Anak-anak difabel seperti anak tuna rungu, tuna wicara, anak tanpa tangan, anak tanpa kaki, kerap kali dipandang sebelah mata karena kondisinya. Padahal banyak diantara mereka yang tetap dapat berprestasi meski dalam keterbatasannya. Hal itu dibuktikan oleh sosok luar biasa, Harmonie Rose Allen.
Harmonie Rose Allen, anak tanpa kaki dan tangan yang berprestasi
‘Tak ada yang tak mungkin’, mungkin itulah kalimat yang kerap diingat oleh Harmonie Rose Allen.
Bila selama ini, atlet gymnastics selalu identik dengan kelenturan dan keindahan gerakan tangan serta kakinya. Namun Harmonie bisa membuktikan bahwa anak tanpa kaki dan tangan seperti dirinya juga bisa melakukan hal tersebut.
Sumber: The Scottish Sun
Harmonie kehilangan kaki dan tangannya karena terkena meningitis pada saat usia 11 bulan. Ia terkena virus B meningitis yang mematikan pada tahun 2014, padahal, baru 10 hari sebelumnya Harmonie belajar berjalan, memijakkan kaki untuk meniti langkah-langkah pertama di hidupnya.
Akibatnya ia harus belajar kembali untuk berjalan, bermain, dan makan sendiri tanpa tangan maupun kaki.
Meski begitu, Harmonie tak mau keterbatasannya tersebut membatasi dirinya. Ia tetap ingin berprestasi dengan rutin mengikuti kelas gymnastics.
Freya Hall, ibu Harmonie, mengatakan bahwa kemandirian dan ketekunan buah hatinya tersebut terlihat jelas setiap hari.
“Dia menemukan cara tersendiri dalam melakukan sesuatu dan sekarang dia sedang belajar bagaimana melakukan berguling mundur,” ujarnya dengan bangga.
Tidak hanya gymnastics. Pada bulan Maret lalu, Harmonie juga menunjukan prestasinya dengan menyelesaikan lari maraton dengan jarak 13,1 mil.
Ia dibantu oleh dua orang guru dan keluarganya yang secara bergantian mendorong kursi lari spesialnya.
Gadis berusia lima tahun itu akhirnya berhasil melewati garis finish sendirian dengan diikuti sorakan meriah ribuan penonton yang telah berbaris rapih menyambutnya. Harmonie berhasil menyelesaikan maraton pertamanya tersebut hanya dalam jangka waktu tiga jam.
Kisah Harmonie ini pun viral dan mendapat banyak perhatian masyarakat dunia. Terutama masyarakat Bath, tempat tinggalnya.
Dalam keterbatasannya, ia membuktikan bahwa apapun bisa dilakukan asalkan ada tekad dan kemauan.
Mengenal meningitis, penyakit yang merenggut kaki dan tangan Harmonie Rose Allen
Meningitis adalah salah satu penyakit mematikan yang dapat terjadi pada siapa saja tetapi lebih sering terjadi pada bayi. Penyakit ini menyerang meningen, pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Meningitis dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Tidak hanya itu, meningitis juga dapat disebabkan karena kondisi-kondisi tertentu, seperti melemahnya sistem imun tubuh.
Meningitis harus segera ditangani dengan cepat dan tepat karena bisa berakibat fatal. Mulai dari masalah pendengaran, kehilangan penglihatan, epilepsi, amputasi, masalah memori, dan bahkan kematian.
Namun sayangnya, penyakit ini seringkali sulit dikenali karena memiliki gejala awal yang mirip flu seperti demam dan sakit kepala. Meski begitu, ada beberapa gejala khas meningitis lainnya seperti:
- Demam 38 derajat celcius atau lebih
- Sakit kepala
- Ruam yang tidak pudar meski dilihat dari gelas yang digulingkan di atas kulit
- Leher yang kaku
- Mengantuk
- Kejang
- Sensitivitas cahaya
- Benjolan di kepala pada bayi di bawah usia 2 tahun
Segera konsultasi pada dokter bila Anda menemukan salah satu atau beberapa gejala di atas.
Baca juga
"Sayangi istrimu, apalagi saat dia sedang hamil," curhat suami dan ayah satu anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.