Ada banyak mitos berseliweran tentang aturan keramas saat hamil.
Seperti salah satu kepercayaan di India yang juga ramai dibicarakan di Indonesia yang mengatakan bahwa perempuan hamil tidak boleh keramas hingga usia kandungannya 7 bulan.
Waduh! Apa rasanya tidak keramas selama 7 bulan, ya, Bunda?
Untuk mencari tahu kebenarannya, mari simak penjelasan di bawah ini.
Artikel Terkait: 4 Serum Rambut Rontok Rekomendasi, Aman untuk Bumil dan Busui
Daftar isi
Bolehkah Keramas Setiap Hari Saat Hamil?
Semua perempuan di seluruh dunia, termasuk yang sedang hamil, bebas mencuci rambut mereka secara teratur.
Pun itu tidak akan menimbulkan efek buruk apa pun pada bayi yang dikandungnya.
Lantas, dari manakah asal pernyataan ini: Keramas saat hamil bisa membahayakan kehamilan?
Mitos Keramas Saat Hamil
Seperti mengutip Baby Center dan beberapa sumber lainnya, beberapa komunitas di India, terutama di beberapa bagian Gujarat, berlaku tradisi tidak mencuci rambut selama 7-9 bulan kehamilan.
Mereka percaya, nasib baik bayi yang belum lahir akan hilang jika ibunya keramas sebelum memasuki usia kandungan minimal tujuh bulan.
Itulah yang dijadilan alasan bagi para perempuan hamil untuk tidak mencuci rambutnya hingga upacara baby shower (godh bharai) –di Indonesia disebut acara nujuh bulan.
Kedengarannya memang tidak logis. Kepercayaan ini awalnya bisa berasal dari zaman kuno dan berkembang menjadi takhayul hingga sekarang karena beberapa hal: Dibalut oleh nilai-nilai keagamaan masyarakat setempat.
Perempuan hamil yang pergi ke tepi sungai untuk mandi dan mencuci rambut berisiko jatuh atau terpeleset ke dalam air.
Mencuci rambut dianggap dapat memicu siklus menstruasi pada beberapa perempuan ketika mereka mendekati tanggal menstruasi.
Maka bila terjadi di awal trimester bisa menjadi faktor risiko keguguran.
Bila mandi di sungai atau di sumur setempat di mana air yang dituangkannya untuk mandi merupakan air yang tidak bersih dan terkontaminasi maka dapat menyebabkan infeksi dan penyakit serius.
Air mandi yang dituangkan ke kepala (saat keramas) bisa menghilangkan panas tubuh dan menyebabkan ibu hamil rentan terkena flu.
Padahal ketakutan atau kekhawatiran di atas bisa diatasi dengan beberapa cara. Misalnya:
- Jika khawatir masuk angin karena rambut basah, Anda bisa duduk di tempat yang hangat dan cerah, atau menggunakan pengering rambut usai keramas.
- Keramas dengan berdiri atau duduk di bawah pancuran jika tidak mau membungkuk dan takut melukai punggung saat keramas.
- Jika khawatir dengan efek buruk bahan kimia dalam sampo, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan sampo organik atau alami.
Artikel terkait: Cara Memilih Jenis Sampo: Kenali Tipikal Rambut Anda Terlebih Dulu
Perubahan Rambut Selama Kehamilan
Melansir situs WebMD, rambut biasanya tumbuh dalam tiga fase: Pertumbuhan aktif, istirahat, dan kerontokan. Selama fase ini, orang biasanya kehilangan 100 helai rambut setiap hari.
Saat Bunda hamil, hormon ekstra yang mengalir melalui tubuh mengubah siklus rambut Anda, di mana rambut tumbuh lebih baik, tampak lebih panjang dan lebih tebal dari biasanya.
“Diameter rambut bertambah,” kata Paradi Mirmirani, MD, dokter kulit di Kaiser Permanente, California.
“Kami mengukur diameter rambut pada trimester ketiga dan setelah kehamilan, dan rambut lebih tebal selama kehamilan.”
Kadang-kadang, rambut perempuan menjadi lebih atau sedikit keriting selama atau setelah kehamilan.
“Kami tidak memahami mekanisme pastinya,” ujar Paradi.
“Ada banyak pemikiran, salah satunya apakah hormon kehamilan yang mengubah bentuk folikel rambut. Bentuk folikel menentukan bentuk serat rambut.”
Ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk bisa mencuci rambut selama hamil tanpa merasa khawatir mengganggu kesehatan janin. Sebaliknya jika Bunda tidak keramas (sampai selama 7 bulan), bisa dibayangkan betapa kotornya rambut Anda.
Bukankah itu lebih mungkin mengganggu kesehatan Bunda dan janin?
Kulit kepala Anda kemungkinan besar akan mengalami gatal-gatal, ruam, ketombe, rambut rontok, dan masalah rambut lainnya yang lebih parah.
Faktanya, laman Parenting Firstcry menyebutkan, rambut justru akan mengalami kerontokan sebanyak 90% bila tidak mencuci rambut selama 7 bulan.
Artikel Terkait: 5 Shampo untuk Ibu Hamil Pilihan, Aman untuk Rambut Berkilau Bunda
Aturan Keramas Saat Hamil
- Jika Bunda memiliki rambut berminyak, jangan mengoleskan minyak jenis apa pun ke rambut Anda. Itu akan menjadikannya lebih berminyak lagi.
- Jika rambut Bunda kering, jangan khawatir, kulit kepala Anda akan menghasilkan minyak yang cukup untuk rambut.
- Jaga kebersihan sisir karena rambut Anda akan cenderung cepat kotor dan membuat sisir menjadi lebih kotor lagi.
- Bunda dapat menjaga kebersihan rambut dengan menggosok bagian rambut secara bijaksana dengan kain air panas atau handuk. Buat bagian-bagian kecil pada rambut dan coba bersihkan dengan menggosokannya menggunakan kain muslin atau katun yang dicelupkan ke dalam air panas (hati-hati pada suhu panasnya). Ini akan membuat kulit kepala bebas dari kotoran dan minyak, dan membuat kepala Anda merasa bersih.
- Bedak talek dapat ditaburkan pada hari-hari ketika Bunda merasa kulit kepala sedikit berminyak. Bedak bisa ditaburkan di bagian rambut agar tetap kering dari minyak. (Jangan gunakan sampo kering, karena tidak disarankan untuk penggunaan lama).
- Atau oleskan pasta chandan atau bubuk cendana ke rambut untuk membuatnya bebas minyak dan kering.
- Usahakan jauhkan rambut dari kotoran, debu, polusi, dan tutupi rambut dengan topi atau syal saat Bunda keluar rumah.
Jadi, tidak keramas saat hamil sebaiknya jangan Bunda lakukan, ya, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan rambut Anda.
Artikel terkait: Ingin Rambut Sehat Alami? Ini Tips Perawatan Rambut Pria yang Bisa Dicoba
Hal yang Harus Dihindari Saat Hamil
Adapun yang tidak boleh dilakukan pada rambut selama kehamilan adalah penggunaan bahan kimia, seperti yang banyak terkandung dalam pewarna rambut, obat pengeriting dan pelurus rambut.
Banyak dokter yang menyarankan Bunda untuk tidak melakukan perawatan-perawatan rambut di atas, terutama di awal-awal kandungan (trimester pertama).
Besar kemungkinan bahan kimia yang berbahaya itu diserap melalui kulit kepala selama perawatan dan diteruskan ke janin yang sedang tumbuh di kandungan. Dan itu bisa mengganggu proses pertumbuhannya.
“Kami benar-benar tidak tahu apakah ada yang diserap secara internal, tetapi Anda memiliki sangat banyak pori-pori di kulit kepala, dan itu berpotensi terserap ke dalamnya, terutama jika kulit kepala teriritasi,” kata dokter kulit Nia Terezakis, MD, profesor klinis di Universitas Tulan. Oleh karena itu, “Semakin sedikit bahan kimia, semakin baik,” tambahnya lagi.
Jika Bunda terpaksa melakukannya untuk menjaga penampilan karena alasan profesional, pertimbangkan untuk menggunakan highlight atau pewarna yang berasal dari bahan alami.
Heather Woolery-Lloyd, MD, asisten profesor dermatologi di University of Miami, mengatakan, “Jika Anda hanya menutupi uban, pewarna seperti henna bisa jadi pilihan yang baik.”
Untuk perawatan seperti pelurusan rambut keratin sebaiknya dihindari karena mengandung formaldehida berbahaya.
Bunda tidak perlu mengganti sampo, kondisioner, semprotan rambut, gel, mousse, atau alat pengering/pengeriting rambut, kecuali jika menggunakan sampo antiketombe yang diresepkan. “Sampo antijamur yang resep juga biasanya aman,” kata Heather.
Konsultasikan produk rambut Anda, karena beberapa sampo misalnya obat tidak dapat digunakan selama kehamilan.
Artikel Terkait: 7 Produk Perawatan Rambut yang Aman untuk Ibu Hamil
Risiko yang Bisa Terjadi Jika Ibu Hamil Keramas Tiap Hari
1. Menyebabkan Rambut Kering
Beberapa sumber menyatakan, ibu hamil yang terlalu sering keramas dapat menyebabkan minyak dan sebum alami di rambut berkurang. Hal ini tentu dapat memicu masalah pada rambut, sehingga kondisi rambut menjadi lebih kering dan sulit diatur.
2. Berisiko Mengalami Rambut Rontok
Risiko lainnya yang bisa terjadi yaitu kerontokan rambut karena rambut terlalu kering dan tipis akibat perubahan hormonal selama hamil. Hal ini umum terjadi pada ibu hamil.
3. Warna Rambut Memudar
Terlalu sering keramas juga bisa menyebabkan warna rambut seseorang memudar, terutama bagi ibu hamil yang memiliki rambut berwarna sebelumnya.
4. Risiko Iritasi
Bahan Kimia yang Tidak Boleh Ada di Sampo untuk Ibu Hamil
Simak empat bahan utama dalam sampo dan kebiasaan mencuci rambut yang dapat membahayakan Bunda maupun janin. Hindari shampo yang mengandung bahan-bahan ini, baik untuk Bunda sendiri maupun untuk bayi Anda.
1. Quat: ADBAC & DDAC Dapat Menyebabkan Cacat Lahir
Sesuai penelitian baru-baru ini, jenis bahan kimia tertentu yang disebut quat (senyawa amonium kuaterner) yang biasa ditemukan dalam sampo, detergen, dan disinfektan dapat menyebabkan cacat perkembangan pada bayi yang belum lahir ketika digunakan oleh perempuan hamil. Dua jenis quat yang umum digunakan adalah:
- Alkil dimetil benzil amonium klorida (ADBAC)
- Didesil dimetil amonium klorida (DDAC)
Keduanya telah dikaitkan dengan cacat lahir pada otak, tulang belakang atau sumsum tulang belakang! Bahkan sesuai penelitian, efek bahan kimia ini bisa memengaruhi bayi yang baru lahir meskipun hanya digunakan oleh ayahnya saja.
Para calon ibu tidak hanya perlu melewatkan sampo yang mengandung bahan-bahan ini, tetapi juga berlaku pada disinfektan dan detergen.
2. Sulfat Melucuti Rambut Anak dari Minyak Alaminya
Sulfat ini biasanya digunakan dalam sampo agar bisa menghasilkan busa. Faktanya, bahan kimia ini juga dapat merusak perkembangan rambut sehat bayi Anda. Dua di antaranya amonium lauril sulfat dan natrium lauret sulfat.
Dalam jangka panjang, dua bahan kimia ini dapat menghilangkan minyak alami rambut dan menghentikan pertumbuhan rambut.
3. Paraben Menyebabkan Rambut Rontok
Paraben adalah bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan umur simpan produk, tetapi bersifat racun. Mereka tidak hanya membahayakan kulit, tetapi juga memengaruhi hormon dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan kerontokan rambut.
4. Alkohol Memicu Rambut Kering
Alkohol adalah bahan yang umum ditemukan dalam produk perawatan rambut. Namun, jumlah alkohol yang tinggi dapat menyebabkan rambut kering dan membuatnya rapuh. Ini bisa sangat merusak rambut ibu baru terutama yang sudah mengalami masalah rambut seperti kekeringan dan kerontokan rambut.
Artikel terkait: 14 Cara Mencegah Rambut Bercabang serta Tips Mengatasinya
Bahan Sampo yang Aman untuk Keramas Ibu Hamil
Alih-alih bahan sintetis, sampo alami biasanya mengandung minyak esensial, ekstrak buah, tumbuhan, dan bahan organik bersertifikat.
Pastikan untuk menguji alergi sebelum menggunakan bahan yang mungkin membuat Anda sensitif.
Bahan alami yang harus ada di sampo untuk ibu hamil, melansir lamar Healthline adalah:
- Minyak nabati, seperti minyak jojoba, geranium, dan minyak argan
- Teh hijau organik
- Lidah buaya
- Kamomil
- Minyak kelapa
- Madu organik
- Minyak esensial bergamot
- Zaitun
- Rami organik
- Ekstrak akar, seperti akar burdock
- Ekstrak buah, seperti adas bintang
- Minyak esensial, seperti peppermint, lavender, dan lemon
Bahan-bahan alami ini lebih lembut pada rambut dan kulit kepala, karena tidak menghilangkan kutikula rambut saat membersihkan. Mereka juga membantu hidrasi sambil tetap memberikan pembersihan yang baik.
Nah, demikianlah yang perlu Bunda perhatikan ketika keramas saat hamil serta yang perlu dihindari dan ada di sampo Anda. Jadi, jangan sampai Bunda tidak keramas selama hamil, apalagi sampai 7 bulan lamanya.
Will washing my hair during pregnancy harm my baby?
www.babycenter.in/x1029047/will-washing-my-hair-during-pregnancy-harm-my-baby
Not Allowed to Wash Your Hair During Pregnancy? Don’t Worry About It!
parenting.firstcry.com/articles/contribution-no-hair-wash-during-pregnancy-not-a-big-problem-to-worry-about/
Hair Care During Pregnancy
www.webmd.com/baby/features/pregnancy-hair-care
Baca juga:
11 Produk Perawatan Rambut Rontok Ibu Menyusui Pilihan di 2024, Aman!
11 Shampo Bayi Terbaik di 2024, Wangi dan Aman untuk Kulit Sensitif