh:

Shafa Nurnafisa

  • Halaman Depan
  • /
  • Trimester Kedua
  • /
  • Boleh atau Tidak Ya, Laser Bulu Saat Hamil? Ini Penjelasannya
Bagikan:
  • Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 16 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 15 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

  • Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

    Perkembangan Janin 14 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.