Mendapati anak yang pemilih dalam hal makanan kerap membuat pusing orangtua. Di satu sisi, anak memerlukan gizi seimbang untuk tumbuh kembangnya, namun di sisi lain anak sulit menerima bahan makanan tertentu yang tidak sesuai seleranya.
Faktanya, perlu digaris bawahi bahwa pilah pilih makanan adalah hal yang normal terjadi pada anak demikian ungkap Lee Gibson, PhD seorang pembaca biopsikologi dan direktur Pusat Penelitian Klinis dan Kesehatan di University of Roehampton, London. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti lingkungan, kontrol orangtua yang terbiasa memaksa anak untuk makan dan pola asuh orangtua turut berpengaruh.
Namun, siapa sangka bahwa ada beragam keuntungan anak pemilih makanan yang sebaiknya Parents ketahui. Apa saja?
Keuntungan memiliki anak pemilih makanan
#1 Regulasi makanan
Tak bisa dipungkiri, berat badan berlebih menjadi masalah yang kerap dialami anak karena jumlah asupan makanan yang berlebihan dan tidak terkontrol. Saat anak cenderung pemilih dalam hal makanan, sebenarnya ia sedang memilah menu yang ada di hadapannya yang layak ia masukkan ke dalam mulut.
Masa pengenalan makanan padat akan membuat orangtua bersemangat menyajikan segala jenis makanan kepada si kecil, mungkin Parents salah satunya. Dengan melalui fase picky eater, anak belajar untuk makan secukupnya dan tetap merasa puas.
#2 Belajar mengkritisi makanan
Rasanya ingin marah ya Bun saat si kecil mogok makan apa yang sudah disajikan di meja dan justru menginginkan makanan lainnya. Padahal, kondisi ini bisa saja menandakan anak kewalahan dengan rasa dan tekstur makanan yang ada di hadapannya sehingga membuat ia lebih berhati-hati dan pemilih.
Namun jangan khawatir, sensitivitas ini akan menurun seiring waktu. Langit-langit mulut yang tajam mendorong anak menjadi kritikus makanan yang menuntut orangtua aktif berkreasi menyajikan makanan. Dengan pengenalan makanan yang beragam anak akan terbiasa menghargai kualitas, keseimbangan rasa dan tidak menutup kemungkinan tertarik memasak.
#3 Tantangan orangtua
Memiliki seorang anak yang pemilih dalam hal makanan sejatinya mengajarkan orangtua agar tidak takut mencoba aneka ragam makanan baru. Jika selama ini Parents cenderung memilih bahan makanan dan metode memasak yang itu-itu saja, kini saatnya mengubah dengan sentuhan yang berbeda agar anak bisa makan lebih lahap.
#4 Kaya pelajaran hidup
Bagaimana bisa menghadapi anak yang susah makan memberikan pelajaran hidup? Ada satu keuntungan anak pemilih makanan yang tak terduga yaitu mengajarkan satu hal yang tidak didapat di kelas manapun: kesabaran. Kesabaran sungguh diuji saat Anda tahu anak membutuhkan gizi yang cukup namun makan seolah menjadi kegiatan menyiksa untuknya.
Di smaping itu, Bunda turut didorong untuk berpikir kreatif aneka trik agar anak mau makan, makanan apa yang seharusnya disajikan untuk memancing selera makannya dan hal lainnya untuk memastikan gizi anak tercukupi di masa pertumbuhannya.
#5 Picky eater adalah bagian dari masa kecil anak
Ya, ini adalah poin penting yang sudah seharusnya diterima. Seiring betambahnya usia, anak belajar untuk mengenal konsep lingkungan di sekitarnya. Tak terkecuali makanan dimana anak berupaya mengenal tekstur, rasa yang akan menjadi petualangan rasa tak terlupakam bagi si kecil.
Saat si kecil sudah semakin besar, jangan ragu untuk memulai percakapan dengannya tentang makanan. Tanyakan apa makanan yang ia sukai. Dan biarkan masa kecil anak dikelilingi oleh makanan yang akan membuatnya selalu penuh rasa ingin tahu. Sesekali ajak anak ke dapur untuk bersama mengenal dan mengolah makanan bersama.
Baca juga :
Panduan memberikan makanan bayi sesuai usia, jangan sampai salah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.