Sedih, perempuan ini kehilangan ibu dan tiga saudaranya akibat Covid-19

Perempuan di New Jersey kehilangan ibu dan tiga saudaranya akibat Covid-19. Simak kisah selengkapnya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang perempuan bernama Elizabeth Fusco di New Jersey berduka. Ia harus kehilangan keluarga akibat Covid-19. Dalam waktu seminggu, ibu dan ketiga saudaranya meninggal akibat paparan virus corona jenis baru, yakni SARS-CoV-2.

Artikel terkait: Bagaimana rasanya jadi pasien positif corona? 6 Orang ini bagikan kisahnya!

Kisah perempuan yang kehilangan keluarga akibat pandemi Covid-19

Elizabeth tengah berkabung karena sang kakak perempuan dikabarkan meninggal akibat penyakit Covid-19. Di minggu yang sama, ia pun kembali menerima kabar duka dari rumah sakit, yang menyatakan bahwa kakak sulungnya juga meninggal.

Saat masih berbincang dengan pihak rumah sakit mengenai rincian kabar meninggalnya kakak laki-lakinya, sang ibu tengah dalam keadaan gawat darurat di bangsal perawatan. Para dokter berusaha keras untuk menyelamatkan ibu Elizabeth. Namun, takdir berkata lain dan sang ibu juga harus menyusul kedua saudaranya.

Sehari kemudian, saudara laki-lakinya yang lain pun dikabarkan meninggal. Sehingga kabar duka yang diterima Elizabeth pun bertambah secara berturut-turut dalam satu minggu.

"Ini terasa nyata," ungkap Elizabeth kepada CNN. "Mereka adalah orang yang beharga dalam hidup kami. Rasanya sangat kehilangan, seperti kami baru saja berduka, tetapi telepon kembali berdering dan mengabarkan kabar duka lainnya."

Sumber foto: Getty Image

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, Elizabeth juga bercerita bahwa dia tidak akan melupakan momen ketika ia bisa mendengar saat-saat terakhir dari sang ibu melalui telepon.

"Aku mendengar pembicaraan dokter dan suara mesin medis yang memberi tanda bahwa ibu sudah meninggal. Momen itu sepertinya akan tetap terngiang dalam ingatan," ungkap Elizabeth.

Ibu dan kakak sulungnya dilaporkan meninggal pada hari Rabu (18/3), setelah keduanya terinfeksi virus corona. Berselang sehari, saudara laki-lakinya yang lain bernama Vincent Fusco Jr juga meninggal. Sedangkan kakak perempuannya sudah lebih dulu meninggal karena Covid-19 pada Jumat (13/3).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Diketahui, tiga saudara Elizabeth tersebut rata-rata sudah berusia 50-an. Hingga saat ini, penyebab lain dari meninggalnya empat anggota keluarga Fusco yang terinfeksi Covid-19 itu belum diketahui. Apakah mereka memiliki komplikasi kesehatan lain atau tidak hingga membuat infeksi paparan virus corona tersebut memburuk hingga menyebabkan kematian.

Berawal dari acara makan keluarga

 

Berdasarkan laporan KMBC News, paparan virus corona tersebut berasal dari acara makan malam keluarga yang diadakan pada awal Maret 2020. Disebutkan juga, bahwa orang pertama yang meninggal akibat Covid-19 di New Jersey menghadiri acara tersebut sehingga penularan virus bisa terjadi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keluarga Fusco memang dikenal sebagai keluarga besar. Elizabeth sendiri merupakan anak bungsu dari 11 saudara dari keluarga tersebut.

Selain empat anggota keluarga yang meninggal, tiga anggota keluarga Fusco lainnya juga sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit New Jersey. Sedangkan 19 anggota keluarga lainnya, termasuk Elizabeth dan anaknya sendiri, sudah melakukan tes Covid-19.

Beberapa ada yang dinyatakan negatif, tetapi beberapa lagi masih menunggu hasil. Keluarga Fusco juga kini tengah melakukan isolasi diri untuk agar paparan virus tidak meluas.

"Ini adalah tragedi terbesar yang menimpa keluarga kami," ungkap anggota keluarga Fusco lain, Paradiso Fodera. "Kini memang sudah ada 4 anggota keluarga yang dinyatakan negatif dari virus ini, tetapi dua anggota lain kini masih harus dirawat di ICU menggunakan life support."

Kasus Covid-19 di Amerika sendiri dilaporkan semakin meningkat setiap harinya. Hingga Kamis (19/30), di New Jersey sendiri sudah ada 9 korban meninggal akibat Covid-19 dan sekitar 700 orang terinfeksi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Tidak selalu batuk dan pilek, ini kriteria suspek virus corona yang perlu diperiksakan

Pentingnya swakarantina dan social distancing

Penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 ini terbilang cepat dan bahkan bisa tanpa disertai gejala. Oleh karena itu, swakarantina dan social distancing merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan agar penyebaran virus tidak semakin meluas.

Seseorang bisa saja merasa sehat, padahal mereka secara tidak langsung bisa menjadi penyebar (carrier) kepada orang sehat. Maka, pertemuan kelompok atau bertemu orang dalam jumlah banyak perlu dihentikan terlebih dulu.

Berada di kerumuman orang seperti di mall, sekolah, dan tempat umum lainnya perlu dihindari untuk sementara waktu. Tidak hanya itu, kita juga perlu menjaga jarak sekitar 2 meter dari orang lain, terutama dari mereka yang menunjukkan gejala sebagai upaya pencegahan.

Upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain kedua cara tersebut, beberapa hal berikut ini juga bisa dilakukan untuk mencegah paparan Covid-19:

  • Apabila tidak mendesak, usahakan untuk tetap di rumah saja.
  • Terapkan etika batuk dan bersin secara benar, terlebih ketika sedang berada di tempat umum.
  • Gunakan masker ketika sakit.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Terutama jika tangan dalam keadaan kotor.
  • Rajin cuci tangan menggunakan sabun secara benar.
  • Jaga asupan gizi, istirahat cukup, serta konsumsi vitamin jika perlu.
  • Jangan panik, tetapi tetap waspada.

Artikel terkait: Tak merasakan gejala, Bintang film Marvel Idris Elba positif corona

Karena virus corona ini masih tergolong baru dan masih tahap observasi, alangkah baiknya kita menerapkan langkah pencegahan sebaik mungkin. Hindari pertemuan kelompok, dan tetap di rumah saja apabila tidak ada keadaan mendesak agar penyebaran virus tidak meluas.

Semoga pengalaman yang menimpa keluarga Fusco bisa diambil sebagai pelajaran dan hal seperti itu tidak terjadi lagi.

***

Referensi: New York Post, KMBC News

Baca juga: