Infeksi saluran kencing atau ISK merupakan salah satu infeksi yang kerap terjadi pada anak-anak. Dilansir dari WebMD, setidaknya 8% anak perempuan dan 2% anak laki-laki pernah mengalami ISK saat mereka menginjak usia 5 tahun. Kasus ISK itu pun kini tengah dialami oleh anak kedua Tya Ariestya, yakni Muhammad Kalundra Ratinggang.
Anak kedua Tya Ariestya mengalami kasus ISK
Melalui akun Instagram pribadinya, Tya Ariestya bercerita bahwa saat ini Kalundra tengah mengalami infeksi saluran kecing atau ISK.
Istri Irfan Ratinggang ini mengaku sangat menyesal tidak melakukan sunat saat Kalundra belum berusia 3 bulan. Sebab ia harus fokus pada operasi tumor otak yang tengah dijalani oleh sang ibu.
“Anak soleh ini lagi ISK (infeksi saluran kencing). Agak nyesel bener sebelum 3 bulan usia Kalundra gak jadi sunat!”
“Karena kemaren udah planning, tapi memang harus utamain urus mama yang mau operasi tumor otak, jadi gak kepikiran untuk sunat Kalundra,” ujar Tya Ariestya, Jumat (30/8/2019).
Sumber: Instagram Tya Ariestya
Tya Ariestya pun menceritakan gejala ISK yang dialami oleh Kalundra. Dimana Kalundra mengalami kenaikan berat badan yang tidak optimal.
“Buat yang nanya-nanya apa indikasinya, kalo di Kalundra hanya berat badan di bulan ke 3 dan 4 yang gak naik optimal.
Bulan 1 naik 1.5kg, bulan 2 naik 1kg, bulan 3 naik 300g, bulan 4 naik 300g
Harusnya di bulan 3 atau 4 masih bs naik 800g. Alhamdulillah punya DSA @mel97819 di @rsiabundajakarta yang tanggap banget sama segala kondisi dan langsung suruh cek urine kultur dan urine rutin.
Cek urin pertama agak ada bakteri. Check urin kedua pengulangan setelah 2 minggu bakteri tambah banyak! Jadi fix ISK,” ungkap ibu dua orang anak tersebut.
Akibat kondisinya tersebut, kini Kalundra harus meminum antibiotik selama 10 hari. Setelah itu, dia harus melakukan pengecekan kembali apakah masih ada bakteri di dalam urinnya atau tidak.
“Penanggulangan Kalundra 10 hari ini harus minum antibiotik tanpa putus, nanti setelah itu kita check lagi urine nya. Setelah ISK sembuh baru kita akan liat solusi apa yg paling bagus, sunat kah? Atau gimana? Nanti tinggal ikutin instruksi Dokter Mel aja,” jelasnya.
Terakhir, Tya Ariestya pun meminta doa dari para pengikutnya di Instagram agar Kalundra dapat sehat dan bugar kembali.
“Bantu doa ya teman-teman Kalundra sehat kembali dan bugar kembali,” tutupnya.
View this post on Instagram
Mengenal infeksi saluran kemih (ISK) pada bayi
Infeksi saluran kemih atau ISK terjadi ketika adanya bakteri dari kulit atau kotoran masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini biasanya merupakan jenis bakteri E. coli.
ISK dapat terjadi dimana saja di saluran kemih. Seperti di ginjal tempat menyaring limbah dan air tambahan dari dari darah untuk membuat urin, ureters yang mengirim urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang menyimpan urin serta urethra yang mengosongkan urin dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Infeksi kandung kemih disebut sistitis. Adapun infeksi ginjal disebut pielonefritis.
Para ahli menyatakan bahwa anak perempuan lebih mungkin mengalami ISK daripada anak laki-laki karena uretra mereka yang lebih pendek. Dengan begitu, bakteri lebih mudah masuk ke dalam vagina dan uretra mereka.
Namun tak hanya anak perempuan, beberapa anak dilahirkan memiliki masalah dengan kandung kemih atau ginjal sehingga mereka lebih mudah terkena ISK.
Gejala ISK yang perlu diwaspadai
Pada anak yang lebih besar, gejala ISK seringkali sangat jelas terlihat. Gejala yang dimaksud meliputi:
- Rasa sakit di perut bagian bawah, punggung, atau samping
- Lebih sering buang air kecil
- Rasa terbakar atau sakit saat buang air kecil
- Kencing berbau busuk
- Kesulitan buang air kecil
- Demam
- Mual atau muntah
- Diare
Namun untuk anak yang lebih kecil, perlu dilakukan sedikit penggalian lebih dalam mengenai gejala ISK. Umumnya, mereka akan menunjukan gejala yang samar seperti rewel, tidak nafsu makan, demam, atau penurunan berat badan.
Perawatan ISK pada bayi
Seperti kasus ISK yang terjadi pada anak kedua Tya Ariestya, antibiotik merupakan perawatan utama ketika anak mengalami ISK. Sebab antibiotik bisa membunuh bakteri penyebab ISK.
Dokter biasanya akan menganjurkan anak-anak untuk mengonsumsi antibiotik selama 3-10 hari berturut-turut. Setelah itu dilakukan pengecekan urin kembali apakah bakteri penyebab ISK masih ada atau tidak.
Sebagian besar kasus ISK sembuh dalam waktu satu minggu. Namun beberapa anak mungkin akan lebih lama daripada itu.
Segera hubungi dokter bila gejala ISK pada anak tidak juga membaik setelah 3 hari dia mulai mengonsumsi antibiotik. Bila tidak, kondisi mereka mungkin akan semakin memburuk.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Baca juga
Hal-Hal yang Perlu Bunda Tahu Soal ISK pada Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.