Ini Penyebab dan Penanganan Kehamilan Kosong, Bumil Wajib Tahu!
Dalam pemahaman masyarakat umum, istilah janin tidak berkembang mengarah kepada kehamilan kosong, padahal keduanya adalah hal berbeda
Setiap ibu yang tengah menjalani masa kehamilan pasti ingin diberikan kelancaran hingga masa persalinan. Namun Parents perlu mengenali yang dinamakan kehamilan kosong.
Kehamilan kosong yang juga dikenal dengan blighted ovum diartikan sebagai terbentuknya kantung kehamilan, tetapi tidak terdapat embrio di dalamnya.
Kondisi ini terjadi apabila sel telur di dalam rahim sudah dibuahi, tapi tidak berkembang ke tahap selanjutnya menjadi embrio.
Hal ini juga disebut sebagai kehamilan anembryonic (tidak ada embrio) dan merupakan penyebab utama kegagalan kehamilan dini atau keguguran.
Sering kali terjadi di awal kehamilan sehingga Anda bahkan tidak tahu bahwa Anda hamil.
Artikel terkait: Mengenal Hamil Kosong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Penyebab Utama Kehamilan Kosong
Kehamilan kosong menyebabkan sekitar satu dari dua keguguran pada trimester pertama kehamilan.
Keguguran adalah saat kehamilan berakhir dengan sendirinya dalam 20 minggu pertama. Saat seorang wanita hamil, telur yang dibuahi menempel ke dinding rahim.
Pada sekitar lima sampai enam minggu kehamilan, embrio harus ada.
Dan pada sekitar waktu ini, kantong kehamilan, tempat janin berkembang, berukuran sekitar 18 milimeter.
Pada kondisi blighted ovum, kantong kehamilan terbentuk dan tumbuh, tapi embrio tidak berkembang.
Keguguran dari blighted ovum sering terjadi karena masalah pada kromosom, struktur yang membawa gen. Ini mungkin berasal dari sperma atau telur yang berkualitas rendah.
Selain itu, hal itu bisa terjadi karena pembelahan sel abnormal.
Perlu dipahami bahwa penyebab keguguran ini bukan karena Anda telah melakukan sesuatu, dan Anda hampir pasti tidak dapat mencegahnya.
Bagi kebanyakan wanita, blighted ovum hanya terjadi satu kali.
Artikel terkait: Kenali Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 1, Mual Muntah Parah Salah Satunya
Perbedaan Kehamilan Kosong dengan Janin Tidak Berkembang
Dalam pemahaman masyarakat umum, istilah janin tidak berkembang mengarah kepada kehamilan kosong, bukan kondisi janin yang tumbuh lambat.
Dalam ilmu medis tidak ada istilah janin tidak berkembang. Yang ada adalah kehamilan kosong (blighted ovum).
Kehamilan kosong ini seringkali disalahartikan sebagai janin tidak berkembang.
Pada kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi akan membelah dan membentuk embrio pada hari ke-10.
Plasenta mulai berkembang dan terjadi peningkatan hormon kehamilan.
Pada kasus janin tidak berkembang, sel telur yang telah dibuahi (zigot) gagal membelah diri menjadi embrio.
Kehamilan kosong juga bisa terjadi ketika pembelahan sel zigot berhenti setelah menempel pada dinding rahim.
Janin tidak berkembang biasanya baru disadari pada minggu ke-8 atau minggu ke-13.
Meski tidak terdapat janin, hasil test pack bisa menunjukkan positif, menstruasi terhenti, terjadi mual, muntah, dan nyeri payudara, seperti kehamilan pada umumnya.
Namun saat zigot berhenti tumbuh dan hormon kehamilan menurun, gejala kehamilan akan menghilang.
Gejala kemudian mengarah pada keguguran, seperti pendarahan vagina dan nyeri perut bagian bawah. Namun, ada juga wanita yang tidak mengalami gejala keguguran.
Artikel terkait: 5 Penyebab Nyeri Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Penanganan Janin Tidak Berkembang
Janin tidak berkembang dapat terdeteksi melalui USG kehamilan.
Setelah mengetahui terdapat kehamilan kosong, umumnya dokter akan menyarankan beberapa hal, yakni menunggu sampai keguguran alami terjadi.
Mengonsumsi obat untuk merangsang peluruhan embrio, atau dilatasi dan kuretase yang merupakan prosedur medis untuk menghilangkan jaringan plasenta dari rahim.
Meski bisa jadi pilihan, menunggu keguguran alami justru memiliki risiko. Keguguran alami dapat terjadi cukup lama sehingga harus terus di bawah pantuan dokter.
Jika masih ada jaringan yang tertinggal di rahim pasca keguguran alami, dilatasi dan kuretase tetap dibutuhkan untuk menghindari infeksi.
Bunda, jika test pack menunjukkan hasil positif, Bunda harus segera periksa ke dokter kandungan.
Pada umumnya, dokter akan menggunakan USG abdomen atau USG transvaginal untuk mengecek kantung kehamilan.
Pada usia kehamilan enam minggu, embrio pada kantung kehamilan sudah dapat terlihat.
Namun pada kasus janin tidak berkembang, kantung kehamilan terlihat kosong.
***
Itulah informasi tentang kehamilan kosong. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.