Korosi pada dasarnya didefinisikan sebagai proses alami yang menyebabkan transformasi logam murni menjadi zat yang tidak diinginkan ketika bereaksi dengan zat seperti air atau udara.
Reaksi ini menyebabkan kerusakan dan disintegrasi logam, mulai dari bagian logam yang terpapar dan menyebar ke seluruh bagian logam. Korosi biasanya merupakan fenomena yang tidak diinginkan karena secara negatif memengaruhi sifat yang diinginkan dari logam.
Artikel terkait: Mengenal Hukum Archimedes Beserta Rumus dan Penerapannya di Kehidupan
Misalnya, besi dikenal memiliki kekuatan tarik dan kekakuan yang baik (terutama paduan dengan beberapa elemen lain). Namun, ketika mengalami reaksi ini, benda besi menjadi rapuh, terkelupas, dan tidak kokoh secara struktural.
Di sisi lain, reaksi ini adalah proses yang dikendalikan difusi dan sebagian besar terjadi pada permukaan yang terbuka. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, upaya dilakukan untuk mengurangi aktivitas permukaan yang terbuka dan meningkatkan ketahanan material.
Proses seperti pasivasi dan konversi kromat digunakan. Namun, beberapa mekanisme tidak selalu terlihat dan bahkan kurang dapat diprediksi. Selain itu, korosi dapat diklasifikasikan sebagai proses elektrokimia karena biasanya melibatkan reaksi redoks antara logam dan agen atmosfer tertentu, seperti air, oksigen, sulfur dioksida, dll.
Apakah Semua Logam Berkorosi?
Logam yang ditempatkan lebih tinggi dalam seri reaktivitas, seperti besi dan seng mudah terkorosi. Sedangkan logam yang ditempatkan lebih rendah dalam seri reaktivitas seperti emas, platinum, dan paladium tidak menimbulkan korosi.
Penjelasannya terletak pada fakta bahwa reaksi ini melibatkan oksidasi logam. Menariknya, aluminium tidak menimbulkan korosi seperti logam lain meskipun reaktif. Ini karena aluminium sudah dilapisi oleh lapisan aluminium oksida. Lapisan aluminium oksida ini melindunginya dari reaksi ini lebih lanjut.
Faktor-Faktor Penyebab Korosi
Adapun faktor penyebabnya di antaranya yaitu:
- Paparan logam ke udara yang mengandung gas, seperti CO 2, SO 2 , SO 3 dll.
- Paparan logam terhadap kelembapan terutama air asin (yang meningkatkan laju korosi).
- Adanya pengotor seperti garam (misalnya NaCl).
- Peningkatan suhu bisa menjadi salah satu penyebabnya.
- Sifat lapisan oksida pertama yang terbentuk: beberapa oksida seperti Al 2 O 3 membentuk lapisan pelindung yang tidak larut yang dapat mencegah korosi lebih lanjut. Lainnya seperti karat mudah hancur dan mengekspos sisa logam.
- Kehadiran asam di atmosfer: Asam dapat dengan mudah mempercepat proses korosi.
Artikel terkait: Kandungan SLS dalam produk kecantikan, berbahayakah bagi kulit?
Efek Korosi
Dampak dari terjadinya korosi.
Korosi dapat menyebabkan pemborosan sumber daya alam. Selain itu, lebih lanjut dapat menyebabkan situasi berbahaya seperti struktur bangunan menjadi lemah dan tidak stabil, kecelakaan yang disebabkan oleh bagian yang terkorosi.
Serta kegagalan lain yang tidak diinginkan seperti pipa retak, jembatan runtuh, kecelakaan kendaraan transportasi atau bencana lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa dan mencegah reaksi ini terjadi.
Cara Mencegah Terjadinya Korosi
Ada beberapa cara mencegahnya agar tidak terjadi kerugian besar.
Mencegah korosi sangat penting untuk menghindari kerugian yang besar. Mayoritas struktur yang kita lihat dan gunakan terbuat dari logam.
Ini termasuk jembatan, mobil, mesin, barang-barang rumah tangga, seperti kisi-kisi jendela, pintu, jalur kereta api, dll. Meskipun ini merupakan masalah yang mengkhawatirkan, beberapa perawatan digunakan untuk memperlambat atau mencegah kerusakan pada benda-benda logam.
Hal ini terutama dilakukan untuk bahan-bahan yang sering terkena cuaca, air asin, asam, atau lingkungan yang tidak bersahabat lainnya. Beberapa metode populer untuk mencegah terjadinya kondisi ini meliputi:
- Elektroplating
- Galvanisasi
- Anodisasi
- Pasif
- Pelapisan biofilm
- Menggunakan lapisan pelindung antikorosi
- Pengecatan dan pelumasan
- Penggunaan inhibitor korosi atau zat pengering
- Pembersihan permukaan logam secara berkala
Artikel terkait: Cek sebelum pakai, bahan kimia berbahaya ini tersembunyi dalam sabun!
Demikian penjelasan lengkap mengenai korosi yang meliputi pengertian, faktor penyebab, efek, dan cara untuk mencegahnya. Semoga membantu buah hati Parents dalam memahami materi ini.
Baca juga:
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
Elon Musk Kagumi Kecerdasan Siswa Banyuwangi, Ini 6 Cara Agar Anak Menyukai Sains
Cek Suhu dengan Termometer Tembak (Thermo Gun) Membahayakan Otak? Ini Faktanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.