Tidak ada perempuan yang mau kehilangan buah hati tercintanya, meski ia belum terlahir ke dunia. Bila ada seorang ibu yang mengalaminya, Tuhan pasti sudah berikan ketabahan dan kesabaran yang luar biasa untuk menghadapinya. Seperti kisah keguguran berulang yang dialami seorang Bunda di aplikasi theAsianparent Indonesia.
Tentu bukan hal yang mudah untuk menerima kenyataan pahit harus kehilangan seorang anak. Apalagi, Bunda berinisial F ini sudah 3 kali kehilangan calon buah hatinya. Berikut kisah keguguran berulang yang dialaminya.
Ilustrasi seorang ibu yang keguguran.
Kisah kelahiran prematur dan keguguran yang membuat haru
“Ini kehamilan aku yang ke-3 dan ketiga-tiganya keguguran. Yang pertama 8 bln saat melahirkan dedenya ga lama meninggal.. Kedua 7 bln sama juga, ngajak melahirkan tapi detunnya ga lama meninggal.. sekarang yang ketiga 16w 3d sudah tidak ada DJ (detak jantung) dan pergerakan,” ungkapnya.
Kebahagiaan yang dirasakan terpaksa harus sirna, meski ia sudah mencoba untuk berpikiran positif. Namun, kenyataan pahit harus diterimanya setelah seorang dokter memastikan bahwa jabang bayi sudah tak bernyawa.
“Aku ngga ngerti kenapa kebahagiaan itu hanya sebntar saya rasakan. Sakit memang setelah tau detun sudah ngga ada DJ dan tidak ada pergerakan sama sekali, namun aku masih berfikir positif jika DETUN masih ada dan sedang tidur.
Namun semua itu sirna setelah rujukan ke dokter lain yang menyatakan memang Detun sudah tidak ada. Byaaar air mata bercucuran lagi. Apalagi saat liat bayi di gendong ibunya, ngga bisa nahan banget air mata,” kata Bunda F.
Artikel terkait: “Konflik dengan ipar membuatku bertengkar dengan suami,” cerita seorang istri
Suami dan keluarga yang selalu menguatkan
Disaat kesedihan tengah dirasakan Bunda F karena kisah keguguran berulang, beruntung ia masih memiliki suami dan keluarga yang selalu menguatkan. Orang-orang yang menyayanginya selalu mengatakan akan indah pada waktunya. Tak putus doa dan harapan Bunda F agar segera diberi kepercayaan untuk memiliki buah hati serta merawatnya sampai dewasa.
“Tapi keluarga, teman & kerabat menguatkan aku bahwa Allah lebih sayang DETUN & akan indah pada waktunya. Aku selalu berharap, berdoa dan berusaha suatu saat nanti aku hamil kembali dan bisa mengurus bayiku sampai besar nanti, sekolah, menikah dan punya cucu.
Semoga DETUN jadi ladang penolong hamba di syurgaMu ya Allah amin. Selamat tinggal DETUN innalillahi wainnaillaihi Rojiun #040120,” tutup Bunda F.
Mengetahui penyebab kelahiran prematur pada janin
Umumnya, kelahiran prematur seperti yang dua kali dialami Bunda F terjadi sebelum kehamilan memasuki minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Umumnya, kelahiran prematur terjadi ketika ibu hamil mengalami kontraksi rahim yang mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.
Usia kandungan 7 sampai 8 minggu merupakan masa yang penting dalam pembentukan berbagai organ vital janin, termasuk otak dan paru-paru. Begitu pun proses penambahan berat badan janin. Karena hal itu, bayi yang terlahir prematur lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan atau bahkan meninggal dunia karena kondisi organ tubuh yang belum sempurna.
Ada berbagai penyebab mengapa kelahiran prematur dapat terjadi pada ibu hamil. Beberapa di antaranya ialah dipengaruhi oleh faktor kesehatan ibu, kehamilan, atau faktor yang melibatkan janin itu sendiri.
Berbagai faktor yang menyebabkan kelahiran prematur
1. Faktor kesehatan ibu
- Ibu mengalami preeklampsia
- Penyakit yang bersifat kronis, seperti penyakit jantung dan ginjal
- Kelainan bentuk rahim
- Ibu hamil yang stres
- Penyalahgunaan NAPZA
- Memiliki pengalaman melahirkan prematur
- Serviks tidak mampu menutup selama masa kehamilan
- Penyakit infeksi seperti infeksi cairan ketuban, infeksi vagina, infeksi ketuban, saluran kemih
- Kebiasaan merokok sebelum dan selama kehamilan
2. Faktor yang melibatkan janin
- Kehamilan kembar
- Adanya kelainan darah pada janin
3. Faktor kehamilan
- Kelainan posisi ari-ari
- Ari-ari yang lepas sebelum waktunya
- Mengalami pecah ketuban lebih dini
- Kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari
- Memiliki terlalu banyak cairan ketuban
Bagaimana dengan penyebab keguguran berulang?
Dikatakan sebagai keguguran berulang apabila terjadi sebanyak 3 kali berturut-turut atau lebih. Ada berbagai penyebab mengapa keguguran berulang dapat dialami oleh ibu hamil. Yaitu sebagai berikut:
- Trombofilia: Kondisi trombofilia juga membuat darah lebih mudah menggumpal. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang bersifat genetik. Pada kasus trombofilia, keguguran umumnya terjadi pada usia kehamilan 10 minggu. Hal ini disebabkan suplai nutrisi ke janin terhenti akibat gangguan pada aliran darah.
- Sinfrom antifosfolipid (APS): Sindrom ini dikenal sebagai sindrom darah kental. Kondisi ini biasanya membuat darah menjadi menggumpal. Hal ini berbahaya untuk ibu hamil, karena suplay darah ke janin mungkin saja berkurang.
- Kelainan genetik: Beberapa pasangan mengalami keguguran berulang karena memiliki kromosom abnormal di dalam tubuhnya, sehingga janin tidak berkembang dengan normal dan memicu keguguran.
- Masalah pada rahim: Seorang ibu hamil yang mengalami keguguran berulang mungkin memiliki kelainan bentuk rahim dan leher rahim (serviks) yang lemah. Hal ini mengakibatkan janin tidak bisa bertahan dan tumbuh dengan sempurna.
Cara menghindari keguguran berulang
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah keguguran berulang, yaitu:
- Melakukan tes darah
- Pemeriksaan USG
- Menerapkan pola hidup sehat
Bun, memiliki pengalaman melahirkan prematur atau bahkan keguguran berulang seperti Bunda F mungkin akan sangat sedih. Tetapi, jangan biarkan perasaan sedih ini berkepanjangan. Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Referensi: aplikasi theAsianparent Insonesia, Alodokter
Baca juga:
6 Penyebab Keguguran Berulang yang Perlu Bunda Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.