Kondisi kuku pada jari tangan dan kaki bisa menjadi pertanda sebuah penyakit. Oleh karena itu, Parents patut waspada jika mengalami kelainan kuku.
Contoh, benjolan pada kuku bisa jadi tanda penyakit paru-paru atau radang usus. Kemudian, bentuk kuku koilonychia atau kuku sendok juga dapat jadi penyebab tubuh mengalami hemokromatosis atau anemia dan lainnya.
Kelainan pada kuku juga memiliki gejala yang patut diwaspadai dan tentunya penting untuk mengetahui penyebab hingga pencegahan kelainan kuku. Lantas, apa itu kelainan kuku, jenis, gejala, dan bagaimana pencegahannya? Simak penjelasan ini.
Artikel Terkait: Covid Nails Tanda Infeksi Virus Corona pada Kuku, Ini Cirinya
Pengertian Kelainan Kuku
Sumber: Shutterstock
Kuku yang sehat seharusnya terlihat halus dan warnanya pun konsisten. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, pada sebagian kuku jari dan tangan akan muncul benjolan vertikal yang merupakan sinyal bahwa kuku dalam kondisi rapuh. Meski begitu, hal ini tidak berbahaya dan normal.
Sementara itu, hal yang disebut dengan kelainan kuku ialah adanya bintik-bintik, perubahan warna dan kuku terpisah yang diakibatkan oleh cedera, kutil karena virus (kutil periungual), infeksi (onikomikosis), dan beberapa obat, seperti yang digunakan untuk kemoterapi.
Faktor lainnya seperti kondisi medis tertentu juga dapat mengubah penampilan kuku. Namun, perubahan ini bisa sulit untuk ditafsirkan. Penampilan kuku Anda saja tidak cukup untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Seorang dokter akan menggunakan informasi ini, bersama dengan gejala lain dan pemeriksaan fisik, untuk membuat diagnosis jika ada penyakit yang mendasarinya.
Selain itu, penting untuk Parents berkonsultasi ke dokter sesegera mungkin apabila ada perubahan dan kelainan pada kuku jari tangan maupun kaki.
Gejala Kelainan pada Kuku
![kelainan kuku](https://static.cdntap.com/tap-assets-prod/wp-content/uploads/sites/24/2020/11/bahaya-menggigit-kuku-6.jpg?width=450&quality=10)
Adanya kelainan maupun perubahan pada kuku disebabkan oleh sejumlah kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui gejala dan tanda adanya kelainan kuku pada jari tangan maupun kaki.
Nah, apabila Parents menemui sejumlah gejala kelainan pada kuku, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Berikut gejala kelainan kuku:
- Adanya perubahan warna seperti garis-garis hitam, garis-garis putih, atau perubahan warna menyeluruh pada kuku
- Perubahan bentuk kuku seperti kuku cekung atau bergelombang
- Perubahan pada ketebalan kuku seperti kuku menebal atau malah menipis
- Kuku menjadi rapuh
- Kuku yang berbintik-bintk
- Pendarahan pada bagian kuku
- Bengkak atau kemerahan di sekitar kuku
- Rasa sakit di sekitar kuku
- Kuku terlepas dari kulit
Artikel Terkait: 12 Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Anak-Anak
Jenis-Jenis Kelainan Kuku
![Kelainan Kuku Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Waspadai Gejalanya!](https://static.cdntap.com/tap-assets-prod/wp-content/uploads/sites/24/2020/11/bahaya-menggigit-kuku-2.jpg?width=450&quality=10)
Setelah mengetahui gejala-gejala kelainan kuku, Bunda juga harus mengetahui jenis-jenis kelainan kuku pada tangan dan jari kaki agar dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut ini jenis-jenis kelainan kuku.
1. Kuku Bergaris
Goresan pada kuku yang membentang horizontal dikenal dengan istilah ‘Beau’. Ini merupakan pertanda bahwa tubuh kekurangan gizi. Selain itu, penyebab dari kuku bergaris ini ialah:
- Penyakit yang mengakibatkan demam tinggi seperti campak, gondongan, dan demam berdarah
- Penyakit pembuluh darah perifer
- Radang paru-paru
- Diabetes yang tak terkontrol
- Kekurangan zinc
2. Kuku Clubbing atau Ada Benjolan
Clubbing merupakan kondisi kelainan kuku yang menebal dan melengkung di sekitar ujung jari. Biasanya hal ini terjadi selama bertahun-tahun. Ini bisa diakibatkan oleh rendahnya oksigen dalam darah, atau berkaitan dengan sejumlah penyakit di bawah ini:
- Penyakit kardiovaskular
- Penyakit radang usus
- AIDS
- Penyakit hati
- Penyakit paru-paru
3. Koilonychia atau Kuku Sendok
Koilonychia merupakan kondisi kuku yang menonjol dan menyendok ke luar sehingga bentuknya menyerupai sendok. Bahkan bentuk kuku yang terlalu melengkung dapat menahan tetesan air. Kuku sendok merupakan tanda bahwa kondisi tubuh mengalami:
- Anemia defisiensi besi
- Penyakit jantung
- Hemochromatosis, gangguan hati yang disebabkan oleh terlalu banyak zat besi yang diserap dari makanan
- Lupus eritematosus, gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan
- Hipotiroidisme
- Penyakit Raynaud, suatu kondisi yang membuat sirkulasi udara terbatas
4. Kelainan Kuku Leukonychia atau Munculnya Bintik-Bintik Putih
Bintik atau garis putih yang tidak seragam pada kuku disebut leukonychia. Ini disebabkan oleh trauma kecil yang tidak berbahaya. Terkadang leukonychia dikaitkan dengan kesehatan yang buruk atau kekurangan nutrisi. Faktor lain penyebab leukonychia ialah penyakit menular, metabolik, atau sistemik serta obat-obatan tertentu.
5. Garis Mees
Garis mees merupakan garis putih yang melintang dari ujung kuku ke ujung yang lainnya. Hal ini bisa jadi pertanda bahwa tubuh keracunan arsenik. Apabila Anda memiliki gejala ini, maka dokter akan mengambil tindakan berupa meminta sampel rambut atau jaringan lainnya untuk memeriksa kandungan arsenik dalam tubuh.
6. Kelainan Kuku Onikolisis
Saat lempeng kuku terpisah dari dasar kuku hal ini mengakibatkan perubahan warna putih pada kuku dan dikenal dengan istilah onikolisis. Hal ini terjadi karena infeksi, trauma, atau produk-produk lainnya yang digunakan pada kuku.
7. Pitting atau Garis dan Lubang Kecil di Kuku
Pitting mengacu pada goresan kecil, atau lubang kecil, di kuku. Ini umum terjadi pada orang yang menderita psoriasis, suatu kondisi kulit yang menyebabkan kulit menjadi kering, merah, dan teriritasi. Beberapa penyakit sistemik juga dapat menyebabkan pitting.
8. Kuku Terry
Ketika ujung setiap kuku memiliki pita gelap, itu disebut kuku terry. Hal ini sering disebabkan oleh penuaan, tetapi juga dapat disebabkan oleh gagal jantung kongestif, diabetes, dan penyakit hati.
9. Sindrom Kuku Kuning
Melansir dari American Family Physician, sebuah studi tahun 1964 menggambarkan “sindrom kuku kuning,” di mana kuku tumbuh lebih lambat dan mengembangkan penampilan “menumpu” atau menebal. Sindrom ini dapat terlihat pada pasien dengan bronkiektasis kronis atau sinusitis, efusi pleura, keganasan internal, sindrom imunodefisiensi, dan rheumatoid arthritis.
Ketika terjadi pada pasien rheumatoid arthritis, sindrom kuku kuning umumnya ditemukan pada pasien yang diobati dengan obat thiol ( misalnya, bucillamine dan gold sodium thiomalate). Obat-obatan ini dianggap berperan dalam kondisi kuku. Karena sindrom kuku kuning sering memengaruhi pasien dengan gangguan drainase limfatik pada ekstremitas atau wajah, mungkin ada mekanisme etiologi, meskipun teori ini belum dibuktikan.
Peneliti lain menduga bahwa penyebab sindrom kuku kuning mungkin terkait dengan kebocoran protein dari peningkatan permeabilitas mikrovaskuler, yang akan menjelaskan hubungan umum dengan hipoalbuminemia, efusi pleura, dan limfedema.
Itu hanyalah sebagian dari banyaknya jenis kelainan kuku. Apabila Bunda mengalami salah satu dari gejala atau jenis kelainan kuku tersebut, maka segera kunjungi dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh serta perawatan yang tepat.
Meski begitu, Bunda tak perlu khawatir, kelainan kuku ini juga dapat diatasi dengan sejumlah perawatan kuku.
Artikel Terkait: Viral Tren Mengikir Gigi dengan Alat Kikir Kuku, Ini Bahayanya!
Cara Merawat Kuku
Image: Freepik
Dalam sebagian besar kasus kelainan kuku dapat diatasi dengan merawat kuku secara tepat. Berikut ini tips merawat kuku agar tumbuh sehat dan terhindar dari segala penyakit.
1. Jaga Kelembapan Kuku
Apabila Bunda memiliki masalah dengan kuku yang rapuh atau lemah, maka jaga agar kuku tetap pendek sehingga tidak mudah patah. Selain itu, penting untuk mengoleskan losion khusus kuku dan kutikula untuk menjaga kuku dan alas kuku tetap lembap.
2. Rutin Manikur atau Pedikur
Tak sembarang manikur dan pedikur, Bunda harus memastikan bahwa orang yang melakukan manikur dan pedikur ini memiliki sertifikat ahli serta menggunakan teknik sterilisasi yang tepat. Selain itu, hindari penggunaan cat kuku dalam jangka panjang.
3. Konsultasi ke Dokter
Konsultasikan dengan dokter jika Bunda melihat ada masalah dengan kuku agar bisa segera diketahui dan ditangani apabila terjadi masalah serius.
Itulah serba serbi mengenai kelainan kuku. Mulai dari pengertian, jenis, gejala, hingga penyebab dari kelainan kuku lengkap bisa Bunda pelajari agar hal serupa tak menimpa Bunda sekeluarga sekaligus bisa segera mendapatkan pertolongan pertama apabila mengalami gejala-gejala kelainan kuku.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
Kondisi kuku bisa menunjukkan kesehatan Anda, cek sekarang juga!
Benarkah Tampilan Kuku yang Tidak Sehat Pertanda Penyakit? Simak Penjelasan Ini
Segera Hentikan! Ini 5 Bahaya yang Mengintai Jika Terbiasa Menggigit Kuku
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.