Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Demam, Parents Wajib Tahu

Cek bentuk-bentuk pertolongan pertama berikut

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kompres demam pakai air dingin atau air hangat saja ya? Kok, saya bingung ya, Bun.. yang mana yang benar? Selain itu, area mana saja yang perlu dikompres?”

Pertanyaan sejenin ini kerap kali muncul di kalangan para orang tua. Tak terkecuali di komnitas theAsianparent.

Pada dasarnya kompres demam adalah cara termudah untuk menurunkan suhu tubuh Si Kecil. Namun di antara air hangat atau dingin, manakah yang lebih baik digunakan untuk mengompres?

Perlu dipahami lebih dulu bahwa demam merupakan suatu kondisi ketika suhu tubuh meningkat lebih dari 38 derajat Celsius. Ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi dengan menciptakan perubahan suhu sehingga bakteri atau virus tidak dapat berkembang biak dan menimbulkan penyakit.

Artikel Terkait: Salah Paham Seputar Demam pada Anak dan Penangannya

Oleh karena daya tahan tubuh anak belum sempurna, mereka menjadi kelompok yang rentan mengalami demam. Untuk mengurangi demam, salah satu cara termudah adalah dengan mengompres tubuh anak.

Namun, yang sering menjadi pertanyaan, kompres demam ini sebaiknya pakai air hangat atau air dingin?

Kompres Demam, Air Apa yang Disarankan? 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Secara medis, kompres air hangat lebih bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh. Ini karena air hangat membantu membuka pori-pori kulit sehingga panas tubuh bisa keluar dengan mudah. Air hangat juga membantu tubuh untuk menurunkan pusat pengatur suhu tubuh (termostat tubuh) sehingga demam dapat berkurang.

Sebaliknya, kompres air dingin untuk menurunkan demam sangat tidak disarankan. Meski digunakan ‘air dingin’, efeknya tidak mendinginkan tubuh, justru membuat demam semakin tinggi. Ini karena kompres dingin akan membuat pembuluh darah menyempit (vasokonstriksi) sehingga panas tubuh tidak dapat keluar.

Di samping itu, kompres dingin akan menurunkan suhu kulit secara drastis tanpa diikuti oleh penurunan standar suhu pada pusat pengatur suhu tubuh. Alhasil, tubuh akan menggigil untuk menaikkan suhunya kembali. Dengan demikian, demam tidak berkurang.

Artikel Terkait: Beda kejang demam dan kejang karena infeksi saraf, Parents wajib tahu!

Area tubuh yang Perlu Dikompres Saat Demam

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk menurunkan demam secara efektif, kompres air hangat pada beberapa area tubuh anak. Mulai area dahi, leher, perut, dada, ketiak, dan selangkangan si Kecil. Area-area ini memiliki permukaan kulit yang luas sehingga penurunan suhu tubuh bisa lebih cepat.

Untuk mengompres, cukup basahi kain dengan air suam-suam kuku lalu letakkan di salah satu area tersebut selama 10-15 menit. Suhu air yang disarankan untuk mengompres adalah 37-40 derajat Celcius, kurang lebih sama seperti suhu air untuk mandi air hangat. 

Cara Lain untuk Menurunkan Demam

Biasanya saat demam, si Kecil akan tampak lebih lemas, rewel, sering menangis, susah tidur, gelisah, dan tidak mau makan. Situasi ini membuat para orang tua khawatir sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengatasi demam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski kompres demam menjadi salah satu cara yang paling mudah dan banyak dilakukan, ada beberapa cara lain untuk membantu menurunkan suhu tubuh.

  • Mengonsumsi obat penurun panas (antipiretik) seperti parasetamol. Obat ini aman diberikan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat si Kecil merasa lebih nyaman. Obat ini juga kerap dipakai untuk mencegah kejang demam yang rentan dialami anak di bawah usia 5 tahun.

Artikel Terkait: Catat, 5 Merk Obat Demam Anak 1 Tahun dengan Harga Terjangkau

  • Gunakan pakaian yang tipis. Hindari mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal untuk si Kecil karena dapat membuat panas tubuh terperangkap dan demam tidak kunjung membaik. Sebaiknya, berikan si Kecil pakaian yang nyaman, yakni yang berbahan tipis dan mudah menyerap keringat.
  • Pastikan cukup minum. Saat si Kecil demam, pastikan ia mendapatkan cukup untuk mencegah dehidrasi. Bila masih ASI, berikan susu sesering mungkin. Bila sudah MPASI, cairan dapat berupa air putih, air kaldu, kuah sop, jus, atau susu.
  • Jaga suhu ruangan tetap sejuk. Demam seringkali membuat si Kecil tidak nyaman sehingga Anda perlu memastikan suhu ruangannya tetap sejuk dengan menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan (AC). Hindari mengarahkan kipas angin atau AC secara langsung ke si Kecil karena bisa membuatnya kedinginan dan menggigil.

Kapan Perlu Waspada Bila Anak Demam?

Hindari mengabaikan demam pada anak oleh karena pada situasi tertentu dapat mengindikasikan masalah kesehatan serius. Bila si Kecil demam dan disertai oleh gejala-gejala berikut, segera bawa ke dokter anak untuk diperiksa lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat:

  • Demam yang lebih dari 3 minggu.
  • Suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.
  • Muncul ruam di kulit.
  • Mengalami gangguan pencernaan (seperti mual, muntah, diare).
  • Terdapat nyeri perut atau punggung.
  • Detak jantung meningkat.
  • Bibir, kulit, dan kuku membiru.
  • Kejang.

Dengan informasi ini, semoga bisa membantu Parents saat membantu memulihkan Si Kecil, ya.

Baca Juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Waspada Gejala dan Penyebab Talasemia Mayor, Penyakit Kelainan Darah Turunan

Penyakit Lupus pada Anak – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Banyak Dialami Anak Usia 3 dan 4 Tahun, Ketahui Gejala dan Penyebab Tumor Wilms

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan