Para pakar psikologi mengatakan bahwa jika seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, atau EQ yang tinggi maka ia akan mampu menjadi mitra atau partner yang baik. Hal ini pun berlaku untuk hubungan suami istri. Oleh karena itu penting untuk memahami tanda kecerdasan emosi.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda memiliki kecerdasan emosional yang baik? Bagaimana dengan pasangan pasangan? Jika selama ini Anda ataupun pasangan belum mampu meregulasi emosi dengan baik, mungkin sudah saatnya untuk mencari tahu bagaimana mengelola emosi dengan baik.
Hal ini tentu saja penting untuk sama-sama dipelajari. Terlebih jika mengingat bahwa si kecil akan mencontoh kedua orangtuanya, Children see, children do.
Tahukah Anda bahwa ada beberapa hal yang bisa memperlihatkan apakah pasangan diri kita, atau mungkin pasangan Anda belum memiliki kecerdasan emosional yang baik?
Berikut tanda-tanda seseorang yang tidak memiliki kecerdasan emosi:
1. Tidak dapat mengendalikan emosi mereka
Orang yang memiliki kecerdasan emosi tentu saja mampu mengatur dan mengendalikan emosi mereka. Coba perhatikan, apakah pasangan Anda cenderung memiliki emosi yang meledak-ledak? Cepat marah? Atau merasa sangat pusing tanpa alasan?
Ya, mungkiin saja dirinya belum memiliki elemen inti dari EQ ini. Atau justru kita sendiri sebagai istri yang masih perlu belajar kecerdasan emosi ini lebih baik lagi?
2. Tidak mengerti perasaan Anda
Anda mungkin sudah paham, bahwa kemampuan berkomunikasi tidak hanya diperlihatkan oleh kemampuan verbal atau berbicara saja. Namun, termasuk kemampuan non verbal atau membaca bahasa tubuh orang lain. Dalam hal ini tentu saja pasangan sendiri.
Penting untuk diketahui bahwa kemampuan untuk membaca isyarat emosional nonverbal orang lain, seperti ekspresi wajah, sebenarnya termasuk komponen penting dari kecerdasan emosi atau EQ.
Jika pasangan Anda tidak dapat bisa belajar hal apa yang yang tidak Anda senangi, atau malah sering kali mencibir atau menghina saat merespon ketika Anda merasa bahagia, hal ini perlu diwaspadai dan dibicarakan lebih lanjut. Pasalnya, kondisi ini tentu saja akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
3. Tidak dapat mempertahankan pertemanan
Tahukah Anda bahwa individu yang memikiki kecerdasan emosi yang baik memiliki jaringan pertemanan dan kenalan yang sangat kuat?
Jika pasangan Anda tidak bisa membuat atau mempertahankan hubungan baik dengan teman dan kolega, ini merupakan indikator bahwa dirinya perlu belajar mengelola emosi lebih baik lagi. Pasalnya, hal ini bisa memperlihatkan kalau ia memiliki tingkat EQ yang rendah.
4. Selalu memiliki “wajah poker”
Salah satu kecerdasan emosi juga bisa dilihat dari kemampuan diri untuk merespon orang lain. Jika Anda atau pasangan tidak pernah tahu bagaimana cara merespon Anda dengan baik, atau memahami apa yang dirasakan pasangan kemungkinan besar pasangan Anda kehilangan unsur kunci kecerdasan emosi ini.
5. Tidak bisa mengekspresikan emosi dengan tepat
Apakah pasangan sering membuat lelucon saat berada di pemakaman, marah-marah tanpa sebab yang jelas, bahkan dirinya tidak menyadari bahwa dia membuat marah seseorang? Hal ini sebenernya bisa menjadi salah satu tanda bahwa pasangan Anda tidak memahami mengekspresikan emosinya dengan tepat. Padahal ini merupakan aspek penting dari EQ.
6. Tidak bisa mengatasi kesedihan
Ketidakmampuan untuk mengelola emosi orang lain menunjukkan kurangnya kecerdasan emosional. Individu yang memiliki EQ yang rendah sebenarnya memiliki kesulitan khusus dalam bereaksi terhadap emosi negatif orang lain.
7. Sulit untuk bisa bersimpati
Empati dan simpati adalah sebuah rasa yang perlu dilatih terus menerus sejak dini. Hal ini tentu saja bisa melibatkan kecerdasan emosi. Jika seseorang tidak mampu memiliki empati atau simpati terhadap seseorang atau situasi, ini merupakan salah satu EQ yang rendah.
8. Sering kali menyalahkan orang lain atas masalah yang sedang dialami
Pasangan sering kali menjadikan Anda kambing hitam? Ia selalu punya seribu alasan untuk membenarkan apa yang dia lakukan?
Sangat mudah untuk menemukan kambing hitam untuk semua perjuangan atau masalah yang tengah kita hadapi. Penting bagi kita untuk bisa belajar mengembangkan kecerdasan emosional sehingga bisa membantu memahami bahwa jauh penting untuk mencari tahu akar penyebab masalah sendiri.
Menyalahkan orang lain, sama artinya menghindari kebenaran yang sulit tentang diri Anda sendiri.
9. Tidak memiliki kontrol volume suara
Tentu saja, kita berbicara tentang volume emosional di sini. Reaksi emosional yang terlalu keras, baik positif atau negatif, menunjukkan bahwa seseorang mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi.
10. Benar-benar tidak terpengaruh pada film yang mengandung emosi
Entah itu kisah cinta, film thriller, atau film horor, ternyata salah satu indikator EQ rendah yang baik memiliki sedikit resonansi emosional dengan film.
11. Sering kali menyepelekan perasaan
Individu yang memiliki EQ yang rendah, ternyata sering kali mengecilkan pentingnya emosi, mengatakan bahwa yang paling penting adalah penting adalah logika, selalu dan kognisi.
Jangan tertipu, emosi ternyata bukan hanya bagian penting dari komunikasi dan pengembangan hubungan, emosi juga sangat penting untuk pemikiran yang efektif, terutama ketika berhadapan dengan krisis atau risiko.
Bagaimana Parents, apakah tanda-tanda tidak memiliki kecerdasan emosi di atas ada pada Anda atau pasangan?
Baca juga:
Penelitian: Bayi 6 bulan sudah bisa membaca emosi orangtuanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.