Kasus polio di Indonesia kembali terjadi. Seorang anak 6 tahun berinisial N asal Klaten, diketahui positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur. Peristiwa ini membuat Kementerian Kesehatan menetapkan kejadian luar biasa atau KLB polio di daerah Klaten.
Kasus Polio Anak 6 Tahun Ditemukan di Klaten
Seorang anak berinisial N (6), warga Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diketahui positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur.
Seperti diberitakan Kompas (3/01), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto mengatakan bahwa ibu dari sang anak baru melahirkan. Lalu, selang 4 hari setelah kembali dari Madura, sang anak mulai demam. Setelah demamnya turun, tiba-tiba sang anak mengeluhkan kakinya tidak kuat berjalan atau mengalami kelumpuhan.
N kemudian dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Di sana, dilakukan pemeriksaan laboratorium, lalu ditemukan virus polio dari pemeriksaan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, pihak Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten langsung melakukan pengecekan di Sampang, Madura, Jawa Timur, terkait hasil temuan kasus tersebut. Ternyata, memang kasus tersebut didapat di sana karena lingkungan di Sampang, Madura dinyatakan positif polio.
Artikel terkait: Muncul Kasus Polio di Aceh, Masyarakat Diminta Waspada
Kondisi Terkini Sang Anak
Anggit menyampaikan, kondisi N sudah mulai membaik, meski belum pulih total. N masih terus menjalani pengobatan dan isolasi mandiri di rumah. N juga melakukan fisioterapi untuk memulihkan kandisi kakinya di Puskesmas Manisrenggo.
Ditetapkan Sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Klaten
Setelah temuan polio di daerah Klaten tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan Klaten sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) polio.
“Sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan, adanya sebuah kasus penyakit di 17 penyakit salah satunya polio dari sebelumnya tidak ada, dan sekarang ada satu kasus pun dinyatakan sebagai kejadian luar biasa atau KLB,” terang Anggit.
Anggit melanjutkan, 30 anak di sekitar yang pernah ada riwayat bersinggungan bersama anak itu diperiksa untuk mengetahui apakah tertular virus polio. Namun, saat ini hasil dari pemeriksaan terhadap 30 anak tersebut belum muncul.
Program Imunisasi secara Serentak
Anggit Budiarto mengatakan, 118.600 orang di daerah itu menjadi sasaran penerima imunisasi pada Subpekan Imunisasi Nasional diselenggarakan serentak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dilakukan imunisasi secara serentak kepada anak di bawah tujuh tahun di seluruh wilayah Jateng dan Jatim, akan dimulai tanggal 15 Januari,” kata Anggit seperti diberitakan CNN Jumat (05/12). Vaksinasi polio dilakukan dua tahap. Untuk tahap pertama ditargetkan selesai satu minggu, selanjutnya diulang lagi minimal satu bulan berikutnya.
Waspadai Gejala Polio pada Anak
Gejala polio seringkali mirip dengan penyakit ringan biasa. Bahkan, ada orang yang sudah terkena virus, tetapi tidak bergejala, dan ia tetap bisa menularkannya pada orang lain.
Polio sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yakni polio yang tidak menimbulkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang menimbulkan kelumpuhan (paralisis). Berikut perbedaannya:
Gejala polio nonparalisis:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Muntah
- Kelelahan
- Kaku atau nyeri punggung
- Nyeri leher atau kekakuan
- Kaku atau nyeri di lengan atau kaki
- Kelemahan otot
Gejala polio paralisis:
Biasanya gejala awal kondisi ini ialah demam dan sakit kepala. Hanya saja dalam satu minggu biasanya muncul gejala-gejala seperti :
- Hilangnya refleks
- Nyeri atau kelemahan otot yang parah
- Tungkai dan tangan terasa lemah
Komplikasi dari polio ini cukup serius mulai dari kecacatan, kelainan tungkai, hingga kelumpuhan sementara maupun permanen.
Sindrom pasca-polio
Post-polio syndrome adalah gejala-gejala melumpuhkan yang dialami berulang kali dan bisa memengaruhi selama bertahun-tahun. Beberapa gejala yang bisa dirasakan antara lain:
- Kelemahan dan nyeri otot progresif atau persendian
- Kelelahan
- Pengecilan otot (atrofi)
- Masalah pernapasan atau menelan
- Gangguan pernapasan terkait tidur, seperti sleep apnea
- Menurunnya toleransi pada suhu dingin
Itulah beberapa gambaran gejala polio yang harus diwaspadai. Kasus KLB polio di Klaten tersebut menjadi pengingat agar kita lebih waspada dalam menjaga kesehatan si kecil dan keluarga. Semoga sehat selalu Parents dan keluarga.
***
Baca juga:
Waspadai gejala polio pada anak, ini aturan vaksin yang wajib diketahui
Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV