X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

Bacaan 3 menit

Meski pihak sekolah sudah memberikan larangan, bahkan tindak pencegahan agar tidak terjadi bullying di sekolah, namun para pelaku bullying selalu menemukan cara untuk melakukan aksinya. Diam-diam di belakang guru, dan mengancam korban bullying agar tidak melapor ke guru. 

Suka atau tidak suka, anak kita tidak akan terhindar dari bullying, selain jadi korban, dia juga bisa menjadi pelaku. Pola asuh dan cara orangtua mendidik anak sangat memengaruhi hal ini. Lalu, apa yang harus kita lakukan jika anak menjadi korban bullying?

Tips bagi orangtua saat anak menjadi korban bullying

1. Jangan panik saat mengetahui anak jadi korban bullying

Mengetahui anak kita menjadi korban bullying di sekolah tentunya bukan perasaan yang menyenangkan. Anda bisa merasa marah dan kesal. Namun, dalam situasi seperti ini, orangtua perlu tenang agar bisa berpikir jernih agar bisa mengambil tindakan terbaik dalam menghadapi pelaku bullying.

2. Lapor ke pihak berwenang

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melapor ke guru, itu tindakan awal yang bisa Anda lakukan sebelum melapor ke polisi atau KPAI.

Guru yang mengetahui terjadinya bullying di sekolah tentu bisa memberikan pengawasan lebih ketat dan bimbingan disiplin pada anak yang terlibat. Hal ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi. 

Akan tetapi, jika apa yang dilakukan para guru belum cukup menghentikan terjadinya bullying, Anda bisa melakukan langkah selanjutnya. Seperti menuntut sekolah menindak tegas untuk pelaku bullying, atau mengeluarkannnya dari sekolah. 

Memberitahu orangtua anak yang melakukan bullying juga bisa menjadi pilihan, agar mereka meminta anaknya untuk menghentikan kebiasaan mem-bully teman-teman sebayanya. 

pelaku bullying

3. Menghindari pelaku bullying

Bila semua cara sudah dilakukan, namun bullying yang dialami anak Anda masih terjadi. Maka minta anak Anda untuk menghindari pelaku sebisa mungkin, juga ajarkan dia untuk membela diri agar tidak jadi bulan-bulanan anak yang suka mem-bully.

Bila hal ini tidak berhasil juga, pindah sekolah mungkin menjadi pilihan terbaik. 

4. Dukung si buah hati

Bullying adalah masalah serius dan tidak bisa diremehkan, karena bisa memengaruhi tumbuh kembang mental dan emosi anak. Bahkan bisa memicu depresi pada anak, atau luka fisik. Ajarkan anak untuk berteman dengan banyak orang, agar dia lebih percaya diri untuk bisa membela diri. 

5. Memahami pelaku bullying

Mungkin ini hal yang sulit dilakukan, namun dengan memahami alasan mengapa anak itu menjadi pelaku bullying, bisa membantu Anda memikirkan langkah terbaik menghadapinya.

Bila dia suka mem-bully karena kesepian atau mengalami kesulitan di sekolah, Anda bisa mendorong anak untuk berteman dengannya. Siapa tahu pelaku bullying bisa berubah. 

Akan tetapi, apabila pelaku bullying melakukan hal tersebut karena memang dia suka menindas, sebaiknya dihindari. Jangan sampai anak terpengaruh perilaku buruknya dan malah berubah dari korban menjadi pelaku. 

***

Semoga bermanfaat.

 

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Disadur dari artikel Vincent Sales di theAsianparent Singapura

Baca juga:

Bullying di Sekolah – Bagaimana Sebaiknya Orangtua Bersikap?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua
Bagikan:
  • Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang

    Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang

  • Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

    Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang

    Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang

  • Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

    Anak berpenyakit langka nyaris tewas dililit tali skipping oleh temannya

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.