Di zaman teknologi serba canggih seperti sekarang ini, bahkan belanja juga sudah bisa dilakukan secara online. Semua orang jadi bisa berbelanja di mana saja dan kapan saja. Namun, tidak jarang hal itu justru memberikan dampak negatif seperti kecanduan belanja online.
Agar Parents atau orang yang disayangi tidak terlanjur menderita gangguan ini, berikut adalah beberapa tanda seseorang mengalami kecanduan belanja secara online dan juga cara mengatasinya.
Artikel terkait: Perlukah Bunda Belanja Online? Ini Jawabannya!
5 Tanda Seseorang Alami Kecanduan Belanja Online
1. Belanja di Luar Kendali
Dilansir dari HelloSehat, tanda utama kecanduan belanja online adalah tidak akan berpikir berkali-kali untuk membeli suatu barang. Bahkan, ada yang sampai kecanduan membeli barang yang tidak diperlukan atau tidak akan pernah digunakan.
Selain itu, orang yang mengalami kecanduan belanja akan terobsesi untuk terus-menerus berbelanja di luar kendali. Bahkan, frekuensi belanjanya bisa jauh lebih sering dari orang normal dan, yang paling menyebalkan, dia akan melupakan barang belanjaannya setelah selesai berbelanja.
2. Memiliki Perasaan Negatif dalam Diri
Pada orang normal, sebelum belanja atau membeli sesuatu kemungkinan akan memiliki perasaan excited atau bersemangat. Nah, pada orang yang kecanduan belanja online hal tersebut tidak dirasakan. Mereka justru memiliki berbagai perasaan negatif, seperti depresi, cemas, tegang, atau bosan.
3. Muncul Rasa Malu dan Bersalah Setelah Berbelanja
Setelah berbelanja, orang biasanya merasa senang karena mendapatkan barang baru yang diinginkan. Namun, mereka yang kecanduan justru akan merasa malu dan bersalah. Alasannya karena mereka menyesal sudah membeli banyak barang—yang kemungkinan tidak akan digunakannya, bahkan bisa sampai membenci dirinya sendiri.
Namun, sayangnya perasaan tersebut hanya berlangsung beberapa hari dan tidak sampai membuat mereka berhenti dari kecanduannya. Kadang, karena merasa malu dan bersalah itu mereka justru akan kembali berbelanja.
Artikel terkait: 7 Tips Aman Belanja Online Bagi Anda Pecinta Belanja
4. Menghabiskan Banyak Uang dan Waktu untuk Berbelanja
Saat sudah mulai kecanduan, seseorang tidak akan memikirkan seberapa banyak uang dan waktu yang sudah dihabiskan untuk berbelanja online. Baginya, hal yang penting adalah membeli barang-barang tersebut tanpa memikirkan risikonya.
Orang yang sudah kecanduan belanja online tidak akan berpikir jernih saat membeli sesuatu. Mereka juga tidak peduli sudah menghabiskan waktu seharian untuk melihat-lihat etalase toko online dan sudah seberapa besar uang yang dikeluarkannya.
5. Tidak Bisa Mencegah Diri untuk Berbelanja
Manusia normal seharusnya bisa menahan keinginannya untuk berbelanja. Misalnya karena barang yang diinginkan tidak terlalu diperlukan, belum ada uangnya, atau masih mencari yang lebih baik. Namun, untuk orang yang kecanduan belanja online, tidak ada yang bisa mencegah dirinya berbelanja.
Berbagai upaya sudah dilakukan, tetapi tidak satu pun berhasil. Bahkan, setiap kali mencoba untuk menghentikannya, justru muncul perasaan tidak enak dan gelisah. Akibatnya, orang tersebut akan kembali berbelanja online.
4 Cara Mengatasi Kecanduan Belanja Online
1. Komitmen pada Rencana Keuangan
Belum memiliki rencana keuangan? Sekarang saat yang tepat untuk membuatnya. Apalagi jika Parents merasa diri sudah mulai kecanduan belanja secara online. Buat pos keuangan dan penuhi masing-masing pos setiap bulan, seperti kebutuhan bulanan, dana darurat, dana bersenang-senang, hingga menabung dana pensiun.
Dilansir dari laman abisgajian, perencanaan tanpa eksekusi yang baik hanya akan membuat usaha sia-sia. Jadi, jika sudah membuat rencana keuangan, maka jangan pernah mangkir untuk selalu memenuhinya.
Artikel terkait: Anti Kalap, Ini 4 Tips Hemat Berbelanja Secara Online
2. Jangan Menyimpan Dana Berlebihan di Dompet Digital
Sumber: Suara
Saldo di dompet digital memang bisa membuat lupa diri. Hal ini bisa membuat seseorang tidak sadar sudah mengeluarkan uang banyak karena mudah saja untuk mengeluarkannya. Jadi, batasi jumlah saldo dompet digital yang harus diisi setiap bulannya.
Bila perlu, isi saldo hanya saat ingin berbelanja. Hal ini bisa membuatmu kembali berpikir ulang sebelum melakukan pembayaran saat belanja online. Selain itu, dengan melihat jumlah uang di rekening yang semakin berkurang, ini juga bisa membuat Parents menahan diri untuk tidak belanja berlebihan.
3. Tanyakan pada Diri Sendiri Sebelum Berbelanja
Pada orang normal saja, sulit untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Apalagi jika barang yang ingin dibeli sedang diskon atau limited edition. Hal ini bisa membuat gelap mata. Nah, bagi orang yang kecanduan belanja online, akan lebih sulit lagi.
Jadi, sebelum melakukan check out, cobalah bertanya pada diri sendiri apakah kamu memang benar-benar membutuhkannya. Tanpa barang itu tidak bisa digantikan dengan barang lain yang sudah dimiliki? Jika di dalam hati menjawab, “Nggak terlalu butuh, tapi sayang kalau nggak dibeli”, maka jangan dibeli.
Menahan selama beberapa hari untuk tidak langsung check out juga cukup efektif. Setelah dalam beberapa hari ketertarikan terhadap barang itu mulai berkurang, artinya Parents tidak membutuhkannya. Akhirnya, barang tersebut tidak jadi dibeli.
4. Selektif Menerima Ajakan Belanja
Di media sosial, Parents pasti sering melihat akun yang menawarkan berbagai barang lucu dan murah di e-commerce. Nah, hal ini yang bisa memicu orang menjadi kecanduan belanja online. Tergiur dengan apa yang dilihat, akhirnya membeli barang yang tidak dibutuhkan.
Jangan follow akun seperti itu, gunakan fitur block jika perlu. Jika Parents memiliki keluarga atau teman yang senang membagikan tautan belanja di e-commerce, bicarakan langsung kepada mereka kalau Anda keberatan dengan hal itu. Tak perlu merasa tidak enak. Nanti kalau sudah menjadi pecandu belanja, yang rugi adalah diri sendiri, bukan orang lain.
Itulah tanda kecanduan belanja online dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga bisa bermanfaat dan membantu, ya.
Baca juga:
Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV
8 Tanda Anda Kecanduan Sosial Media, Ini Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.