Sudahkah Anda membaca artikel kami tentang akibat membentak anak? Jika iya semoga Anda bisa mengaplikasikannya dalam mengasuh si kecil sehari-hari. Dan tidak lagi kelepasan membentak anak.
Akan tetapi, tidak ada manusia yang sempurna. Ada kalanya saat kelelahan, banyak pikiran, dan si kecil rewel membuat Anda menjadi kelepasan dan tidak sengaja membentaknya.
Apa yang Harus Dilakukan saat Kelepasan Membentak Anak?
Nasi sudah menjadi bubur, bentakan terlanjur keluar dan si kecil terlanjur mendengarnya. Lantas apa yang harus Anda lakukan ketika itu semua terjadi?
1. Tenangkan Diri Bunda ketika Terlanjur Membentak Anak
Amarah yang terlanjur keluar mungkin telah Anda sesali. Namun berikan waktu bagi diri Anda untuk menarik napas dan tenangkan diri.
Ketika emosi Anda sudah stabil barulah hampiri si kecil dan mengajaknya berbicara perlahan.
Setiap orang memiliki kadar emosi yang berbeda beda. Seorang ibu pun terkadang berada dalam emosi yang tidak stabil karena beberapa alasan, seperti lonjakan hormon, lelah, banyak pikiran.
Emosi yang sedang tidak stabil kemudian si kecil rewel dapat membuat ibu marah dan membentaknya. Hal tersebut terkadang terjadi di luar kendali atau di luar keinginan seseorang.
Membentak buah hati memang sangat tidak baik dan tidak dianjurkan oleh beberapa pakar anak. Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur.
Yang dapat Anda lakukan adalah memperbaiki keadaan dengan cara menenangkan diri terlebih dahulu. Stabilkan emosi dengan memberi waktu bagi diri sendiri dan menarik napas lalu dikeluarkan secara perlahan lahan. Setelah selesai menenangkan diri, Anda dapat mengajak si kecil berbicara tentang kejadian tersebut.
Artikel terkait: Si Kecil Suka Marah-Marah? Ini 5 Cara Atasi Amarah Anak
2. Saat Kelepasan Membentak Anak, Jangan Segan untuk Minta Maaf
Ia mungkin masih kecil, namun bukan berarti ia tidak bisa terluka hatinya. Minta maaflah kepadanya atas apa yang baru saja Anda lakukan.
“Maaf ya Bunda marahin kamu, Bunda nggak maksud begitu.” kata seperti itu bisa Anda ucapkan namun jangan tambahkan alasan seperti: “habisnya kamu rewel, jadinya bunda marah.”
Hal tersebut tidak akan memperbaiki keadaan dan membuat seolah Anda menuangkan kesalahan kepadanya meskipun Anda telah meminta maaf.
Membentak si kecil dengan tiba tiba tentu membuatnya terkejut, bahkan dapat melukai hati kecilnya. Oleh karena itu, ibu dapat melakukan pendekatan dengan cara meminta maaf kepada sang buah hati.
Mengapa demikian? Yang bisa sakit hati karena bentakan bukan hanya orang dewasa, anak kecil pun dapat merasakannya. Oleh karena itu, Anda dapat melakukannya untuk memperbaiki keadaan dan tidak membuatnya takut kepada orang tuanya.
Artikel terkait: Berbagai Cara Berkata Tidak Kepada Anak
3. Berikan Penjelasan pada Anak
Setelah amarah mereda, jelaskan pada anak apa yang sebenarnya hendak Anda sampaikan padanya. Jangan lupa Anda bertanya padanya apa yang ia rasakan dan bagaimana caranya membuat ia merasa lebih baik setelah medengar bentakan dari Anda.
Mendengarkan apa yang dirasakan dan meminta opini anak akan membuatnya merasa didengar. Melakukan hal ini akan membantunya memahami bahwa amarah yang Anda rasakan adalah manusiawi dan Anda berusaha tidak mengulanginya lagi.
***
Artikel terkait: 5 Tips menahan amarah pada anak
Mengasuh anak dengan pola yang tepat adalah kewajiban setiap orang tua. Hal ini bertujuan untuk menjaga tumbuh kembangnya secara baik. Sebagai orang tua, jangan melampiaskan emosinya kepada si kecil dengan bentuk bentakan. Jika si kecil bersalah, beritahulah anak Anda agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan begitu, ia akan belajar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Pola asuh anak yang diterapkan setiap orang tua memang terkadang berbeda. Hal ini membuat setiap orang tidak dapat membanding bandingkan karena terdapat beberapa alasan di balik sikapnya tersebut. Akan tetapi, sebagai orang tua tentu harus memperhatikan kata kata yang baik untuk si kecil, seperti tidak membentaknya.
Jika kelepasan membentak anak, jangan lupa lakukan cara-cara di atas untuk memperbaiki hubungan Anda dengan sang buah hati. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Parents.
Referensi: imperfectfamilies.com
Baca juga:
Parents, Tak Perlu Memarahi Anak karena Dia Melakukan 9 Hal Ini