Adalah momen menegangkan ketika pertama kalinya calon orang tua melakukan pemeriksaan USG, karena saat inilah dokter akan melihat ada tidaknya kantung kehamilan atau gestational sac. Umumnya, kantung janin 6 minggu menjadi patokan.
Apa Itu Kantung Janin?
Kantung janin merupakan salah satu tanda awal kehamilan yang dapat terdeteksi melalui USG. Di kantung inilah calon bayi yang sedang berkembang terbungkus dengan dilindungi cairan ketuban.
Adapun kantung kehamilan ini berada di dalam rahim. Ketika dipindai, ia terlihat seperti lingkaran putih dengan bagian tengahnya jernih. Kantung janin terbentuk sekiranya 5-7 minggu setelah periode menstruasi terakhir dalam siklus alami.
Inilah sebabnya kantung hamil umumnya terlihat saat usia kehamilan memasuki tiga hingga lima minggu melalui USG transvaginal. Namun dalam beberapa kasus, kantung kehamilan akan terdeteksi tanpa kantung kuning.
Kantung kuning nantinya terlihat antara usia kehamilan 5,5 dan 6 minggu. Fungsi kantung kuning ini adalah memberikan nutrisi pada embrio yang sedang berkembang hingga diambil alih oleh plasenta.
USG transvaginal dipilih karena memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dan gambarnya juga lebih jelas daripada USG transabdominal. Kantung kehamilan terlihat setelah kadar hCG berada di kisaran angka 1.500 dan 2.000.
Artikel terkait: Benarkah Detak Jantung Janin Perempuan Lebih Tinggi? Ini Faktanya!
Ukuran Kantung Janin 6 Minggu
Sebagai orang awam, Anda pasti penasaran seberapa besar ya kantung janin ibu hamil usia 6 minggu? Di usia 6 minggu, ukuran kantung janin juga ditentukan saat proses pemeriksaan USG berlangsung.
Normalnya, ukuran kantung janin adalah 12 – 13 mm berdasarkan usia kehamilan yang ditentukan dari ukuran kantong kehamilan pada pemeriksaan USG pertama kali. Ukuran kantung kehamilan hanya dapat ditentukan dengan pemeriksaan USG saja.
Pada usia kehamilan minggu ke-6, ukuran janin dari puncak kepala hingga bokong sudah mencapai 2–5 milimeter atau kira-kira sebesar kacang. Selain bertambah besar, bentuk wajah bayi pun kini sudah mulai terbentuk. Selain fisik, organ vital janin juga mulai berkembang pesat.
Jantung janin sudah berdenyut dengan irama 150 kali per menit. Denyut jantung yang bahkan dua kali lipat lebih cepat dibandingkan irama jantung orang dewasa ini akan terus dimiliki janin sampai ia lahir nanti.
Detak jantung ini juga sudah bisa terdeteksi melalui USG. Nantinya, sistem peredaran darah sudah tumbuh semakin kompleks. Di usia 6 minggu ini, otak dan sistem saraf janin sudah jauh lebih berkembang. Sistem pencernaan dan pernapasan bayi mulai terbentuk, pun sel-sel tunas akan berkembang menjadi bakal lengan dan kaki.
Namun, ada kalanya ukuran kantung janin lebih kecil dari seharusnya. Hal ini bisa terkait dengan beberapa hal. Pertama yaitu adanya koreksi usia kehamilan. Jika kantung hamil tidak sesuai dengan usia kehamilan, maka koreksi akan dilakukan. Dokter biasanya juga akan melakukan pemeriksaan bertahap.
Kedua, bisa jadi janin tidak berkembang sehingga membuat ukuran kantung janin lebih kecil daripada seharusnya. Jika mengarah kesini, dokter biasanya akan mengadakan pemeriksaan lanjutan. Jika janin tidak berkembang dapat juga menunjukkan tanda keguguran.
Selain itu, beberapa hal juga bisa menjadi penyebab mengapa kantung janin 6 minggu lebih kecil antara lain:
- Terlalu banyak aktivitas. Saat hamil, seorang ibu sejatinya tidak dianjurkan melakukan aktivitas dan mengangkat beban berat. Untuk itu, hindari mengangkat beban berat dan jangan sungkan meminta bantuan.
- Kelelahan. Terlalu lelah juga bisa menjadi faktor mengapa kantung janin menjadi lebih kecil atau malah belum terlihat di usia kehamilan yang sudah maju. Jagalah kondisi tubuh agar tidak mudah kelelahan.
- Kafein. Menjadi minuman yang amat dinikmati, ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak. Gantilah minuman kafein seperti kopi dan teh dengan minuman lain yang lebih menyehatkan.
Artikel terkait: Dukung Kecerdasan Optimal Janin, 5 Susu Ibu Hamil Ini Layak Jadi Pilihan
Bagaimana Jika Kantung Janin Tidak Terlihat?
Seperti diinfokan sebelumnya, kantung janin tidak terlihat bisa menjadi penanda banyak hal. Antara lain salah perhitungan tanggal, sehingga dokter umumnya akan menyarankan USG ulang di lain hari. Nantinya, dokter juga akan membandingkan kadar hCG Anda.
Bagaimana jika kadar tersebut sudah mencukupi tetapi kantung janin masih tak terlihat, maka bisa mengindikasikan kehamilan ektopik. Sebaliknya, jika kantung kehamilan tidak terlihat bersamaan dengan penurunan kadar hCG, artinya Anda mengalami keguguran dini.
Jenis keguguran ini biasanya terjadi pada awal trimester pertama. Keguguran jenis ini seringkali terjadi, bahkan sebelum seorang perempuan menyadari dirinya hamil. Penyebabnya beragam, misalnya pembelahan sel yang tidak normal, kualitas sperma atau sel telur kurang baik.
Bila Anda menemukan kantung kehamilan yang kosong, dokter umumnya masih akan memastikan apakah kehamilan tersebut bisa dipertahankan. Artinya, kehamilan bisa jadi tidak berkembang secara normal.
Bergantung pada ukuran kantung kehamilan, terlalu dini untuk menentukan bahwa kantung tersebut benar-benar “kosong”. Dalam kasus ini, dokter akan meminta Bunda untuk kembali melakukan USG ulang. Tujuannya jelas, yaitu memastikan diagnosis yang akurat dan pertimbangan apakah kehamilan layak bertahan.
Bumil, semoga informasi ini bermanfaat. Selamat menikmati perjalanan kehamilan!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.